Disclaimers! • Ignore the typos (if there is) • Written in Bahasa n English • Sorry for the broken grammar
• cerita ini aku buat berdasarkan plot yang sudah ada dan di tambah dengan imajinasi aku sendiri. • Tidak ada hubungannya dengan irl/ooc Characters di cerita ini • minor dni!
Note: dialogue in italic means speaking through radio or phone.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💸💥💸
CW// harswords, mention of sharp weapon
|15.45 PM, Airport Tokyoverse|
Langit yang cerah, Echi menghirup udara segar kota asalnya setelah meninggalkan Kota itu hampir dua bulan lama nya. Ia menunggu jemputan ang katanya sebentar lagi sampai. Satu mobil Roosevelt putih berhenti di depan dan mengklakson beberapa kali sebelum orang turun dari mobil tersebut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" AYANGGGGGGG" teriak Aenon saat keluar mobil, ia berlari ke arah Echi dan langsung menghambur peluk hingga mereka berdua terjatuh.
" AYANGGG!!! OMAYGATTT KANGENNNNN " balas Echi teriak tidak kalah nyaring dan membalas pelukan Aenon walau mereka terjatuh bersama " astaga itu baru pulang non, " Ucap Gilbert sambil menggelengkan kepalanya heran.
Selama dua menit Echi dan Aenon hanya teriak-teriak tidak jelas yang membuat Gilbert dan Arhan menutup kuping mereka karena nyaring nya mereka berdua.
" Udah udah, gue masuk radio dulu bentar "
Echi mengambil radio di tas, " HALO ECHI MASUK RADIIOOOOOOO " Teriak Echi dengan excited, radio terdengar ramai orang membalas sapaan Echi..
" Udah di jemput belum chi? " Tanya Elya melalui radio, " udah gue jemput sama Aenon sama Arhan, " Balas Gilbert.
Echi yang baru menyadari dua orang asing yang ikut menjemput nya itu pun membuka suara, " eh iya ini siapa berdua? " Tanya Echi menunjuk Gilbert dan Arhan bersamaan.
