First Day

107 1 0
                                    

Mina mengajak Kim je ha ke banyak tempat seperti mall,salon,pet shop,taman, hingga restoran.

Hal tersebut membuat je ha pusing karena terlalu banyak tempat untuk di kunjungi.

"Ternyata, bekerja di perusahaan tidak terlalu buruk juga ya dibandingkan harus menjaga wanita ini," gumam je ha di mobilnya sembari menunggu mina keluar dari salon.

Tiba-tiba, telepon je ha berdering ternyata pak Choi meneleponnya untuk menanyakan bagaimana keadaan je ha dan mina.

"Halo.... Kim je ha, apakah kau dan putriku baik baik saja?" ucap pak Choi menanyakan je ha.

"Ohh... pak Choi, aku dan Mina baik baik saja. aku sedang menunggunya di mobil dia masih di dalam salon sekarang," jelas je ha.

"Kenapa kamu tidak ikut masuk? Kenapa hanya menjaganya di luar saja? Apakah mina tidak menyuruhmu masuk ?" Tanya pak Choi lagi.

"Sebenarnya pak, salon nya itu salon kecantikan untuk wanita. jika aku masuk, dimana kejantanan ku pak?" Jawab je ha.

"Hahaha.....ada ada saja kau ini yasudah tidak apa-apa terserah kau saja hahaha.... maafkan aku, aku tidak bisa berhenti tertawa mendengar keluhan mu," ujar pak Choi sambil tertawa.

"Apa yang salah? aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. tapi pak aku punya keluhan satu lagi," sambung je ha.

"Keluhan apa itu nak?" Tanya Pak Choi.

"Sebenarnya, menjadi penjaga di perusahaan mu jauh lebih baik dibandingkan harus menjaga putrimu yang crewet ini pak," keluh je ha.

"Hahaha.....kau meledek putriku ya? (Pak Choi tidak berhenti tertawa). Sudah lah aku matikan saja telepon ini kau benar benar membuat ku sakit perut Kim je ha," pak Choi mematikan teleponnya.

"kenapa pak Choi malah tertawa? Bukannya perihatin kepadaku. padahal ini masalah besar bagiku," gumam je ha.

Akhirnya mina keluar dari salon dengan berpenampilan yang lebih cantik dari sebelumnya.
Membuat je ha terkesima dengan kecantikan mina.

"Ya ampun..... ternyata wanita crewet itu cantik juga ya,"
" Astaga bicara apa aku ini. tetap saja dia wanita yang sangat cerewet dan mengundang emosi," ujar jeha sambil memandang mina.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" Tanya mina kepada je ha.

"A..aku tidak memandangimu," jawab je ha.

"Haha....aku tau kenapa kau memandangiku. pasti karena aku sudah cantik kan. jadi kamu sekarang terpesona melihat kecantikan ku. bukan begitu kan je ha?" Jelas mina.

"Sudah, jangan banyak bicara pasang seatbelt mu kita akan berangkat ini sudah siang jangan buang buang waktu," je ha mengalihkan pembicaraan mina.

Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan dan mina ingin pergi ke pet shop.

"Je ha, tolong antar aku ke pet shop aku ingin melihat lihat kucing yang bagus untuk ku adopsi," ujar mina.

"(Gawat, Mina akan tau kalau aku takut kucing)." Gumam je ha dalam hatinya.

"Je ha, kenapa kamu diam saja? mau nganterin aku atau engga sih? Kalau gak mau mending aku naik taxi online aja turunin aku disini," ujar mina.

"Jangan turun. baiklah aku akan mengantarmu ke pet shop," ucap je ha dengan sedikit gugup.

"Kenapa sih kamu kayak pucat gitu? Di pet shop gak ada buaya je ha gausah takut," jelas mina.

Setelah sampai di pet shop Mina dan je ha melihat lihat kucing. Je ha merasa tidak nyaman dekat dekat kucing. dia terpaksa menyembunyikan rasa takut nya kepada kucing. supaya mina tidak tau kalau je ha takut kucing.

"Bagus bagus banget sih kucing nya hm.....mau yang mana ya? (Sambil berjalan perlahan lahan melihat kucing untuk menentukan pilihannya).yang hitam ini bagus banget. aku mau yang ini aja. je ha tolong pegangin kucing nya, sambil kita mau bayar sama mbak kasirnya," mina menyuruh je ha buat gendong kucing nya.

"Kenapa jadi aku yang gendong? Aku gak mau kamu aja yang gendong hiiiih," ujar je ha.

"Emang kenapa sih? kamu takut sama kucing? Hahaha.... gimana mau jagain aku? kalau kamu aja takut sama kucing," mina meledek je ha.

"Engga aku gak takut. okay akan ku gendong kucing ini untuk membuktikan kalau aku gak takut sama kucing," je ha ingin membuktikan bahwa dia gak takut kucing.

Dengan terpaksa je ha pun menggendong kucing yang dipilih oleh mina sampai ke mobil.
Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan. pergi ke restoran untuk makan siang.

"Je ha, kenapa kau diam di mobil saja? ayo sini kita makan siang, meskipun aku jengkel padamu tapi aku juga tidak tega membiarkan kamu kelaparan," ujar mina.

"Siapa yang akan bayar?" Tanya je ha.

"Aku yang bayar jangan khawatir," jawab mina.

"Baiklah, sekarang kamu mau pesan apa? Kau tulis saja di kertas pesanan, pesan saja apa yang kamu mau," tegas mina.

Ketika makanan datang, ternyata je ha memesan banyak sekali makanan sedangkan mina hanya memesan satu makanan saja.

"Je ha, apakah kamu sudah tidak waras? Banyak sekali makanan yang kau pesan. aku saja hanya memesan satu," mina kaget dengan hal tersebut.

"Katamu kan aku bisa pesan apa saja, jadi aku pesan saja semuanya," jelas je ha.

"Yang jadi masalahnya, apakah semua makanan ini akan habis?" Tanya mina kembali.

"Kau tenang saja, aku bisa habiskan ini semua aku lapar butuh makanan untuk mengisi energiku," sambung je ha kembali.

Ketika je ha sedang makan mina memperhatikanya makan dengan lahapnya.

"Je ha lucu juga yaa kalau lagi makan," gumam mina dalam hatinya.

Setelah mereka selesai berkeliling, akhirnya mereka pulang ke rumah sore harinya.
Mina menyediakan kamar untuk je ha istirahat.
Tetapi je ha lebih memilih untuk beristirahat di sofa.





My Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang