'Unpleasant memory of him'
(Warn: 15+. SA)
____
''Kazuya, apa kau bergadang lagi malam ini" -Suara Teru dapat di dengar dari ponsel milik Kazuya.
"Kau tau aku malas membuat surat ijin untukmu. Sudah berapa kali kau absen bulan ini" -oceh Teru.
"Aah, berisik. Aku hanya akan membaca 1 chapter lagi" -balas Kazuya yang risih dengan omongan Teru.
"Waktu tidurmu itu tidak sehat, kau tau. Otakmu bisa saja memakan dirinya sendiri, lagipula kau juga tidak akan tumbuh tinggi kalau bergadang terus" -Teru terus terusan mengomel.
Faktanya sekarang adalah jam 11.02 malam
Kazuya harusnya sudah tidur di jam ini, tapi rasanya dia terlalu malas untuk menutup matanya."Apa kau mendengarkanku, Kazuya. Apa kau sudah belajar malam ini?" -tanya Teru yang hanya dibalas dengan lengguhan malas.
"Ya, ya. Aku masih ingin bangun, sampai jumpa" -Kazuya menutup telponnya sebelum Teru bisa membalas.
Kazuya menguap seraya meregangkan tubuhnya, dia duduk di ujung kasur nya, menatap lantai kamarnya yang sudah tertutup oleh baju bajunya yang tergeletak disana sini. Melihatnya memuakkan, tapi Kazuya terlalu malas untuk membersihkannya.
Andai saja ada hal yang bisa dia temukan dan ingat di antara sampah sampah itu, mungkin rasanya akan sangat menyenangkan. Tapi bagaimanapun itu hanya sampah. Dia tidak akan menemukan berlian bahkan jika dia menangis.
"Aah, rasanya aku meninggalkan sisir ku disuatu tempat"
________
Semuanya terasa tidak nyata. Waktu berputar sebelum Kazuya menyadarinya. Orang berlalu lalang datang disaat dia sedang melamun. Semuanya terlihat putih dan abu di matanya.
"Sesusah apapun kau mengemis, tidak akan ada seseorang yang akan memberi perhatian mereka padamu sampai mereka selesai dengan urusan mereka"
"Kau mengerti kan sekarang, Kazuya? Kau hanya perlu mempercayai orang yang benar benar baik"
"Malam ini pun juga sama. Aku hanya mengajarkanmu cara bercinta dengan orang yang kau sayangi"
Sosok pria itu terus mencium gadis yang jauh lebih muda darinya, memperoleh suara erangan yang tersedak sedak seperti ingin menangis.
Tangannya yang sudah keriput bergerak untuk mengangkat rok sang gadis, disaat seperti itu dia hanya bisa menangis. Dia seharusnya berteriak, tapi mulutnya yang ditutup mulai terasa lelah.
Mungkin kalau dia tidak menolak, akan lebih mudah. Kazuya hanya berharap semua ini cepat selesai.
•
KAMU SEDANG MEMBACA
ᶜᵘʳˢᵉᵈ ⱽⁱᵒˡᵉᵗ • ᵀᴮᴴᴷ
FanfictionBunga di tanah, cangkul di tangan. Hujan membasahi dirinya yang sudah tidak bernafas. Semua hanya karena dia memilih untuk mempercayai seorang yang mengajarkannya sesuatu. ____ original work disclaimer: AIDA & IRO don't copypaste or insp. start [31...