3.

193 18 1
                                    

"Keluarga Wei Wuxian" seru dokter keluar dari ruang rawat Wuxian.

"Ya, kami" sahut Jiang Fangmian dan Lan Xinchen.

"Sebelumnya saya mohon maaf, setelah memeriksa kondisi tuan Wei, saya hanya mengatakan agar tuan Wei segera melakukan pencangkokan jantung. Jantungnya semakin melemah, dan hal ini membuat kinerja tubuhnya juga tidak bekerja secara normal. Saya khawatir jika tidak segera mendapatkan jantung baru, tuan Wei tidak akan bertahan sampai usia 17 tahun" jelas dokter tersebut.

"Kami mengerti dokter, apakah kami bisa melihatnya sebentar? " tanya Jiang Fangmian.

"Silahkan, tapi tolong jaga ketenangan" jawab sang Dokter.
Mereka kemudian memasuki rawat Wei Wuxian yang sudah dipindahkan ke ruang VIP.

"Wei Ying" ucap Wangji pelan sambil mengusap pipi Wuxian.
Tuan dan Nyonya Jiang melihat pandangan tulus Wangji pada keponakannya itu. Sorot mata kerinduan yang dalam dan ketulusan cinta terpacar dari netra emas pemuda irit bicara itu.

"Xiongxang mungkin ini sudah waktunya" kata Wangji pada kakakknya.

"Wangji, kita tidak boleh gegabah. Kita harus melihat kondisi Wei gongzi terlebih dahulu" jawab Xichen mengetahui maksud perkataan adiknya itu. 

....

Setiap hari, Wangji dan Jiang Chen selalu mengunjungi dan menjaga Wei Wuxian yang dinyatakan jatuh koma karena kondisinya yang terus melemah.

Sementara di sebuah tempat tersembunyi, Yuan mempersiapkan sebuah tempat dengan sebuah formasi.
"A-Niang kuharap kita bisa berkumpul di kehidupan ini" gumam Yuan setelah selesai menggambar formasi dan meletakkan sebuah guci dengan banyak kertas mantra tertempel.

Beberapa hari setelah Wuxian dinyatakan koma, Wangji dan Jiang Chen menuntut mereka yang membuat Wuxian koma. Tentu saja hal itu membuat gempar di sekolah, apalagi mereka termasuk keluarga terpandang di kota ini.

Wangji yang sangat marah, tanpa mendengarkan kakaknya langsung menuntut Lou Mian Mian dan Su She selalu dalang dali tindak perundingan terhadap Wuxian.
Motifnya sudah jelas, yaitu rasa cemburu Lou Mian Mian karena Wei Wuxian selalu menempel pada Lan Wangji. 

Sementara itu kondisi Wei Wuxian kian menurun dan membuat Wangji semakin khawatir.

Piiiipp
Tampilan layar monitor menunjukkan sesaat garis lurus, Wuxian kejang. Wangji panik.

"Dokter" teriak Wangji memanggil sang dokter.

.........

1 TAHUN KEMUDIAN 

"Dasar pembohong" umpat pemuda di depan sebuah batu nisan.

"Katanya kita akan lulus bersama, kau mau menjelaskan sebuah rahasia kepadaku, tapi... Kau.. Hiks malah pergi... Hiks meninggalkan aku huwaaaaaa.... " racau pemuda itu sambil terus menangis.

"Huwaaa... A-Chen, Lan Zan jahat" teriaknya sambil menangis seperti bocah lima tahun.

Sementara pemuda disebelahnya hanya mendengus kesal.
Ya, saat ini Wei Wuxian bersama Jiang Cheng sedang di pemakaman Lan Wangji.

*******
Setahun sebelumnya.

"Dokter" teriak Wangji panik.
Setelah dokter masuk ke dalam ruang rawat Wuxian dan memeriksanya, dokter hanya menghela  napasnya.
Sementara pemuda yang diperiksanya hanya melihat dengan lemah. 

Ruangan menjadi hening, setelah dokter selesai memeriksa dan memberitahu kondisi Wuxian. Semua orang larut dalam pikiran masing-masing. Sampai isakan kecil menyadarkan semuanya.

IMMORTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang