Part 4

16 3 1
                                    

Helan menjatuhkan Malvin diatas ranjang. Setelah ia bersusah payah membopongnya dari parkiran, akhirnya Helan bisa sampai di apartemen milik Malvin dan membawa sang direktur seron itu ke kamarnya.

"Gak mobilnya, gak apartemen nya semuanya panas. Apa orang kaya suka sama tempat tempat panas yah ?"

Mendudukan diri diranjang lalu mengipas ngipaskan kerah bajunya. Helan merasa lelah bercampur panas. Entah mengapa setelah mengendarai mobil milik Malvin lalu membopong malvin masuk apartemen, Helan merasa suhu tubuhnya meningkat begitu pesat.

Helan menatap sejenak wajah sang direktur yang tengah mengerutkan keningnya sambil memejamkan mata.

"Pak Malvin saya pamit ya."  Bisik helan sebebum beranjak.

Ketika helan mengangkat bokongnya dari ranjang malvin, tiba tiba sebuah tangan menariknya kembali.

Helan terkejut bukan main saat tubuh nya sudah dipeluk begitu erat oleh malvin.

"Saya mau kamu"

suara berat Malvin membuat seluruh tubuh helan meremang, apalagi ketika bibir Malvin bersentuhan langsung dengan daun telinganya. Helan benar benar tak bisa menahan matanya untuk tidak terpejam.

Setelah berbisik dengan suara beratnya, Malvin membuat Helan berada dalam kukunganya.

"Pak saya lak.." sebelum helan menyelesaikan kalimat yang akan ia ucapkan, Malvin lebih dulu meraup bibir plum milik Helan, hingga membuat Helan membulatkan mata.

Helan ingin mendorong tubuh Malvin, dia ingin menolak dan berkata bahwa dia juga laki laki, Meraka tak seharusnya melakukan hal semacam ini. Namun semuanya sia sia, kerena Helan tak bisa bohong. Bahwa tubuhnya juga menginginkannya. Hingga ciuman Malvin yang tadinya helan diamkan, kini mulai ia balas dengan perlahan.

Melepas pangutanya. Malvin menatap wajah helan yang memerah, lalu mengusap bibir basah bekas pangutan Meraka.

"Cantik"

Helan yang mendengar kata itu tidak bisa protes, dirinya hanya bisa fokus meraup oksigen sebanyak banyaknya, memasrahkan diri sambil mengumpati tubuhnya dalam hati. Kemana tenaganya ?! Kenapa setelah menerima satu ciuman dari Malvin tubuhnya merasa lemas dan malah menginginkan sesuatu yang lebih dari ini.

Diatas tubuh Helan, Malvin dengan tidak sabar membuka kamejanya dan melemparkan asal. Bisa dilihat oleh helan bahwa tubuh Malvin adalah tubuh yang ingin dimiliki oleh para laki laki, termasuk dirinya yang hanya memliki perut lurus tanpa ottot sedikit pun.

Tangan kekar Malvin mulai membuka kancing kameja atas helan. Sedangkan kedua tangan helan hanya bisa meremas sprei dengan begitu erat, menunggu Malvin melakukan sesuatu pada tubuhnya yang sudah tak bisa ia kendalikan. Tubuhnya ingin disentuh, sangat ingin.

Malvin merasa kesal dengan kancing kameja  milik Helan. Mengapa mereka susah untuk Malvin buka, padahal ia sudah tidak sabar ingin mencium dan merasakan sesuatu yang ada dibaliknya. Malvin tau ini memang gila ! Mereka sama sama laki laki ! namun Malvin tidak bisa mengendalikan diri. Malvin ingin mencubu dan melepaskan sesuatu yang sudah ia tahan sedari tadi.

Karena merasa lelah bergulat dengan kancing kameja milih Helan, akhirnya malvin menarik kameja itu hingga semua kancingnya terpental berhamburan. Helan sempat terkejut, namun tak lama dari itu ia malah memejamkan mata karena merasakan kecupan didadanya.

"Maaf, nanti aku ganti"

Ucapan Malvin hanya bisa helan tanggapi dengan sebuah anggukan lemasnya.

Setelah sama sama bertelanjang dada, baik Malvin maupun Helan sama sama saling membantu melepas helai demi helai kain yang melekat pada tubuh mereka. Hingga keduanya berakhir hanya dengan selimut putih milik Malvin.

ANAK PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang