01. Satu Tahun

131 11 3
                                    

Hari itu adalah hari paling membahagiakan di dalam hidupnya.

Dia mengenakan sebuah gaun putih yang melekat dan terlihat indah ketika bersanding dengan lekuk tubuhnya. Gaun putih tersebut bukanlah gaun mewah yang dipenuhi dengan pernak-pernik cantik dan berkerlap-kerlip ketika cahaya menerpanya.

Gaun yang ia pilih, adalah sebuah gaun sederhana yang sangat disukai oleh calon suami yang beberapa menit lagi akan menjadi suaminya.

Sebuah gaun yang dulu hanya bisa ia lihat di balik estalase butik ternama di kotanya, sekarang gaun itu ia kenakan dan akan ia perlihatkan kepada seluruh dunia bahwa gaun ini adalah gaun yang disukai oleh seseorang yang sudah bertahun-tahun ia cintai dalam diam.

Ketika ia berjalan menuju tempat di mana calon suaminya akan melaksanakan ijab kabul, tanpa bisa ia tahan, ia tersenyum.

Senyuman itu terlukis dengan manis ketika manik indahnya yang berbinar penuh kebahagiaan, menatap manik teduh milik sang calon suami yang perlahan membuka mulutnya dan menggerakkan bibirnya membentuk untaian kata sederhana namun mampu menghangatkan hatinya yang dipenuhi ribua bunga.

"Kamu cantik..."

Akad nikah itu terlaksana.

Dalam satu tarikan nafas, ijab kabul itu dilakukan dan suara seruan sah dari saksi menandakan bahwa dia dengan pria yang ia cintai resmi menjadi pasangan suami istri.

Sebuah adegan di dalam hidup yang tidak pernah ia pikirkan akan terjadi ketika ia masih berusia 26 tahun.

Namun, euforia awal dari pernikahan itu telah terjadi setahun yang lalu.

Iya, Indira Gauri, gadis sederhana yang telah menginjak usia 27 tahun itu, sudah satu tahun menikahi seorang pria bernama Varen Aldebaran.

Dira adalah panggilan namanya.

Dia adalah gadis yang menyukai kesederhanaan.

Bahkan, ketika suaminya bertanya dia ingin pernikahan seperti apa. Dia tidak ragu mengatakan kalau menikah di KUA saja dia sudah bahagia. Tidak perlu mengadakan resepsi pernikahan yang mewah karena baginya, bisa menikah dengan Varen adalah hal paling membahagiakan di dalam hidupnya.

Namun, pernikahan mereka tetap diadakan dengan resepsi walaupun Dira tidak pernah menginginkan adanya resepsi pernikahan atau apa pun.

Dira ingat, banyak sekali orang yang tidak percaya, bahwa seorang gadis biasa seperti Dira akan menikah dengan Varen selaku seseorang yang terkenal ketika mereka masih kuliah dulu.

Varen adalah Ketua HIMA di jurusannya. Dia sangat aktif di organisasi dan merupakan anak kesayangan dosen karena prestasi gemilangnya. Dia bahkan lulus dengan nilai nyaris sempurna. Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan besar dan tidak menunggu waktu lama, Varen berhasil mendapatkan posisi yang bagus di perusahaan tersebut.

Bisa dikatakan, Varen adalah definisi pria sempurna sehingga semua orang mulai bertanya-tanya, perempuan seperti apa yang akan menjadi pendamping hidup Varen?

Mereka semua berpikir bahwa Varen akan menikahi seorang wanita karir namun masih bisa membagi waktunya untuk keluarga. Semua orang membayangkan kehidupan sempurna seorang Varen Aldebaran namun kenyataannya, Varen justru memilih seorang Indira Gauri sebagai pendamping hidupnya.

Seorang pekerja pabrik yang memilih banting setir menjadi penjual roti bakar di pinggir jalan karena terkena PHK dan tidak kunjung mendapat pekerjaan baru.

Dira merasa hidupnya seperti roller coster ketika ia mendapati kenyataan kalau dia tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat. Dengan modal nekat, Dira memutuskan berjualan dan dia tidak peduli jika ada orang lain yang mengejeknya karena lulusan S1 sepertinya malah berjualan roti bakar.

[FF NCT DREAM] Waiting for Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang