2.

110 17 2
                                    

Hari terus berganti, dan setiap hari benda-benda yang ada di loker Wei Wuxian semakin menjadi-jadi. Jika sebelumnya hanya berupa kertas bertuliskan segala jenis penghinaan dan ancaman, sekarang berisi benda-benda lain yang membuat seorang Wei Wuxian kesal, walaupun masih ditahan-tahan.
Dan hari ini, bangkai tikus dalam kotak ada di loker Wuxian.

Sebelum banyak orang melihat, Wuxian membuang kotak itu ke tempat sampah di samping gedung sekolah. Tanpa diketahui, seorang pemuda mengambil kotak itu dan membukanya.

"Kalian semakin berani" gumam pemuda itu sambil memperhatikan Wuxian yang berjalan ke kelasnya dari jendela.

Sementara itu Lan Wangji yang masih dalam perjalanan, menerima pesan.
Getaran di sakunya membuat Wangji yang tadinya memperhatikan buka, beralih mengambil benda pipih itu dan membukanya.

From: A-Yuan
HanGuang Jun, tolong awasi terus Gege, mereka semakin berani. Hari ini seekor bangkai tikus ada di lokernya.

Usai membaca pesan itu, tangan Wangji mengepal kuat, sampai kukunya memutih.
Lalu mengirim pesan lain ke seseorang.

Di dalam kelas, seorang pemuda pecinta ungu merasakan getaran ponselnya dalam saku celananya. Ia segera membuka ponsel itu dan membaca pesan singkat dari seorang Wangji.

Ikuti kemanapun Wei Ying pergi.

Begitu melihat singkatnya pesan itu, Jiang Cheng, pemuda pecinta ungu itu mengernyitkan dahinya.

"Apa ada sesuai yang disembunyikan bocah itu? " gumam Jiang Cheng.
Tak lama kemudian bocah yang dimaksud Jiang Cheng datang, namun ada yang berbeda darinya.

Sepertinya memang ada sesuatu, batin Jiang Cheng melihat Wei Wuxian yang biasanya akan membuat heboh ketika sampai di kelas, tapi hari ini hanya diam lalu ke tempat duduknya.

"Ada apa, tumben diam?" tanya Jiang Cheng khawatir.

"Tidak apa-apa, hanya masih ngantuk" jawab Wei Wuxian

Jiang Cheng ingin bertanya lagi, tapi ia urungkan setelah melihat pemuda di depannya menutup matanya lagi.

Waktu berlalu istirahat dimulai.
Terlihat beberapa pemuda memakan bekalnya di kelas. Termasuk Wei Wuxian , Jiang Cheng dan juga Lan Wangji.

"Aku ke toilet sebentar" kata Wuxian pada Jiang Cheng. Jiang Cheng hanya mengangguk sambil terus melahap bekalnya.

5 menit

10 menit

15 menit 

Waktu berlalu, tapi seorang Wei Wuxian belum kembali juga.
Ponsel Wangji bergetar menampilkan sebuah pesan singkat, yang membuatnya langsung berdiri. Hal itu juga terjadi pada Jiang Cheng, setelah melihat ponselnya, ia langsung berdiri dan berlari mengikuti Wangji.

Wangji sampai duluan di toilet.
"Wei Ying" teriak Wangji setelah melihat ke dalam toilet.

Di sana, tergeletak Wei Wuxian dengan pakaian yang basah kuyup dan kening yang berdarah.
Tanpa pikir panjang Wangji membawa tubuh itu yang bergetar dan dingin.

Jiang Cheng yang mendengar teriakan Wangji sebelum sampai di toilet, lang berbalik lalu lari sekuat tenaga menuju parkiran.

Wangji berlari sepanjang koridor sambil membawa Wuxian yang pingsan. Di ujung lorong, Jiang Cheng sudah siap dengan mobilnya.

Setelah mobil berlalu, semua orang nampak berbisik bertanya-tanya apa yang terjadi. Sementara itu, sekelompok orang menyeringai.

"Sudah sekarat begitu, kenapa masih saja dipedulikan sih" cerutu seorang gadis diantara kelompok itu.

IMMORTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang