Rioncaine; Salah Paham.

1.2K 112 16
                                    

Beberapa hari telah berlalu semenjak Tokyo Noir Familia memutuskan untuk beristirahat sejenak dari segala aksi tindak kriminal yang selama ini mereka lakukan. Tapi memang pada dasarnya mereka adalah tipe orang yang gampang stress jika hanya berdiam diri di rumah, akhirnya Rion memutuskan untuk mengajak anggota-anggotanya keliling kota, sekedar menghilangkan jenuh.

Hanya Garin, Key, Mako dan Mia yang ikut. Sementara sisanya lebih memilih tetap berdiam diri di rumah, menghindari terik matahari yang terasa menyengat membakar kulit. Setelah puas mengajak anak-anaknya itu berkeliling dan sempat bertemu dengan kelompok bikers Black Oni, Rion membawa mobilnya kembali ke rumah. Tapi sebelum itu, dia mengisi bahan bakar mobilnya terlebih dahulu di pom bensin terdekat.

"Lari lari lari!" Mako segera menggendong Mia di punggungnya untuk menjauh saat melihat Papinya sudah memegang noozle dan mengarahkannya ke mobil. Key dan Garin mengikuti mereka dari belakang. Mereka berjaga-jaga, takut terjadi hal yang tidak diinginkan, meledak misalnya. Setidaknya mereka selamat nantinya. Meninggalkan Rion sendirian yang hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan keempatnya.

Garin sibuk berlari-larian kesana-kemari, Key kewalahan sendiri mengejarnya dan akhirnya berhenti. Garin sempat meledek Key yang tidak bisa lagi mengejarnya. Key mendengus geli, sepertinya hari ini energi pria berambut hitam itu sedang penuh-penuhnya. Entah apa sebabnya, sejak pagi moodnya bagus sekali.

Garin kemudian berlari mendekati Rion yang masih mengisi bensin, iseng menaiki raptor hitam milik si Ketua itu dan berdiri di atasnya. "Udah belum?"

Rion melirik ke atas sejenak, mengurungkan niatnya yang hendak menegur Garin. Pria berambut ungu itu hanya menggelengkan kepala. "Belum. Masih lama ini, tiga hari lagi."

Ternyata jawabannya belum memuaskan untuk Garin. Maka dia kembali bertanya. "Udah belum?"

Dengan kesabarannya yang limited edition, Rion juga kembali menjawab. "Belum."

"Udah belum?"

"Belum."

"Udah belom?~"

"Belom."

Mendengar perdebatan keduanya membuat Key yang mendengar salah fokus, dia berjalan mendekat dan ikut menaiki raptor, berdiri di sebelah Garin. Garin terus bertanya hal yang sama dan dijawab oleh Rion dengan kesabarannya. Terus berlanjut sampai Rion selesai mengisi bahan bakar mobilnya.

"Udah belum?"

"Udah."

"Udah belum?"

"Udah shibal sekkiya, naik. Ku tinggal kau di sini." Akhirnya kesabaran Rion yang tidak setebal dompetnya itu habis, membuat Garin yang telah menjahilinya dan Key tertawa puas. Dia menaiki mobilnya diikuti oleh Key dan Garin.

"Marah dia," Key menduduki kursi depan bagian penumpang dan membuka radionya. "Mako Mia, ayo naik."

Mako berlari masih dengan menggendong Mia, keduanya naik di bagian belakang bersama Garin. Setelah memastikan semua anak-anaknya sudah berada di mobil dan tidak ada yang tertinggal, Rion mulai menjalankan kendaraan beroda empat itu pulang menuju rumah.

"Eh, itu Mami gak sih?" Mako tiba-tiba salah fokus saat mereka melewati taman dekat apartemen Alta. Pria manis berambut putih itu melihat Caine sedang duduk berdua bersama seorang pria berambut hitam di bangku taman. Posisi keduanya yang membelakangi membuat Mako tidak bisa melihat wajah mereka.

"Beneran Mami, kah? Sama siapa itu?" Mia mencoba menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa orang yang bersama Mami mereka. Rion juga melihatnya, dia langsung memberhentikan mobilnya di tepi jalan, memperhatikan dua orang itu dengan ekspresi gelap.

EPEOLATRY; TNF's OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang