Side story 1

427 33 6
                                    

"Dari tadi itu terus yang di liat," ujar nya sembari membersihkan gelas menggunakan kain bersih.

"Tidak apa apa, aku hanya bersyukur kita masih memiliki banyak foto bersama nya," sahut nya sembari memegang bingkai yang berjejer rapi di meja antik itu.

"Aku kagum melihat kita semua bisa sampai di titik ini, bahkan momen kecil seperti ini masih sempat hadir. Momen dimana kita semua berkumpul bersama, yakan.. Gempa," ucap Halilintar mengelus lembut bingkai foto yang berisikan seluruh keluarga nya.

Flashback

Hembusan angin khas pantai, berhembus dengan cukup kencang dan menghilangkan gerah bagi mereka.

Tanpa menunggu lama lagi, beberapa dari mereka berlari dengan cepat menuju pantai yang bersuarakan ombak, berisik namun tidak seberisik manusia.

"Kak Ufan, tunggu Thorn!!" Teriak Thorn yang tertinggal di belakang. Blaze sudah melesat jauh di depan mereka dengan semangat nya yang membara. Kaki nya pun sudah menyentuh halusnya pasir pantai.

Tiba tiba saja di hadapan Blaze terlihat seperti Sambaran petir. Dan itu menghentikan Taufan dan juga Thorn yang berada di belakang Blaze.

"Kak Hali, mau ikut lari juga? Gak usah pake petir nya juga dong, nanti aku yang tampan ini kesamber," ucap Blaze.

"Justru nanti kamu yang terpapar sinar matahari," tegas Hali. Blaze mulai memanyunkan bibirnya dan berbalik arah. Begitu juga Taufan dan Thorn yang berbalik arah kembali ketempat mereka sebelumnya.

"KABUUURRRRR!!!!" Teriak Taufan memberikan aba aba kepada adik adiknya agar mereka berhasil kabur dari Halilintar. Aksi kejar kejaran terjadi di pantai saat Halilintar harus mengejar ketiga adiknya yang super aktif ini.

"Kalau kalian mau gosong yaudah!" Ketus Halilintar sudah Tampak kesal. Mereka justru puas melihat Halilintar yang kesal dan kesusahan.

"CK, cuma ada cara terakhir!"

Halilintar benar benar menggunakan kuasa nya untuk menangkap ketiga adik aktif nya ini dan membawanya kepada Gempa.

"HUWAAAAAA KAK, TOLONG!!!" Teriak Thorn dan juga Blaze saat Halilintar tepat di hadapan mereka.

Taufan yang mendengar teriakan adik adiknya menoleh kebelakang dan benar saja, Halilintar menjatuhkan mereka berdua.

Skip

"Waaaahhh, terimakasih Kak Hali," ucap Gempa tampak senang saat Halilintar berhasil menangkap ketiga nya.

"Nah, pakai ini!" Titah Gempa sembari menyodorkan sunscreen kepada TTM.

"Gak mau ah, ini lengket tau!" Tolak Blaze. "ENGGAK!" Celetuk Gempa membalas Blaze.

"LENGKET LOH INI KAK GA ENAK," ketus Blaze yang semakin ngeyel.

"Enggak loh, jangan marah marah terus dong. Nanti kamu yang paling tua dari yang lain," sela Taufan sembari mengoleskan sunscreen di area wajah Blaze.

Saat dirasa tidak lengket sesuai kata nya, Blaze mengoleskannya di area tubuh yang tidak tertutup pakaian. Terlebih lagi mereka hanya memakai kemeja pantai yang pendek dan celana pendek.

Ia pun mengejar Taufan dan Thorn yang sudah dulu berlari ke pantai.

"Ice, bangun! Ini liburan yang menarik. Bangun gak!" Ketus Blaze menarik Ice yang tidur di kursi panjang dan tertutup payung.

"Berisik banget, kak! Gak tertarik," jawaban singkat Ice.

"Apasih, gak asik kalian semua cuma diem aja!" Kesal Blaze saat di tempat yang mereka tempati hanya tersisa Ice yang tidur, Solar dengan ponsel nya.

Side story "Terulang kembali"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang