Hari

289 42 12
                                    





"Nee Alice-ssi aku saja yang mengantar Lisa pulang. Aku dalam perjalanan menjemput nya kesana sekarang."

Malam ini Wonwoo sedang melajukan kendaraan beroda empat nya itu menuju lokasi pemotretan Lisa. Ia berkendara membelah jalanan Seoul yang mulai terlihat sepi karena sudah larut malam.

Begitu Ia mendapat pesan dari Lisa bahwa pemotretan gadis itu telah selesai, Ia berinisiatif menjemput kekasihnya itu sendiri agar mendapatkan lebih banyak waktu bersama setelah seminggu ini mereka disibukkan dengan padatnya jadwal masing-masing.

"Jangan khawatir Alice-ssi, aku jamin semuanya aman tidak akan ada yang melihat."

Pemuda itu sedang terhubung di telpon dengan manager kekasihnya, Alice. Ia terlebih dahulu meminta izin pada Alice sebelum menjemput dan membawa Lisa bersamanya.

"Nee Kamsahamnida Alice-ssi. Tolong beritahu Lisa bahwa aku sudah sampai."

Tepat saat Wonwoo menutup sambungan telponnya mobil Porsche Cayenne itu berhenti di depan lokasi pemotretan Lisa. Ia tersenyum melihat gadisnya berlari kecil dengan tangan yang melambai sebelum memasuki mobil.

"Aku tidak menyangka Oppa benar-benar menjemput ku."

"Kenapa tidak menyangka hm? Oppa kan sudah pernah menjemput mu begini," ujar Wonwoo dengan nada yang lembut sembari mengaitkan sabuk pengaman Lisa.

"Oppa kan baru selesai take untuk 'Going Seventeen' tadi, jadi pasti Oppa lelah kan? Seharusnya Oppa beristirahat saja di apartemen sambil menunggu ku. Aku jadi tidak en-"

Wonwoo tiba-tiba memegang belakang leher Lisa itu mendekat lalu menarik turun masker yang menutupi wajah cantiknya dan mempertemukan bibir keduanya. Memberikan sedikit lumatan sebelum memutuskan tautan bibir mereka.

"Oppa tidak tahan ingin melihatmu secepatnya jadi aku menjemputmu sayang." Pemuda itu menatap manik kekasihnya dengan lembut.

"Jangan merasa tidak enak atas apa yang Oppa lakukan untuk mu hm? Aku tidak suka," sambung lelaki berkacamata itu.

"Umm... Arasseo Oppa, mian." Walau sudah dua tahun bersama, Lisa masih saja salah tingkah dengan perlakuan kekasihnya itu kepadanya.

"Kau tidak ada jadwal selama tiga hari kedepan kan?" Tanya Wonwoo setelah mengelus kepada gadisnya. Ia menyalakan mesin mobil dan berkendara ke apartemen

"Tidak Oppa, aku free"

"Baiklah kalau begitu aku akan menculik gadis cantik ini selama tiga hari kedepan" Lisa tertawa mendengar ucapan kekasihnya.

"Uhum mari habiskan tiga hari ini bersama-sama" ujar gadis itu sambil mengangguk dengan semangat.

.....


"

Oppa makanannya sudah sampai"

Wonwoo dan Lisa memesan makanan dari luar untuk makan malam mereka, mengingat keduanya tidak begitu mahir dalam memasak.

Lisa menata makanan yang mereka pesan di atas meja makan. Sementara Wonwoo bermain dengan kucing-kucing gadis itu.

"Yak Louis makanlah makanan mu sendiri. Jangan makan makanan Lily auhh kau begitu nakal hmm..." Wonwoo menegur Louis karena dia memakan makanan di tempat makan Lily, padahal tempat makan nya saja masih penuh. Kucing yang memiliki ras british shorthair itu memang paling rakus tentang makanan daripada kucing Lisa yang lain, maka tidak mengherankan jika dia yang paling besar.

Diantara kelima kucing Lisa, Luca adalah favorit pemuda berkacamata itu. Kucing ragdoll ini begitu pasrah dan kalem serta paling mandiri diantara semua kucing Lisa. Menurutnya Luca memiliki kepribadian yang sama dengannya.

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang