Married

1 1 0
                                    

Akhirnya yang ditunggu tunggu, hari pernikahan Jean dan Fiya telah tiba, yang dilaksanakan di hotel xxx.

sementara itu di ruangan Jean berada
"huft.." helaan nafas Jean
"aelah je gausah tegang juga kali" ucap vero, teman satu geng Jean

Jean memang memiliki hobi bermotoran sehingga dia memiliki geng motor yang diketuai olehnya, dan memiliki anggota yang cukup banyak.

back to topik.

"sialan, lo mana tau rasanya, grogi gue cok" umpat Jean kesal
"udah lo tenang aja, relax" ucap Darren teman Jean juga
"gue udah ganteng belum?" tanya Jean dengan merapikan rambutnya didepan cermin
"eh koplak!, lo juga dimana mana mau lo ganteng, kucel sekalipun gaada tu cewe yang gamau sama lo" ucap teo teman Jean
"iyakah? ganteng banget gue cok" narsis Jean
"gausah narsis je, jijik gue" ucap Darren dan mengundang gelak tawa teman-teman nya.

sementara itu di ruangan Fiya
"sayang, masyaallah anak mama cantik banget" ucap Niara tersenyum manis
"ah, mama bisa aja" Fiya dengan tersenyum
"mama ga nyangka, putri kecil mama yang dulunya cengeng, manja, sekarang mau punya suami" ucap mama Niara dengan sedih bersama bahagia
"mamaa, nanti kalau Fiya udah ga tinggal di rumah mama, mama masih sayang sama Fiya kan?" tanya Fiya dengan sedih.

Mama Niara pun memeluk putri sulungnya itu.
"sayang, walaupun kamu nanti punya suami, dan udah ikut Jean kerumah Jean mama tetep sayang Fiya, sayang mama ke Fiya ga pernah berkurang sayang" ucap Niara

"udah ah malah sedih nih dengerin dulu itu Jean mau ucap ijab qabul" ucap mama Niara.

SAH!!!

Fiya meneteskan air mata nya kala dimana hari ini dia berstatus istri dari seorang Jean

"udah sayang, gaboleh nangis yaa, ayo turun udah ditungguin tuh sama kiya, ola"

Fiya turun dengan anggun bersama dua sahabatnya. kalau kalian tanyakan Rea, dia jadi pembawa acara, cmiiw.

Perintah dari bapak penghulu Fiya menyalami Jean, dan Jean mencium kening Fiya.

Jean merasakan kenyamanan saat bibir mungil milik istrinya itu menyentuh tangannya, begitupun Fiya yang merasakan kenyamanan saat bibir Jean menempel pada kening nya.

Acara sungkeman
"Jean, saya serahkan putri sulung papa sama kamu, papa percaya sama kamu, jaga Fiya dengan baik, jangan sakiti dia, jika Fiya salah nasihati, jangan pernah bermain tangan ya nak, kamu juga yang sabar ngadepin Fiya, dia anaknya manja dan cengeng, jadi dia sangat tidak bisa dibentak jadi papa harap kamu paham, jika suatu saat kamu sakiti Fiya, papa akan ambil kembali Fiya." ucap sean kepada jean.

"iya pa, InsyaAllah saya bisa menjaga amanah dari papa, dan saya tidak akan bermain tangan apapun masalahnya, saya akan menyelesaikan dengan baik" ucap Jean

"nak, Fiya kamu sudah jadi menantu papa, papa berdoa yang terbaik buat rumah tangga kalian. kamu yang sabar kalau ngadepin Jean ya fi, dia emang sedikit keras kepala, kalau Jean tidak bisa dinasihati, bicarain secara halus yaa, soalnya pembangkang dia" ucap Deon dengan kekehan nya.

"iyaa pa, Fiya akan jaga amanah papa" ucap Fiya dengan tersenyum

itu perwakilan aja ya sungkeman nya, anggap aja mereka juga udah sungkem ke mertua dan ortu nya, cmiiw.

Sesi tamu undangan yang akan mengucapkan selamat kepada pengantin.

"aaa, bocil ku satu ini udh sold out, selamat ya sayangkuu, selamat ya je" ucap Rea dengan memeluk Fiya
"Fiya, selamat yaaa atas pernikahan kalian berdua, kalau udh punya suami jangan lupain kita loh" ucap kiya
"fi, je selamat yaa gue do'ain yang terbaik buat rumah tangga kalian berdua" ucap ola

"aaa sayang sayangkuu makasih ya doanya, gue gaakan lupain kalian kok, cepet nyusul ya" ucapan Fiya dan mereka pun berpelukan

Jean pun hanya bisa terdiam melihat tingkah istri dan temannya itu

"weh, bro bengong aja lo, samawa ya, doa terbaik buat lo, janlup ponakan, ahaha" tawa mereka pecah ketika Darren mengucapkan kalimat vulgar.
"selamat paketu, doa terbaik deh" ucap teo
"huaaa bontot kita sold outttt" teriak vero dengan dramatis
"mulut lo anj" kesal Jean
"hehehe, selamat ya bontot kuuu samawaa" ucap vero

"makasih kalean semua ya, jangan lupa nyusul juga lah, biar kita four date ahaha" tawa Jean

"kiw, temen istri lo boleh tuh" ucap vero menatap kiya
"apa lo liat liat" ucap kiya sinis
"buset sinis amat neng, 08 berapa nih" goda vero dengan tersenyum genit

"dih, kita ga kenal ya" sinis kiya
"kenalan dong" ucap vero dengan mengulurkan tangan nya "kenalin nih, aa vero yang paling tampan" ucap vero narsis

Uluran tangan vero pun dijabat oleh teo
"udah lo gausa berharap lebih" ucap teo
"aduh sakit hati aa dek" ucap vero dramatis serta mengedipkan sebelah mata nya pada kiya.

'itu orang kenapa anjr, gue perhatiin ngeliatin gue mulu' ucap ola dalam hati dengan melihat darren

"ekhm, kayanya temen kita satu ini juga lagi cinlok" ucap Jean
"hah siapa?" tanya teo
"onoh" tunjuk Jean pada Darren

"iya nih gue perhatiin lirik-lirikan mulu sama ola" ucap Fiya dengan tersenyum menggoda.

blushing
ola dan Darren sama sama blushing saat mendengar kalimat dari Fiya, dan itupun disadari oleh teman temannya yang mengundang gelak tawa

AHAHAHA tawa mereka pun pecah

||sampai sini dulu readers ku jangan bosan ya
janlup vote
maafkan masih banyak typo||

JEYA (Jean & Fiya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang