Permulaan

1.4K 64 9
                                    

Perlu ditegaskan:
1) fiksi
2) bl alias homo
3) nomin fanfic

A story by: eeknyamail

Cerita ini memuat adegan rape dan sadistic. Harap jauh-jauh jika kalian tidak menyukainya, jangan komen sampah dilapak saya. Sekian dan maaf jika cerita ini penuh dengan imajinasi dan amburadul, namanya saja fiksi. Terimakasih.

.....


Namanya jaemin, remaja yang hari ini berusia 15 tahun. Tubuhnya ideal saja bagi seorang remaja, semua orang menyukai nya karna ia bersikap ramah dan baik. Hampir tidak ada yang mencela dirinya, bahkan ia menduduki peringkat kedua dikelasnya dengan 25 siswa. Ya, ia bersekolah di asrama laki-laki. temannya banyak tapi yang paling dekat dengannya hanya dua orang, renjun dan haechan. Haechan hampir mirip sifatnya dengan jaemin makanya mereka akrab, sedikit berbeda dengan renjun yang pemarah. Namun itu melengkapi pertemanan mereka. Sudah dua tahun mereka berteman dan ini tahun ketiga atau terakhir mereka duduk di bangku menengah pertama pada semester kedua.

*Jaemin = dipanggil nana, jadi namanya diubah ke nana.

Hari ini cuaca cerah sekali seakan menyertai langkah nana yang terlihat riang dengan kedua tangannya  mengantongi permen bergagang yang akan ia berikan ke semua siswa atas pencapaian umurnya yang beranjak naik.

Hari ini berulang tahun.

Adakah yang bertanya kenapa ia terlihat senang? Pasti banyak yang berfikir karna ia ulang tahun? Tapi jawabannya bukan itu.

Ia senang karna tidak jadi mengakhiri hidupnya semalam. Padahal ia sudah sedikit dalam menggores nadinya. Namun dengan kurang ajar seseorang melintas di pikirannya membuat tangan kiri nana yang memegang pisau langsung bergetar hingga pisau buah itu jatuh dengan nyaring hingga mengagalkan aksi nana.

Nana yang berwajah pucat itu tersenyum tipis membayangkan wajah itu.

Dari sekian banyak dan lama orang yang sudah hadir disekitarnya mengapa hanya dia yang membuat hatinya berdebar? Padahal hanya sebuah tatapan singkat biasa yang terjadi.

Nana dengan tangan kanan yang mengalir darah berdiri ke arah wastafel kamarnya, sedikit informasi bahwa setiap kamar diasrama hanya ditempati oleh seorang siswa saja yang ditujukan untuk privasi dan fokus siswanya.

Dengan kasar ia menggosokkan tangan lukanya ke air mengalir sesekali menepuknya keras tanpa ada suara ringisan sedikitpun.

Hidup dia keras, namun membayangkan wajah itu...

Dia merasa...

Ada setitik harapan hidup kembali.

Setelah tangannya bersih, sebenarnya tidak karna ketika ia berjalan ke arah meja belajarnya ia merasakan ada sesuatu yang mengalir lagi namun ia masa bodo, ia duduk dan meraih sebuah buku yang ia simpan apik dibawah buku pelajarannya.

Buku itu bersampul coklat usang, hanya buku biasa namun isi dalamnya yang tidak wajar.

Nana tersenyum lebar ketika indra penglihatannya menangkap sebuah pigura yang tertempel, seseorang yang ia ambil fotonya diam-diam. Melihat wajahnya saja membuat hati nana tenang kembali.

...
Gimana part 1 nya?

Silahkan tekan vote jika kalian mendukung ceritaku, terimakasih


MR.LEE OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang