Semesta Punya Cerita

2 1 0
                                    

Jam 2 pagi, adalah waktu dimana rotasi antar dimensi saling menyapa diksi yang satu dengan diksi yang lain. Berdiskusi antara ekspektasi yang mengandung stagnasi, berkelahi antar aksara dan beberapa rangkaian cerita dalam pikiran, yang sempat berkecamuk untuk merangkai kata-kata pada pada selembar fakta dan secangkir logika. Pikiran yang tergabung menjadi sekumpulan kognitif semu hanya menjadi bualan imajinasi yang fiktif, pasif, tetapi komprehensif.

Lantas mengapa dimensi selalu berotasi pada malam yang dingin? Bukan berotasi pada sebuah mesin imajiner yang dinamakan akal dan pikiran? Faktanya, aksara tidak mampu hadir dengan sendirinya. Aksara tergabung menjadi beberapa rangkaian kata, dan menjadi sebuah cerita, yang saling berkesinambungan dengan lisan, tulisan, dan angan-angan para sang pemimpi yang hendak membahagiakan keluarganya. Akal dan pikiran yang saling berkecamuk dengan kenyataan, adalah latar belakang bagi para pejuang yang selalu berusaha bangkit dikala pundak terus diberikan beban.

Kata-kata yang tergabung menjadi cerita, dan terkumpul menjadi sebuah semesta, adalah puncak titik konstelasi pada pikiran seseorang, yang mengandung stagnasi aktif dan komprehensif. Menulis adalah sebuah kegiatan untuk mengabadikan pemikiran, yang tidak mampu diucapkan dengan lisan, sehingga diuraikan melalui tulisan. Tulisan-tulisan itu diwariskan dari pandangan kita di hari ini untuk selalu mencoba bertahan hidup di masa depan. Meski hanya mengangkat hal-hal sederhana, menulis adalah suatu kebutuhan, untuk menenangkan pikiran dari beratnya beban untuk terus bertahan di masa depan.

Ide demi ide dituangkan dengan rinci, tetapi abstrak. Menyaingi pelukis yang menuangkan ide dan gagasan pada sebuah lukisan, nyatanya hanya menulis bisa menuangkan keluh kesah dan jerih payah pikiran kedalam sebuah tulisan. Hingga pada suatu hari yang sudah tidak tertahan, muncul sebuah gagasan berupa buku catatan berisi tulisan-tulisan hasil pemikiran kita sendiri yang selalu hidup untuk terus mengatakan jangan pernah berhenti bertahan.

Berbagai kisah selalu hidup kedalam tangan-tangan fiktif dunia maya dan nyata, dimana kita bersaing untuk saling berkompetisi dengan para pemimpi, yang berusaha membuat senyuman manis pada orang-orang yang dicintai. Cinta dan Cerita, diabadikan kedalam sebuah karya dan dilebur menjadi sebuah cerita yang panjang dan saling berkesinambungan. Hingga pada suatu hari, muncul sebuah gagasan, bagaimana bila seluruh karya yang berserakan itu dijadikan sebuah cerita yang saling berkesinambungan dengan kehidupan? Berangkat dari sana, kutarik pena dan kuukir tulisan-tulisan yang dapat dinikmati semua orang, semoga.

Semesta Punya Cerita, sebagai judul karena nyatanya, banyak cerita suka dan duka di sekitar kita yang mampu mempresentasikan seberapa jauh kita peka pada lingkungan, disamping berusaha bertahan pada kehidupan yang sistematis, mengulang kebiasaan sehari-hari secara berurutan, dan berusaha tersenyum pada luka yang diciptakan oleh harapan. Semesta Punya Cerita kuatik sebagai judul karena mampu mempresentasikan titik-titik peristiwa penting, dari berbagai rangkaian cerita kehidupan di antara lingkungan kita, yang tersusun secara kronologis berdasarkan bulan dan tahun.

Jika sekumpulan aksara membutuhkan lingkungan untuk menjadi sebuah cerita, maka Semesta adalah galeri kata yang tersusun secara berkala untuk dinikmati bersama secangkir rindu pada keluarga, dan dinikmati saat matahari mulai mengatakan senja.

Selamat membaca, dan salam aksara.

-Mohammad Fahrezi Hidayat-

Semesta Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang