Helan tak menyangka kejadian malam itu bisa berdampak begitu jauh. Helan pikir dirinya tinggal melupakan dan menganggap semuanya tidak pernah terjadi. Toh, dia tidak merasa kehilangan apa apa,tidak merasa dirugikan dan tidak merasa terpaksa melakukannya. Meski Helan tau dirinya melakukan hal yang salah tapi saat itu Helan tidak memiliki pilihan lain, selain menyerahkan diri.
Maka ketika bangun dari tidur setelah malam panasnya, Helan tidak menjerit histeris dibawah guyuran shower seperti seorang gadis yang kehilangan keperawanannya atau pergi begitu saja karena merasa benci pada diri sendiri dan si penikmat tubuhnya yang masih terlelap nyenyak diatas ranjang tempat mereka semalam mencari puncak kenikmatan.
Helan malah menghadapi situasi itu dengan tenang. Terbangun dari tidur Helan tidak bergerak dari kasur, dirinya hanya menunggu sang partner juga terbangun.
Awalnya Helan menunggu hanya untuk mempertanyakan pakainya yang tak layak pakai. Dia berniat meminjam salah satu pakaian orang yang ada disampinya. Karena Helan tau, orang yang tidur dengannya bukan orang sembarang maka Helan pun tidak ingin mengambilnya begitu saja tanpa izin.
Namun seperti yang Helan bilang, bahwa orang yang tidur dengannya bukan lah orang sembarang. Maka setelah orang itu terbangun, Helan bukan hanya mendapat pakaian tapi....
"Sebagai kompensasi untuk semalam, saya akan menjadikan kamu karyawan tetap Tapi sebagai gantinya, saya ingin kamu tutup mulut tentang kejadian ini dan menganggap semuanya tidak terjadi. Meski nantinya saya dan kamu bersinggungan, saya harap kamu hanya menganggap saya sebagai atasan. Mengerti Helan ?"
"Mengerti pak. Sayapun berpikir demikian, untuk kompensasi dari bapak, saya terima dengan senang hati dan dengan penuh rasa hormat. Terimakasih pak atas kompensasinya "
"Kamu bebas memilih pakaian yang ingin kamu pakai. Ambil saja dilempari itu, Setelahnya kamu bisa pergi dari sini"
"Sekali lagi terimakasih, pak Malvin!"
Helan menjerit dalam hati. Biarlah kemeja harga 75 ribunya di robek tanpa permisi, biarlah celananya dilempar tanpa harga diri karena sepertinya ia pulang dengan stelan yang lebih mahal. Meski badannya serasa remuk, tapi dia bisa pulang dengan menyandang karyawan tetap dari salah satu perusahaan besar.
Helan merasa malam itu adalah malam keberuntungannya, ia sampai membayangkan hari harinya yang sibuk karena pekerjaan dan membayangkan dirinya menunggu nunggu datangnya hari gajian lalu menikmati gaji yang tak lagi kecil menurutnya.
Namun semua bayangan itu lenyap begitu saja, ketika Helan sadar bukan hanya kompensasi yang ia terima pada malam itu. Tapi ia juga menerima sebuah kemustahilan yang membuat hidupnya berubah seketika.
Helan tidak menyesali, hanya saja mengapa ini terjadi padanya ?
"Gue gak bisa jelasin ini secara medis Hel"
"Keputusannya cuma ada di Lo"
"Pertahanan dia dengan mengasingkan diri atau buang dia agar Lo bisa kembali hidup normal lagi"
Dan Helan memilih......
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK PAPA
RandomTuhan selalu punya caranya sendiri untuk memberikan kebahagiaan pada umatnya, dalam bentuk apapun dan dengan cara bagaimanapun. Bahkan, ia dapat memberikaannya dalam bentuk yang tak teduga, dengan cara yang paling mustahil bagi manusia. Seperti hadi...