CH 2 (R+19)

402 24 7
                                    

Jonggun seseorang yang kuat, dia tidak pernah kelelahan bahkan jika sedang berkelahi, tapi sekarang dia benar-benar tidak merasakan tubuhnya, dia menutup matanya dan mulai tertidur.

" Hei, apa kau akan langsung tertidur begitu saja? " Dia masih menginginkannya, dia belum puas. Tapi tidak ada respon darinya.

Tidak ada yang bisa dilakukannya, dia mengeluarkan kejantanannya dari lubang miliknya, kejantanannya masih mengeras.

" Sial " Umpatnya. Dia memegang kejantanannya, menggerakkan tangannya ke atas-ke bawah, dia menatap wajahnya, itu membuatnya sangat terangsang.

" Ahh "

Tapi dia tidak puas, dia memasukkan kembali kejantanannya kedalam lubang milik Jonggun, menggerakkan kembali pinggulnya.

" Haa " Dia merasakan kenikmatan, dia menyukai lubang yang dimilikinya, itu seperti dibuat untuknya.

Dia terus menusuk, memasuki bagian terdalamnya.

Dia mencapai pelepasannya, mengeluarkan cairannya di dalam lubangnya untuk yang kedua kalinya, dia menikmati pelepasannya, Jungoo cukup puas sekarang.

Jungoo mengeluarkan kejantanannya perlahan, diikuti cairan putih yang keluar dari lubangnya. Dia terengah-engah, mendekatkan mukanya, dia mengecup bibir milik Jonggun.

Jungoo membereskan kekacauan yang dibuatnya, dia membersihkan Jonggun dengan hati-hati, mengganti sprei tempat tidurnya serta merapihkan ruang tengah.

Setelahnya, dia berbaring di sebelahnya, memeluknya didalam selimut yang sama.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Jonggun terbangun dari tidurnya, dia merasakan nyeri pada bagian bawahnya. Dia menoleh melihat Jungoo yang masih tertidur lelap seraya melingkarkan satu lengannya pada pinggangnya.

" Sial " Dia memindahkan lengannya dengan lembut, takut Jungoo terbangun. Dia beranjak dari tempat tidurnya berjalan pelan masuk ke dalam toilet.

Tak lama kemudian, Jungoo ikut terbangun, kebingungan tatkala tidak melihat Jonggun disampingnya.

Jonggun keluar dari toilet hanya dengan berbalutkan handuk pada bagian pinggangnya

" Jika kau sudah bangun, keluarlah " Usirnya, lalu memakai pakaiannya.

" Hei, aku membersihkanmu, berterimakasihlah "

Jonggun tidak menghiraukannya.

" Kau akan pergi? " Tanyanya tatkala melihatnya menggunakan pakaian yang rapih.

" Ya "

" Kau dipanggil olehnya lagi? "

" Tidak, aku harus menyelesaikan urusanku di Jepang " Jawabnya seraya menyemprotkan parfume.

" Kau akan ke Jepang?! " Dia terkejut
" Kapan kau akan kembali? " Timpalnya

" Aku tidak tahu "

Entah kenapa Jungoo kesal sekarang saat mengetahui Jonggun akan meninggalkannya, padahal itu bukan hal yang baru baginya, Jonggun memang suka pergi ke negara asalnya untuk beberapa urusan.

Jungoo beranjak dari tempat tidur, dia berjalan keluar kamar Jonggun dan memasuki kamarnya.

•••

Sudah memasuki hari ke 4, tapi Jonggun belum kembali, dia merasa sedikit kesepian. Jam menunjukan pukul 11 malam sekarang, Jungoo sedang berbaring di sofa seraya menonton televisi. Tak lama kemudian, pintu depan terbuka, Jonggun kembali.

Mendengar itu, Jungoo segera beranjak dan menghampirinya.

" Kau kembali "

Jonggun hanya terdiam melihatnya, dibuat bingung oleh tingkahnya, dia berjalan melewatinya. Jungoo menahannya, dia menariknya dengan kuat dan menciumnya, itu adalah ciuman yang lembut.

We Can('t) Be Friends | Jungoo × Jonggun | LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang