Home

0 0 0
                                    

Pukul 10.00 WIB, Jean dan Fiya tengah bersiap siap untuk menuju rumah mereka yang sudah dibeli Jean beberapa hari yang lalu.

"Je, baju kita gimana" tanya Fiya pasalnya mereka langsung menuju kerumah mereka.

"tenang aja, udah dibawain asisten" jawab Jean dengan fokus menyetir

"ohhh" jawab Fiya ber oh ria

Tiba-tiba terdapat panggilan dari ponsel Fiya. yang ternyata dari Liya, adik Fiya

L : kak, teddy nya mau dibawa ngga?

                         F : dibawa dong wajib itu
L : tapi kata mama mau di laundry dulu
        
         F : yaudah laundry dulu aja gapapa

L : okee, aku tutup ya, assalamu'alaikum

                             F : iya, waalaikumsalam

"teddy siapa" tanya Jean penasaran

"cowokku" jawab Fiya seraya tersenyum manis

"dih awas aja tu teddy teddy"  suara hati Jean

Sesampainya mereke kerumah

"wahhh gede banget Je, kita cuma berdua loh, apalagi nanti kalau lo kerja gue gaada matkul sendirian dong" ucap Fiya

"yaudah nanti buat dedek dulu biar kamu ga sendirian" ucap Jean dengan menggunakan kata kamu.

"enak aja lo" ucap Fiya

"aku-kamu Fiyaa!, suami istri ga pantes lo-gue" ucap Jean

"tapi gu- eh aku ga kebiasaan" ucap Fiya

"dibiasakan sayang"

blushing

"ah, iya ayo kita masuk" ucap Fiya mengalihkan

Mereka pun melihat lihat ruangan yang ada di rumah besar itu

"loh rumah segede ini kamarnya cuma satu?" tanya Fiya

"ini memang rumah pilihan mama, biar kita ga bisa pisah ranjang, dan banyak ruangan yang kosong itu bisa buat kamar kalau misalnya kita udah ada dedekk" ucap Jean

"ohh"

Malam pun tiba

Jean dan Fiya tengah makan malam di restoran dekat rumah mereka

"kamu mau makan apa Fi?" tanya Jean

"terserah kamu aja" jawab Fiya

"disini ga ada makanan terserah" ucap Jean

"ihh, aku gatau mau makan apa" ucap Fiya kesal.

"yaudah kwetiau aja mau?" tanya Jean

"mauuu"

Setelah mereka menyelesaikan makan malamnya mereka pun kembali ke rumah.

Saat perjalanan

" je, je nepii duluu mau beli martabak maniss" ucap Fiya tersenyum senang kala melihat pedagang kaki lima yang menjual martabak

"bang martabak nya dua ya" ucap Fiya

"siap neng tunggu sebentar ya" ucap bang martabak

Jean dan Fiya pun menunggu martabak selesai serambi duduk di kursi yang disediakan

"kamu suka martabak manis fi" tanya Jean

"sukaaa! suka bangettt apalagi telur gulung duhh gabisa nolak" ucap Fiya dengan antusias

Sesampainya mereka dirumah.

"ting" suara notifikasi berasal dari hp Fiya

"hp Fiya bunyi?, lihat kali ya" ucap Jean pasalnya Fiya sedang berada di kamar mandi

Terdapat chat dari kontak yang bernamakan "Rey"

Rey : Fi besok malmingan yuk

Jean kesal kala melihat room chat Fiya dengan Rey, mereka terlihat akrab

Jean pun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan mood yang berantakan

"masa iya secepat ini gue jatuh cinta sama Fiya" monolog Jean

Fiya pun keluar dari kamar mandi, melihat Jean yang cemberut membuat Fiya bertanya tanya, kenapa Jean?

"Je, kenapa kok cemberut?" tanya Fiya

"gapapa, tuh cowokmu chat" kesal Jean

Fiya yang bingung pun mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang meng chat nya

Fiya terkejut kala nama Rey berada paling atas

"ah, Jean dia itu hanya teman kuliah ku saja ga lebih" ucap Fiya berusaha menjelaskan

"hmm"

"Jean, jangan marah yaaaa" bujuk Fiya

Jean tidak menanggapi membuat Fiya cemberut kesal .

Fiyapun merebahkan dirinya disamping suaminya itu, lalu memeluk Jean

"jangan marahh suami" ucap Fiya

"aku ga suka kamu deket deket cowo lain" ucap Jean cemberut lucu

"iyaa, maaf ya aku jaga jarak kok  sayang" ucap Fiya

blushing, Jean

Mereka pun tidur dengan berpelukan mesra

||sampai sini dulu ya readers Bunaken cape hehe janlup votmen
votmen kalian adalah penyemangat ku untuk update
bayu syangg nya bunaa😗||


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEYA (Jean & Fiya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang