Nightmare

132 19 2
                                    

Scene berpindah ke UN dan EU. Mereka berada di ruang Tatanan Dunia. UN melihat ke sebuah hologram Globe di tengah-tengah ruangan.

"Apa yang harus ku lakukan..." *menyentuh hologram globe itu*

"UN... *EU memegang pundak UN* jangan terpaku pada kecemasan mu"

"Hah... ini tanggung jawab yang besar untuk ku, aku yang memiliki kuasa atas segala hal di dunia. Aku juga bertanggung jawab demi keamanan mereka"

"Aku tahu, tapi ini bukan salah mu, jangan menyalahkan diri mu sendiri, kau tidak perlu merasa bersalah, kau sudah melakukan yang kau bisa"

"Baiklah..." *melihat ke EU*
UN membentangkan sayap nya ke atas, dan mengangkat kedua tangan nya ke atas kepala nya. Seketika membuat sebuah cahaya putih yang berputar seperti atom ⚛. Lalu UN menadahkan dan menurunkan tangannya. UN menutup kembali sayap nya.

UN berbisik pada cahaya itu "Ku mohon, lindungilah mereka"
UN menyatukan cahaya itu dengan hologram dunia, kini hologram dunia di kelilingi oleh lintasan cahaya yang berputar seperti cincin Saturnus. Kemudian lintasan cahaya terpecah menjadi partikel-partikel kecil dan menyatu dengan semua benua di dunia.

"Aku harap itu berhasil..."

EU mengeluarkan tangan kanan nya dari saku jas nya. EU mengepalkan tangan nya dan membuka nya. Muncul sebuah bintang kecil berwarna emas di telapak tangannya.

"Biarkan aku memberikan sentuhan terakhir"
EU memberikan bintang emas itu pada hologram globe seperti yang UN lakukan. Bintang itu masuk ke dalam inti hologram globe, bersinar terang dan membentuk perisai cahaya transparan yang mengelilingi seluruh dunia🌐.

"Terimakasih EU... sekarang kita hanya perlu memantau apakah akan ada hal yang terjadi"

Kembali ke anak-anak Asean~

Hujan turun semakin lebat di kediaman ASEAN.

Indo sedang berdiri di depan jendela.

Indo "Kapan hujan nya berenti ya? Mana makin deres lagi" Ucap Indo dengan wajah murung nya

Laos yang berada di sebelah Indo "Jujur aku takut kalau atap rumah bocor"

Terlihat Malay sedang tertidur di Sofa kasur. Namun Malay tampak tidak nyaman dengan tidur nya.

~Masuk ke mimpi Malay~

Malay berada di sebuah tempat yang sangat gelap, Malay menelusuri tempat itu hanya berbekal obor yang ia pegang.

"D-dimana ini?" Suara Malay bergetar
"Apa... aku sudah m-mati??? Halo? Apa ada orang di sini? Indo? Phil?"

Malay menemukan sebuah bangunan yang ternyata adalah kediaman para negara ASEAN.

"Itu... rumah? AKHIRNYA"

Malay berlari secepatnya ke dalam rumah.

Dengan napas yang terengah-engah "Aku selamat..." Malay melihat ke sekeliling
"Kenapa rumah sangat sepi?"
"Papa? Semua orang? Halo?"
"Siapa pun tolong jawab, ayolah ini tidak lucu"

Malay mengelilingi rumah, berharap dapat bertemu siapapun di situ.

"Kemana... semua orang?"

Malay seketika melihat seseorang berdiri menghadap jendela di lantai dua.

"Siapa itu?... p-papa?" Mendekati sosok tersebut
"Benarkah?!" Berlari dan memeluk nya dari belakang
"Papa??!! Syukur lah papa sudah pulang dari kerja, tidak ada siapa pun di sini! Aku tak tahu apa yang terjadi pa, namun semua tampak mengerikan"

Asean tampak tidak merespon perkataan Malay sedikit pun

"Papa?"

Asean berbalik badan dan melihat ke arah Malay dengan tatapan yang kosong.

"P-papa...? Apa kau baik-baik saja?..." melepaskan pelukan nya dan mulai berjalan perlahan ke belakang. Asean berjalan maju perlahan menuju Malay, Malay tetap berjalan mundur dan terjatuh... Asean mengambil kapak yang tergeletak di lantai dan menyeretnya. Malay ketakutan dan mencoba berdiri, langkah kaki Asean semakin mendekat ke Malay. Tanpa pikir panjang, Malay langsung turun dari tangga melalui pegangan/pembatas tangga dan meluncur ke bawah. Berlari sekencang nya ke arah pintu.

"K-kenapa pintu nya tidak bisa di buka??!!!" Malay panik dan mencoba mendobrak pintu yang besar itu.
"Oh tidak..." semakin panik

Tampak bayangan Asean yang ternyata telah berada di belakang Malay. Malay ketakutan setengah mati.

"PAPA?! A-APA YANG KAU COBA LAKUKAN??!"

Asean mengayunkan kapak nya tepat di kepala Malay. Bersamaan dengan hal itu, petir menyambar dengan kuat hingga membangunkan Malay dari tidur nya.

Malay "AAAAAAAAAAAAAAAA" *terbangun*

Indo "Oi Malay! Ngapain teriak?"

Malay "T-tadi itu cuma mimpi?..."

Indo "Mimpi?"

Malay *melihat ke arah indo* "Kau... benar indo kan?!"

Indo "Iya dong, one and only Indo"

Malay "Syukurlah... tadi itu sangat mengerikan"

~~~

Viet "Hey ada kebisingan apa di sini"

Indo "Entah, tu si Malay kek ny abis mimpi buruk"

*Malay terbaring lemas di sofa dan berkeringat dingin*

Brunei "Kasian sekali Malay, ini ku buatkan es Milo untuk mu"



~~~
[×××]

PUWPUW Peppermint di sini!
Kasian bet Malay lgi enak-enak tidur malah dpt mimpi di luar nalar~ #KasianMalay

Tunggu kelanjutan cerita selanjutnya!
Silahlan tinggalkan jejak~
Vote, comment and share, or even follow me~

WUWUWUW!

[×××]
~~~



Chaotic (Countryhumans AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang