Suara gemuruh petir menggema di luar jendela disusul hujan cukup deras yang awalnya hanya merupakan rintik hujan. Suara air menghantam atap yang hanya dari baja ringan membuat rumah Amelia diisi dengan musik nyaring dari sang alam. Gadis pemilik rumah itu duduk, mata berfokus pada buku-buku dan alat tulis di tangan, beruntung, kamarnya adalah salah satu diantara dua tempat yang cukup kebal suara, jadi bising hujan tidak mengganggunya sama sekali. Sementara hujan terus mengguyur, fokus Amelia tak terpecah dan ia tetap duduk di kursinya untuk waktu yang cukup lama, tak bergerak kecuali tangan yang menulis dan membuka halaman baru di buku tulis maupun buku cetak dihadapan. Gadis itu menarik napas, menutup buku ketika pertanyaan terakhir diselesaikan, bersandar ke kursi.
Seperti diatur, lima detik setelah Amelia selesai membereskan tugas-tugasnya, telepon genggam gadis itu seketika berbunyi. Sebuah notifikasi dari groupchat muncul, senyum menyungging ketika ia mengetuk layar.
【 No Halu No Go Out 】
Lay
Ughhhh
Ujan
Gue mager banget kalo
udara gini…Sandra
Lo mager 24/7 Lay
No offense. [1]Lay
Nih buat lo 🖕Anda
Buset ngegas bang
Tapi iya men, mager juga
rasanya.
Bau bau besok telat nih.Lay
Yoi bestieSandra
Hadeh...Lay
Shhh orang rajin gausah
judging [2] 🙏Sandra
Y
Sana tidur lo pada biar ga
telat.Lay
Nggih.Anda
Sumpah kadang gue bingung
lo itu orang sunda apa bukanLay
EheSandra
Ehe kepalamu.
Sana tidur, hus hus!Anda
Ngusirnya kek ayamSandra
Emang ga beda jauh, kok.Amelia menatap layar ponselnya dengan senyum mengembang, ah, hatinya menghangat selalu ketika berinteraksi dengan kedua sahabatnya itu, seolah melepas beban dan melupakan dunia sekitar sejenak. Obrolan mereka sebenarnya tidak ada yang begitu penting atau berbobot, kadang hanya diisi rekap kejadian hari ini atau sekedar membicarakan tentang perkembangan anime[3] dan game terbaru belakangan, semuanya hanya sekedar menghabiskan waktu.
+62 859-7536-××××Hello.
Amelia menatap layar ponselnya, menaikkan alis ketika nomor asing masuk di aplikasi WhatsApp, gadis itu menatap layar ponselnya keheranan karena ia tahu betul ia tak sembarang memberi nomornya ke orang asing, dan Amelia juga merasa tidak memberi siapapun nomornya belakangan ini. Dengan sedikit penasaran, jemarinya mengetikkan balasan dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merah Putih dan Matahari.
Teen Fiction𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 © @𝐀𝐧𝐮𝐠𝐫𝐚𝐡𝟏𝟑𝟎𝟗 (𝐈𝐆) -𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢- Mereka hanyalah tiga anak yang masih begitu muda, tumbuh terlalu cepat dengan anggapan bahwa kegelapan akan selalu...