Kedelapan

159 28 12
                                    

Kini mobil milik rio, baru aja keluar dari pekarangan rumah pasangan suami-istri Xiumin dan Suzy.

Selama di perjalanan ga ada pembicaraan apa-apa antara Rio dan rosé, hanya ryujin yang sok asik dengan lelaki itu sedari tadi.

Rosé yang memang duduk di belakang sendiri hanya sibuk memandangi jalanan, sambil terkadang menyimak pembicaraan antara ryujin dan Rio, yang memang bocah itu duduk di depan, di samping Rio.

Ia udah bagaikan orang ketiga aja, menjadi nyamuk antara keponakannya dengan mas mantan.

Mana keduanya sok akrab beut lagi.

"Mau di antar kemana, kerumah apa ke apartemen?"ucap Rio.

Lelaki itu melirik ke arah rosé yang ada di belakang melalui spion.

"Ke rumah kakek paman.."ucap yujin mendahului rosé, sedangkan rosé di belakang masih membisu.

Setelah berkendara beberapa menit, akhirnya tiba juga di kediaman keluarga park. Rosé langsung nyelonong turun begitu aja dan kemudian di susul juga oleh yujin.

"Paman Rio ga mau mampir dulu.."ucap ryujin, bisa rosé lihat lelaki yang masih berada di dalam mobil tersebut menggeleng sambil tersenyum.

Rosé rasanya ingin berdecih keras, dalam hatinya membatin, mana berani Rio jumpa dengan ayahnya, lelaki pengecut itu..

"Ini mainan ryujin semalam, hampir aja ketinggalan.."bocah yang masih menempel di pintu mobil tersebut menepuk jidatnya.

"Untung paman ingetin huhh, makasih ya paman rio.."

"Yoi, kalau begitu paman pulang dulu ya, bilangin sama tante kamu itu wajahnya jangan jutek banget, nanti di cium rawrr.."

Keduanya terkekeh bersama-sama, rosé hanya menatap malas dan jalan masuk kedalam pekarangan rumah nya.

Setelah kendaraan milik Rio pergi, saat itu juga ryujin menyusul sambil melompat-lompat kecil, memamerkan mainan yang ia pegang.

"Siapa yang beliin kamu mainan sebanyak itu?"berondong rosé langsung sambil melipat tangannya di depan dada.

Perasaan semalam, ia ga janjiin untuk keponakannya tersebut belanja mainan deh, mana banyak banget lagi, jangan sampai bentar lagi jongin kirim ke dia nota pembelian mainan punya yujin.

Dia ini udah kere loh.

"Ini paman Rio yang belik.."

"Kamu minta?"

"Engga dong tante, orang dia yang nawarin kok, ya udah yujin porotin aja."

Rosé menyipitkan matanya menatap keponakannya tersebut, bisa-bisanya weh.

"Kamu ga boleh sembarangan gitu sama orang yang ga di kenal, bahaya tau.."

"Tapi kan paman Rio suami tante, paman itu juga bilang tante pacarnya.."rosé melotot.

"Bukan, paman itu bukan pacar tante, ada-ada aja kamu, lain kali jangan begitu lagi ya.."

Ucap rosé melangkah meninggalkan ryujin, bocah itu benar-benar bahaya.

"Tante, yujin suka paman Rio dari pada paman kepala jamur, paman Rio baik dan beliin yujin banyak mainan, suami tante paman Rio aja ya..."pekikan bocah tersebut membuat rosé hanya memutar bola mata jengah.

Ada-ada aja, kok ngatur.

Rosé masuk ke dalam rumah, saat akan melewati ruang tamu sudah ada ayah dan bundanya yang duduk sambil menonton televisi di sana.

Rosé mau lewat dengan pura-pura ga tau aja, namun saat melihat ryujin yang datang teriak-teriak dan langsung duduk di antara keduanya, sontak membuat rosé was-was.

EX- boyfriend & Boss. (rosé ft. limario)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang