Naughty Boys

4

Semenjak kejadian hari itu mereka bukannya makin deket tapi kalo ketemu paling cuma senyum' an ajaaa.

setiap malam dava selalu ga bisa tidur karna mikirin kejadian waktu bersama dion waktu itu.

Dava tuh tipikal orang yang aga begajul kalo ama temennya tapi dia masih polos polos gitu lahhh otaknya.

Dava ga pernah ke club, minum minuman, nyebat, bahkan saking polosnya dia aja ga tau tentang sex, padahal sex education udah di ajarin di SMA/SMK lah yaa, Davanya aja yang ga mudeng, umumnya mah remaja pasti tau lah ya walaupun ga pernah ngerasain.

Nahh kalo Candra dia ga polos polos amattt, tapi ya masih 11 12 kaya Dava, cuma dia tau dikit tentang sex.

Jadi intinya mereka berdua itu cuma anak polos yang ngomongnya agak kasar gitu lahhhh, biasaaa kebawa temen, tapi mereka tau pasal per cipokan kog sengggg.

Malam ini candra berniat untuk menginap di rumah Dava karna besok weekend.

"Gimana dav, lo udah berhasil taklukin kak dion?"Candra teringat pada tantangan yang waktu itu dia berikan ke dava

"Sabar anjirrrr dikira gampang kali yaaaa"jawab dava frustasi karna memori saat bersama dion terus berputar putar.

"Kok kejadian waktu ama kak dion ke ulang mulu jirrr, pusing gueee mamahhh tolongggg"batin dava menjerit

"Gw perpanjang dah waktu nyaaaa, sampe kak dion lulus. Kalo lo belum bisa milikin kak dion mobilnya zonkkk okey beb?"

"Terserah dah can."

"Emmm dav......lo udah pernah ke club belum?"tanya candra yang membuat dava menatap nya.

" eungg? Club apaan can?"

"Ahh ituu........gw juga ga tau, tapi Kata anak' kelas club itu tempatnya yang ada musik nya sama ada minumannya kalo ga salahh. Gw penasaran sama tempatnya. Kita ke sana yokk nanti aku minta lokasinya ke anak kelass okeyyy mau yaaaa dav........" candra menatap dava dengan mata memelas sehingga dava hanya pasrah di ajak oleh candra.

"Yaudah ayo...... Ganti baju dulu. Lo pake baju gw"

"Shappp bosss"

Dava [bayangin g ada kacamata nyaaa]

candra

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Mereka langsung menuju lokasi club yang dikirim oleh temannya. Club itu tak jauh dari rumah Dava, maybe cuma butuh waktu 10 menit untuk sampai ke sana.

Sesampainya disana mereka langsung masuk, suasana club tersebut tidak terlalu ramai karna club itu buka belum lama.

"Dav kesana yokkk, gw haus bet sumpahh"

"Ini tempat apaan si can?" Dava kesal karna terus di tarik ke bagian yang terdapat banyak botol, entah lah minuman apa itu.

"Dav kita coba minuman nya yaaa lo 1 botol, gw 1 botol, yang kalah besok senin traktir di kantin, okey?"tantang candra dengan alis naik turun.[candra sesat bener dahhhh kesian anak gue ╥﹏╥]

"Mbak, saya mau itu satu botol sama lo yang apa dav?" candra menunjuk Wine, dan salahnya dava malah nunjuk whiskey yang bahkan kadar alkoholnya jauh lebih tinggi dari wine. Gimana lah nasib dava, mana sama' ga tau tentang minuman tersebut.

"Baik, silahkan tunggu di meja 16"

Dava dan Candra menuju ke meja 16, Dava tidak sengaja melirik ke meja 13 yang berisikan 2 orang laki laki, dan Dava seperti tidak asing dengan punggung salah satu laki laki tersebut, sangat mirip dengan punggung Dion...... Dava menepis pikirannya, mungkin dia salah lihat.

Tak lama kemudian minuman yang di pesan datang dengan 2 gelas kecil.

"Langsung di botolnya aja lahhh, kelamaan kalo minum make gelas kecil gitu"Dava langsung membuka tutup botol miliknya dan langsung meminumnya tanpa ragu.

"Kok rasanya aneh ya can"

"Udah lah dav minum aja, kita abisin satu botol abis itu pulang yaaa"Candra meyakinkan dava untuk menghabiskan minumannya.

Mereka berdua menghabiskan minuman yang mereka beli, dan mulai merasakan pusing.

Berbeda dengan Candra, Dava selain merasa pusing tubuhnya memanas dan muka nya mulai memerah.

"Canhh gw ke toilethhh yahh bentar, mual banget perut gw" Dava langsung menuju ke dengan jalan sempoyongan.

Tanpa Dava sadari dia di ikuti seseorang, saat ia masuk ke salah satu bilik toilet, orang yang mengikuti dava ikut masuk ke dalam bilik tersebut.

"AKHHH LO SIAPA???" teriak dava pada orang tersebut.

"Ahhhh ngapainhhh lo gendonghh guehh" dava di gendong ala bridal style.

Dava sampai di rumah seseorang yang membawa dava dari club, bisa tebak lah yaaa siapa, yapppp betul, orang tersebut adalah Dion.

Dion di club tadi bersama Jendra, sekarang posisi Jendra sedang mengantar Candra untuk pulang.

Dion menggendong dava ke kamarnya, dion menidurkan dava di kasur miliknya yang berukuran king size.

Dion berniat menggantikan pakaian dava, tapi...............tangan dion di tarik oleh dava dan berujung dengan posisi dion mengungkung badan dava.

"Ahhhh panashhh bangethhh kakhhh dionnn tolonginhh davahhh ini panashh bangethhh"Dava menatap dion dengan tatapan sayu dan muka memerah, padahal AC di kamar Dion sudah menyala.

"Kenapa ke club??" Tanya dion dengan mengeluarkan deep voice nya.

"Davahhh ga pernahh ke clubhhh, tadihhh cumahhh penasaranhhh ajahhhh" Dava memegang jari telunjuk Dion dan menjilatnya[duhhh ngapain ni bocahhh]

Dion yang mendapat perlakuan tersebut hanya mengeluarkan smirk nya.

"Kakhhh dionhhh dinginhh dava sukahhh, hiks.......kak.......kenapa lubang bawahnya dava gatel bangethh.........hikss gimana kak......penis Dava juga sakithhh" Dava menangis karna bagian bawahnya terasa gatal dan penisnya sakit.

Dion yang mendengar itu hanya terkekeh gemas, kesempatan ga dateng dia kali lohhh, Dion ga bakal sia siain kesempatan ini.

"Kaka bantuin ya sayang?"

"Iyahhh kakhhh....... Hiks......... Buruanhhhh"

maaf ya beb up nya lamaa kemaren abis perpisahan malah sakit
alurnya sempet ilangggg makannya ini udah sembuh inget lagiii wkwkwk

"I wanna fuck you right now
Reverse that cowgirl, I'm buckin' right now
Climb on this standardbred, hope you can handle it
Beat that cat up when this dog put it down"

      Lah Pat - Rodeo (feat. Flo Milli) [Remix]
               0:19 ━●───────── 04:06
                  ⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻