6. The Affection Shown by Beomgyu's Parents

648 32 1
                                    

Mobil yang dikendarai oleh Seokjin baru saja berhenti di halaman rumah keluarga Jeon yang besar. Ia segera turun dari mobil, begitu juga dengan Beomgyu, Soobin, Yeonjun, Taehyun dan Hueningkai. Memar yang dimiliki oleh pemuda itu membuatnya sangat kepayahan.

Taehyun membantu Hueningkai untuk masuk rumah lebih dulu, sementara Beomgyu, Soobin dan Yeonjun membantu Seokjin menurunkan belanjaan.

"Letakkan saja belanjaan itu di meja pantry, Yaedeura..." ucapnya sesaat sebelum anak-anak masuk ke dalam rumah. Seokjin masuk ke rumah dengan tangan membawa tas berisi Ipad yang dibelinya untuk Beomgyu dan ketiga sepupunya.
Jungkook menyambut kedatangan Seokjin di depan pintu. Laki-laki itu mencium keningnya dengan lembut tanpa peduli pada Hueningkai yang duduk di ruang tamu.

"Bagikan Ipad ini pada anak-anak, Koo. Aku ingin mengobati luka pemuda itu." ucap Seokjin sambil menyerahkan tas berisi Ipad yang dipegangnya pada Jungkook.

Laki-laki itu menerima pemberian sang suami sambil menunjuk ke arah sofa. Ia sama sekali tidak menyadari ada sosok pemuda yang tak dikenalnya.

"Arasseo. Aku akan mengambilkan mu Jus, Yeobo."
"Aku tidak usah, Koo. Jika kau tidak keberatan, bisa kau ambilkan untuk anak itu?"
Jungkook tersenyum. Ia mengusap pipi kanan suaminya itu dengan lembut lalu menuju ke dapur.

"Yaedeura! Come here for a moment!"

"Nae!"

Seokjin mendekati Hueningkai dan mengamati luka-luka yang ada di wajah pemuda itu.

"Buka pakaianmu, Aga!"

"Mwo?"

"Aku tidak akan melakukan apa-apa. Ijinkan aku melihat luka yang kau miliki. Hm?" ucap Seokjin lalu tersenyum lembut. Hueningkai mengangguk lalu membuka kancing kemejanya. Seokjin mengela napas.

"Sudah kuduga. Tunggu sebentar! Aku akan mengambilkanmu obat pereda nyeri." ucap Seokjin lalu berjalan menuju dapur. Tapi sesaat keluar dari ruang tamu, Beomgyu dan ketiga sepupunya tiba-tiba memeluknya.

"Papa!"
"Samchon!"

"Wae? Wae? Wae?" tanya Seokjin dengan sangat terkejut. Putra semata wayangnya dan juga ketiga keponakannya itu melepaskan pelukannya bersamaan lalu menunjukkan Ipad baru yang mereka pegang.

"Jungkook Samchon mengatakan jika Samchon yang membelikannya." ucap Taehyun dengan wajah tidak percaya. Seokjin tersenyum. Ia mengusap kepala Taehyun dengan lembut.

"Kalian menyukainya?" tanya Seokjin yang langsung mendapat anggukan kepala dari keempat pemuda di hadapannya.

"Selama ini, kalian selalu menahan diri jika menginginkan sesuatu. Kalian bertiga, dan juga kau, Gyu, tidak pernah mengatakan apa yang sebenarnya kalian mau. Entah karena kalian ini terlalu penurut atau polos, sifat kalian berempat benar-benar mirip. Gyu, Bin, Yeonjun dan kau, Taehyun. Meskipun anak-anak seumuran kalian bahkan sudah terlalu bosan dengan Ipad, tapi kalian bahkan belum pernah memilikinya. Iya, kan?"

"Nae. Appa bilang, nilaiku bisa turun jika aku memiliki Ipad." ucap Soobin lalu merungut.

"Eomma dan Appa ingin aku fokus belajar, Samchon." ucap Yeonjun sambil menatap Ipad yang ada dalam genggamannya itu.

"Appa tidak akan membelikannya meskipun aku merengek. Appa benar-benar galak!" ucap Taehyun mengadu.

"Tae!" tegur Hoseok sambil menatap sang putra.

"Itu! Samchon lihat sendiri kan?"

"Ya Tuhan! Anak ini sepertinya benar-benar minta uang sakunya dipotong." keluh Hoseok yang membuat Namjoon dan Taehyung menepuk bahunya sambil tertawa.

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang