13|•Cemburu

14 7 0
                                    

Aku tidak suka melihat
kamu dengannya. Tapi aku bisa apa?

Happy reading..
Terdengar suara menghela nafas dari ponsel. Suara tersebut terdengar khawati sekaligus kesal juga. Ia adalah Rasya, dirinya sedang menelpon Lea.

'Lo ga diapa apain kan sama si Leon? Lo tadi pulang sama dia? lo baik baik aja kan?'. suara Rasya di balik ponsel terdengar khawatir.

"Hah?? Leon gak ngapa ngapain toh dia sepupu gue, lo pikir si Leon bakal nge grepe grepe gue?”.balas kesal Lea.

'Ya mana tau bisa gitu mending sama gue aja lah." ucap Rasya.

"Wong gendeng." Kesal Lea lalu memencet tombol merah.

Sedangkan pada saat Lea mematikan teleponnya. Rasya sudah tidak khawatir lagi dengan Lea. Setidaknya ia tahu bagaimana keadaan si Lea.

Rasya tidak berhenti mengirim pesan kepada Lea. Membuat Lea merinding, ia tidak membalas pesan tersebut karena ia mau tidur.

Tapi karena kesal dengan suara ponsel itu ia pun membuka pesan dari Rasya lalu ia pun membalas.

Tapi karena kesal dengan suara ponsel itu ia pun membuka pesan dari Rasya lalu ia pun membalas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                       "Gue ga cemburu."kesal Lea

Rasya tak kunjung membalas pesan dirinya. Ia pun tertidur dengan ponsel yang berada di tangannya.
           
                                 ✧✧✧
Pagi hari……

"Ayahhh, iki anakmu durung tangi." ucap Mama Lea mengarahkan kamera ponselnya saat vc sama suaminya. Iya itu bapaknya Lea.
(ayah, ini anakmu belum bangun)

'Hoammmm.' Lea menggeliat sambil memeluk bonekanya.

"Teteh bangun udah siang, hari ini gak libur ta?." ucap ayah Lea.

"Anakmu i lho yah ra gelem sekolah jare arak rabi wae." ledek mama Lea.
(anakmu ini yah gak mau sekolah katane mau nikah aja)

"HEHHH oraaa ma,,, akuu sekolah durung bener kok arak rabi." kesal Lea.
(heh engga ma,, aku sekolah aja masih belum bener masa iya mau nikah)

"Yo gek ndang tangi njuk adus delok adikmu e wes ayu." ucap mama Lea.
(iya buruan bangun terus mandi lihat adikmu udah cantik)

Lea pun bangun meninggalkan kamar dan siap siap berangkat.

Sesampainya di sekolah…
Teriakan heboh dari dalam kelas memanggil nama Lea. Sudah Lea duga pasti Chelsi. Toh kalo bukan Chelsi siapa lagi?. Belum sempat menjawab panggilan dari Chelsi, Chelsi datang dengan wajah kesalnya seolah olah ia sedang mengintrogasikan Lea.

"LEAAA!!??, kenapa lo ninggalin gue kemarin? ya seenggaknya lo bisa lah ya ngabarin ke gue kalo mau pulang, untung aja kemarin gue di jemput. Terus lo kenapa bisa kenal sama Leon? gue khawatir sama lo Leaaaaaaaa." dengan tatapan kesalnya ia bertanya pada Lea.

"Ya maap dan ya gue baik baik aja kok." singkat Lea.

"Oke gue maapin tapi jawab lah lo kok bisa kenal sama Leon? gue nanya karena kemarin lo kurang jelas kasih jawabannya, jadi gue nanya lagi ke lo." tanya Chelsi.

"Ya kan lo udah tau dia tuh sepupu gue." jawab Lea

"Sepupu doang? yakin? terus tuh si Rasya juga ada di sana sama lo tapi juga ada Leon." curiga Chelsi.

"Oh iya gue denger loh obrolannya Rasya sama Nevan tapi saat itu lo udah pergi sama Leon." tambah Chelsi lagi.

"Iya Chel kok malah ga percaya gini, ya itu pas kebetulan aja Rasya lewat, eh gue cuma di anterin sama Leon." jawab seadanya Lea.

"Ck Leaa, lo sadar nggak sih? Rasya tuh cemburu sama lo harusnya lo sadar." ucap Chelsi.

"Lo tau kan? gue cintanya cuma sama si Jayden dan gue gak akan berpaling darinya, jadi mau Rasya suka sama gue apa enggak toh itu hak nya Rasya kan? Ya terus gue suruh ngapain?." ucap Lea.

"Jayden terus ayolah move on, hari gini kok masih gamon." bujuk Chelsi menyadarkan agar sahabatnya itu mau move on.

"Tau proses ga sih?." Kesal Lea.

"Santai aja kali gausah ngegas gue tebak lo lagi dapet kan?." tanya Chelsi.

"Tebakan lo te-" belum sempat menjawab bel sekolah berbunyi yang menandakan pelajaran akan segera dimulai.

Bel berbunyi bersamaan dengan guru mapel masuk ke kelas.

Istirahat tiba…
Hampir seluruh siswa berhamburan keluar tapi tidak sedikit juga yang ada di dalam kelas. Kondisi pada saat jam istirahat ada yang sedang berbincang di gazebo, ada juga yang berlarian, ada yang ke kantin.

Suasana yang seru bukan? Namun saat ini Lea tidak ke kantin karena malas untuk keluar kelas sedangkan Chelsi sejak tadi merengek agar Lea ikut jajan tapi Lea bersikeras menolak.

Akhirnya Chelsi pun yang jajan bersama teman yang lain. Di saat Lea menolehkan pandangannya ke jendela ia melihat Rasya yang memakai hoodie hitam, tanpa disadari kedua orang itu saling menatap tapi buru buru Lea mengalihkan pandangan dan langsung duduk di kursinya.

Entah nasib baik atau bukan buat Lea, Rasya masuk ke kelasnya Lea.

"Lea gue mau ngomong." duduk di bangku depan Lea.

"Ngomong apa?." Lea tidak nyaman dengan keadaan seperti ini.

"Gue di depan bukan di bawah."

"To the point." Lea pun menghadap ke Rasya.

"Maafin gue yang kemarin, lo tau kan kalo perasaan datang ngga ada yang tau entah kenapa akhir akhir ini gue sering mikirin lo." ucap Rasya.

"Iya gue maafin, maksud lo apaan sih? gue ngga paham." tanya Lea.

"Gue cemburu."

✧ ▬▭▬ ▬▭▬ ✦✧✦ ▬▭▬ ▬▭▬ ✧
wkwk apalah apalah maapin author niehh lama up nya karena adaa masalah dikit jadi baru sekaranga up nya tapi ku usahain akan up tiap hari.
Siapa yang setuju kalo Rasya sama Lea jadian??
Kalo gitu Chelsi sama siapa yaaa??
apalah…
Jangan lupa vote yaaaaaaaaa karena itu salah satu bentuk penyemangat buat kuu hehe sampai jumpaaaa besokkk)))
apaa kabar?




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sembuh, Namun Terluka ||On Going✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang