Ch 10.Kompetisi Berburu

806 120 5
                                    

.
.
.

Dua hari kemudian, kompetisi berburu pun tiba.

"Sepertinya sudah banyak yang
lebih dulu dari pada kita Pangeran."
Louis dan Calistio yang baru saja
sampai, menatap murid-murid
lain.

"Kau benar." Balas Calistio.

Saat ini seluruh siswa sedang berkumpul di perbatasan hutan Peaceland, penghalang di sekitar
hutan di buka untuk memasuki
hutan nantinya.

"Perhatian semuanya."
Suara seorang laki-laki setengah
baya, dengan surai hitam dan
mata lelap obsidian, meminta perhatian para murid.

Berapa murid saling berbisik.

"Siapa dia?"

"Dasar bodoh, kau tidak tau
dia adalah Yashern Dendels,
kepala akademi."

Calistio mendengar percakapan
dua murid di dekatnya. Dia menatap kepala akademi yang saat ini sedang memberikan pembukaan.

Ingatan tentangnya tidak banyak  karena mereka hanya bertemu beberapa kali saja di masa lalu. Itu pun karena tidak sengaja atau urusan kerja.

"Terimakasih atas sambutannya Kepala akademi. Selanjutnya saya akan menjelaskan kompetisi nya."
Glen menjadi instruktur yang mengambil alih acara.

"Kompetisi berburu ini kalian
akan di bagi menjadi beberapa tim.
Setiap tim yang berhasil menangkap hewan perburuan akan di berikan poin, tergantung tingkat kesulitan
nya."Glen mulai menjelaskan panjang lebar tentang ke tentukan yang berlangsung selama kompetisi berburu.

"Di setiap tim terdiri dari tiga anggota, dan akan di berikan satu artefak untuk menyimpan buruan
dan teleportasi jika terjadi situasi berbahaya yang sulit di atasi.
Kami juga akan menilai kerja
sama kalian dalam perburuan ini.

"Lalu setiap tim yang berhasil mengumpulkan poin paling banyak adalah pemenang nya. Itu saja, apa
ada pertanyaan." Glen mengakhiri penjelasannya dengan pertanyaan
dan di jawab serempak 'Tidak ada' oleh para murid.

"Baiklah kalau tidak ada, kita akam bagikan tim nya. Profesor Ian silahkan anda beriakan gulungan kertasnya pada mereka." Ucap Glen pada Ian.

Ian mengunakan sihir telekinesis
menerbangkan semua gulungan
kertas kecil secara acak ke arah
para murid untuk menerimanya.

"Gulungan itu berisi nomer, untuk
nomer yang sama akan menjadi
satu tim." Glen menjelaskan kembali.

Calistio membuka gulungan
kertas milik nya. Wajah tertegun
kerena tulisan di kertas itu.

'Setelah ini anda harus menjadi
murid saya.Semoga berhasil di
perburuan, saya akan menonton
dari sini.'

Calon Master anda, Ian.

Setelah membacanya, tulisan itu menghilang dan berganti menjadi angka empat. Calistio merasa merinding setelah itu. Dia bisa merasakan tatapan dan senyum
aneh yang Ian berikan padanya
dari kejauhan.

"Berapa nomer anda? Apakah
kita satu tim?"

Calistio tersadar begitu mendengar pertanyaan Louis di sampingnya.
"Sepertinya tidak." Jawabnya sambil menujukan nomer miliknya pada Louis.

"Anda benar, sayang sekali.
Kalau begitu sampai jumpa
di perburuan, semoga sukses Pangeran, saya permisi." Ucap
Louis dengan nada kecewa, sebelum akhirnya berpisah untuk mencari timnya. Calistio juga berjalan pergi mencari tim nya.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang