Chapter 17

118 12 14
                                    

Masih edisi Flashback kelas 12 ya~

Selama libur 2 Minggu ini, mereka benar benar memanfaatkan waktu libur untuk proses syuting project film mereka ini.

Menghabiskan waktu kurang lebih 10 hari untuk syuting, dengan banyak nya lokasi yang di pakai di sekolah membuat mereka harus menunggu sampai sore baru bisa mereka pakai.

Dengan perubahan tiba tiba dari pihak guru yang bertugas menilai film ini, tema di tentukan oleh guru tersebut dan kelas ini mendapat tema Horror, untungnya Ayu dan Atta selaku penulis naskah memiliki berbagai macam cadangan naskah yang telah disiapkan.

Syuting tidak selalu berjalan lancar, ada saja kendala yang terjadi dimulai dari terjadi nya adu debat antara kami dan pihak penjaga sekolah yang kurang nya informasi yang diterima tentang perizinan lalu ada nya kejadian Horror yang dialami oleh kami karena keisengan yang dibuat kami juga tentunya.

~
Saat itu proses syuting tengah berlangsung di sekolah mungkin pukul 20.00 malam. Sebagian anak ada yang sedang menjalani syuting, sebagian ada yang bertugas memegang lighting, sound, kamera dan sebagainya. Dan beberapa anak juga ada yang menganggur tidak melakukan apa-apa.

Saat itu Bama yang membawa kamera pribadi atau seperti handycam mengajak Dika, Lita dan Yesha untuk mengelilingi sekolah mereka ini yang memiliki 3 tingkat dan danau besar yang mengelilingi sekolah ini. Ajaknya seperti "guys kita penelusuran yuk, kayak di tv tv gitu... Gue bawa handycam nih" sebut saja Bama sompral.

Mereka berempat mengelilingi sekolahan yang besar tersebut, Bama yang memimpin jalan sambil memegang kamera, diikuti Lita, Yesha, dan terakhir Dika.

"Jangan berisik ya guys...." Ucap Dika, Dika yang biasanya ribut dan selalu melakukan hal kocak pun agak merinding dibuatnya. Ia selalu mengingatkan teman-temannya untuk tidak salah berucap. Mereka tepat di lantai 2, lantai 2 ini terdiri dari beberapa kelas mungkin sekitar 4-5 kelas, dan di ujung itu ruang bioskop mini. Mereka melewati ruang demi ruang dan ketika melewati bioskop mini mereka mendengar dengan jelas ada suara seperti kursi berbahan kayu sedang dibanting-banting. Mereka saling memandang satu sama lain, dengan panik mereka berempat lekas berlari ketakutan, kamera yang di pegang Bama bergerak tak beraturan dan mengarah ke atap bangunan lantai 3.

Tepat setelah mereka turun menghampiri anak yang lain sedang proses syuting, ternyata mereka dikejutkan oleh proses syuting yang tertunda karena salah satu dari kami yaitu Bianca tiba tiba menangis dan tertawa secara bersamaan. Beberapa dari kami yang memang bisa baca baca doa untuk mengusir atau menangani hal ini segera membantu nya, namun bukannya berhenti suara tangis dan tawa itu makin menggema. Kami pun panik dibuatnya, untungnya tidak lama datang salah satu guru agama kami yang kebetulan belum pulang karena pekerjaan nya yang banyak menjadikan dirinya lembur.

Akhirnya Bianca dibantu oleh guru agama kami dibersihkan dari sosok penunggu sekolah kami. Kurang lebih 30 menit proses itu berlangsung, akhirnya Bianca kembali sadar. Syuting pun harus kami hentikan untuk menjaga hal hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Keesokan harinya grup kelas diramaikan oleh pesan dari Bama.

- Grup kelas -

Bama : Guys gue baru cek video semalam yang kita rekam, ada yang kesorot cuy

Jax : video apa bam?

Yoga : hayo lu ngapain semalam?

Lita : Mampus bam!

'anjir salah kirim pesan gue' - batin Bama

97 Production HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang