Lucu

18 11 3
                                    

Arei kini sudah berada dirumahnya setelah selesai mengantar Naka pulang. Rumah minimalis modern berwarna coklat muda merupakan rumah yang ditempati Areinzo Fandreiga. Bagi Arei rumahnya merupakan tempat ternyaman, Ia bisa menghabiskan waktunya hanya berada dirumah bermain game dan juga belajar, kecuali jika ia sedang ingin berjalan-jalan. Arei saat ini sedang rebahan dikasur empuk miliknya sembari menatap langit-langit kamarnya. Ia masih ingat hal yang membuat jantungnya berdegup kencang untuk pertama kalinya. Ia begitu bingung, apa yang sedang ia rasakan. Mencoba memegang kembali dada nya dan merasakan detak jantungnya sendiri, biasa saja pikirnya.

"Kenapa tadi begitu kencang?"

"Ada apa denganku"

Arei kemudian memejamkan mata dan tertidur.

***

Naka sudah selesai mandi dan membersihkan diri, ia berada dikursi depan kaca tempat peralatan make up nya. Memandang dirinya dan tidak sengaja kembali melamun lagi.

"Yang tadi itu apa ya?"
"Kenapa jantungku tiba-tiba berdegup kencang saat melihat matanya?"

Naka kembali mengingat saat dirinya dan Arei dipantai tadi. Ia tidak pernah merasakan rasanya seperti itu. Perut yang seperti dipenuhi kupu-kupu jantung yang berdegup kencang dan tubuhnya yang tidak bisa digerakkan seperti terkunci hanya untuk menatap mata Arei.

"Aku kenapa?"

Naka kemudian beranjak menuju kasurnya, sejenak kembali merenung menatap langit-langit kamar. Kemudian mengambil ponselnya yang berada di sampingnya memeriksa sebentar, kemudian meletakkannya kembali, ia kemudian memejamkan mata dan tertidur.

"Aku harap besok adalah hari yang baik"

*
*
*
*
*
 

Kini malam berganti dengan Pagi, sinarnya sedikit mengusik ketenangan Naka. Ia terbangun kemudian segera melihat jam dinding yang berada di kamarnya. Sudah jam 6:15

Naka tinggal sendiri saat ini. Mama dan abangnya berada di luar negeri. Mama nya mengurus pekerjaan dan abangnya yang sedang melanjutkan studi perkuliahan. Naka yang tidak ingin lama-lama diluar negeri kemudian meminta mama nya agar memindahkannya ke negara asal dan bersekolah disitu. Jadilah sekarang Naka tinggal sendiri. Bagi Naka itu tidak masalah, ia lebih baik tinggal sendiri daripada harus tinggal di lingkungan yang sangat asing baginya.

"Astaga! Aku akan terlambat!"

Naka kemudian beranjak dengan tergesa-gesa, mengambil handuk kemudian mandi. Naka yang tergesa-gesa melupakan sarapan paginya. Ia langsung berlari menuju bagasi dan mengeluarkan mobil putih miliknya. Melajukan mobilnya menuju SMA NEGERI 1 SAGUANA.

***

Jika bukan karena terjatuh mungkin Naka saat ini sudah berada dikelas dan melanjutkan pelajaran favoritnya yaitu biologi. Ia terjatuh saat akan menaiki tangga lantai dua yang menuju kelasnya, kaki kanannya tersandung kaki kirinya hingga ia oleng dan terjatuh dari anak tangga ke 7 kebawah, mengakibatkan kakinya terkilir dan tidak bisa berdiri.

Jika tidak ada Arei yang kebetulan baru datang mungkin Naka akan tetap berdiam disitu sampai ada yang menolongnya. Arei kemudian membopong tubuh Naka dan membawanya ke UKS yang berada dilantai satu.

"Astaga Na, kenapa kamu bisa terjatuh"

"Tadi aku tersandung kaki sendiri Arei"

Naka mering menahan sakit yang luar biasa dikakinya. Bodoh sekali aku pikir Naka.

Mereka sudah sampai diruang UKS dengan Arei yang membawa Naka untuk duduk di dikasur yang ada di ruangan itu. Segera anak PMR yang sedang bertugas kemudian mengobati Naka. Setelah selesai mengobati anak PMR kemudian meninggalkan ruang tersebut dan membiarkan Arei untuk masuk. Karena harus ada satu orang yang menemani.

DREAM [SMA] - is this all real? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang