다섯 [5]

290 21 0
                                    

Sungguh Renjun tidak bisa tidur tenang malam tadi, ia selalu dijahili oleh pemuda gemini itu entahlah yang hidungnya dijepit menggunakan tangan Donghyuck ketika ingin memejamkan mata atau punggungnya yang dikelitik oleh Donghyuck ketika Renjun mencoba memunggungi Donghyuck dan lain lain

bahkan Renjun sempat mendorong Donghyuck dari kasurnya lantaran sangat kesal.

Pagi ini ia sudah selesai bersiap siap untuk menuju sekolahnya, ia sudah rapi dengan seragamnya. Saat ingin menuruni tangga ia sudah melihat Donghyuck dimeja makan sambil memakan makanan dengan hikmat bersama papanya sedangkan mamanya mencuci piring

posisi Donghyuck yang memunggungi Renjun membuat Donghyuck tidak sadar adanya Renjun sedangkan papanya yang melihat Renjun langsung memanggil anak semata wayangnya itu

"Njun sini sayang sarapan dulu" ujar papanya

Renjun tidak menyahuti ia melirik sinis keDonghyuck sambil menuruni tangga menuju meja makan.

"Papa udah tau ceritanya, untung aja Papa hari ini ga masuk kantor" ucap Papa renjun langsung membuka obrolan

"nanti kamu di antar dan dijemput Donghyuck dulu, kalo kamu udah pulang kamu sama Donghyuck ngambil mobil. Oke?" lanjut Papa Renjun

Renjun menghela nafas berat lalu mengangguk pelan, biar saja dia mengalah hari ini dari pada harus diomeli kedua orangtuanya, padahalkan bisa saja menyuruh teman Donghyuck atau Papanya atau polisi nya sjaa yang mengantarkan-bibirnya memang diam tetapi hati renjun sangat berisik

mereka memakan sarapan sambil bercanda gurau sedangkan Renjun mencebik kesal

"Sudah cepat berangkat nanti telat kamu Renjun." ucap Papa Renjun tegas

Renjun hanya berdeham sedangkan Donghyuck mengucapkan terimakasih

"Yasudah saya berangkat ya Om. Tante" ucap Donghyuck tidak enak jika harus mengucapkan Mama dan Papa karena ada Papanya Renjun disini. dan tadi Donghyuck sedikit memberi jeda pada kalimatnya sambil menolehkan kepalanya menghadap kedua orangtua Renjun.

"Ya, hati hati"

Donghyuck mengangguk lalu mengikuti Renjun kearah pintu keluar. Ternyata Renjun sudah berjalan duluan meninggalkannya Toh?.

"Cepet dikit kalo jalan" geram Renjun dengan alis menukik

Donghycuk tak menjawab melainkan langsung menaiki motor Papa Huang

"Pegangan, nanti jatoh mau?" peringat Donghyuck

Renjun tak peduli ia tetap menaiki motor itu tanpa berpegangan apapun.

motor sudah dinyalakan dan mulai melaju menjauhi pekarangan rumah, Donghyuck menghela nafas Renjun tak menurutinya akhirnya ia menambahkan kecepatan motor tersebut secara mendadak.

entahlah memangnya Donghyuck itu siapanya Renjun sehingga ia seperti orang tengah marah hanya karena Renjun tak mau menurutinya

benar saja hal itu membuat sang empu memeluk area perut Donghycuk

"Woi goblok pelanin. lo mau bikin gue mati hah!?" Renjun berteriak agar suaranya bisa didengar oleh Donghyuck

"Hah?! apa! gakedengeran" seringai jahil terpancar dimuka Donghyuck, tentu saja dia mendengar suara Renjun yang sebesar dosanya tetapi membuat Renjun kesal adalah tujuannya

"TOLOL PELANIN ITU ADA MOBIL DIDEPAN ANJING NANTI KALO MATI GIMANA?!" teriak Renjun sekali lagi tapi dengan suara lebih keras dan berusaha teriak di kuping Donghyuck

"iya iya, makanya kalo ngomong dikuping gue mana kedengeran gue suara lo yang kecil itu, lagian gaboleh bawa² mati"

"ga sampe dodol!"

"PUTUS" [hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang