one

392 26 1
                                    

⚠️ content warning
*omegavers
*bxb
----------------------------

Pagi ini caine masih terbaring di ranjangnya, perutnya yang sudah semakin besar membuatnya makin sulit melakukan aktivitas.
Sedangkan suaminya rion baru saja selesai mandi.

"yon~lapeerr~" kata caine sambil merentangkan kedua tangannya sebagai isyarat untuk membantunya turun ke bawah
"utututu~mamii pengin makan apa~?" balas rion membantu caine duduk
"mau spaghetti boleeh yaa🥺" minta caine
"tapi kan 2 hari yang lalu kamu udah makan mie sayangg. ga bole onh sering-sering ah, ga bagus, ga sehat buat kamu sama debay nya" bilang rion yang kini duduk di depan caine sembari mengelus pipi dan perut caine.

"aaa~rion pwwiisss yaa?? yaaa??" caine masih membujuk rion agar dibolehkan makan spaghetti.
"caine...." lirih rion
"heumph! yaudah aku gamau makan apa apa!" caine menyilangkan tangannya di depan dada, wajahnya ia palingkan dari wajah rion
"yaudah yaudaah ini terakhir tapi ya!" akhirnya rion mengalah karna tak kuat melihat tingkah gemas caine.

"yeeaaayyy makasiihh sayaangg" caine tersenyum lebar dan memeluk erat lelaki didepannya.
"tapi gaboleh beli ya! kita bikin sendiri oke?"
"bagus kalo gitu! udah lama aku ga makan masakan kamu" jawab caine antusias
"yaudah yuk turun" rion menggendong caine ala bridal style

"maamiii baru bangun mii??" sapa mia di ruang tengah
"engga mia, males turun aja dari pagi" balas caine
"key sama elya dimana mia?" tanya rion
"tadi keluar sama ka krow, nemenin ka jaki jalan-jalan ke taman kota" jawab mia
"ih kok ngga ngajak sih, mami kan juga mau pergi" ucap caine yang sudah duduk di sebelah mia
"kapan kapan aja caine, kamu itu ga boleh cape-cape" larang rion

kini rion tengah menghubungi radio
rion: cek radio
riji: masuk
key: kenapa pak?
gin: kenapa?
rion: key elya lagi di luar kan?
key&elya: iya kenapa?
rion: beliin bahan-bahan buat bikin spaghetti, caine pengin makan
krow: ngidam kah?
key: iyaa pak. ongkir tapi yaa
elya: satu jeti ya pii hehehe
rion: hadehh dasar mata duitan. iya nanti papi kasih, pulang dulu cepet
echi: papii papii echii mauu jugaaa piii
elya: yeeeaaa otw nih pii
rion: jaki pulang dulu ya jak, mainnya besok-besok lagi
jaki: iyyaa papii ini pulang
rion: yo dah ati ati bawa mobilnya krow gausah ngebut-ngebut
krow: iye iye bawel banget dah

Saat ini rion berada di dapur sedang memasak spaghetti dibantu key dan elya, yang lain hanya manonton dan menunggu masakan matang.

semua sudah berada di meja makan kecuali caine
"wiiii keliatannya enak niii" ucap funin
"masakan seorang panglima tol kiri geess" ucap selia
"udah diem, makan jan berisik" suruh rion kemudian pergi ke ruang tengah menghampiri caine yang duduk setengah tidur

"cainee, nih dah jadii"
"waaa keliatannya enaak"
rion menyuapi caine
"gimana? enak?" tanya rion
"eenaaakkk~~" jawab caine merasa puas
"syukurlah, abisin ya bentar aku mau ngambil juga" izin rion
"makan punyaku aja, gabakal abis" ucap caine kemudian menyuapi rion balik

sementara itu terdengar beberapa obrolan dari meja makan
"jangan lupa bayar kontrakan ya guys" ucap gin
"iya guys nanti terdampar ke jupiter kita" susul souta.
manusia manusia iri ternyata wkwkwk

Kini anggota keluarga sedang berada di ruang tengah semua, menonton film ajakan dari echi.
"mamiih, dedee kapan lahirnya mii?" tanya mia tiba-tiba
"2 bulan lagi sayang, kenapa emang?" jawab caine
"gapapa, pengin cepet liat ade ajaa hehehe"
"sabar dee, pasti mau kamu jadiin dia mainan kan?" canda rion
"ih engga apaan sih papi sotauu deh" mia kembali bersandar pada lengan rion

(jadi posisi mereka itu: rion duduk di karpet sandaran sama sofa, caine duduk di depannya rion sandaran ke dia. di samping kirinya ada mia, kanannya ada echi. mereka semua senderan ke rion. berat ngga tuh pak? wkwkwk
yang lainnya mah ya duduk ya tiduran amburadul pokoknya)

Lama-lama satu persatu dari mereka mulai mengantuk dan bahkan ada yang tidur sepertinya Echi, Mia, dan Souta. Rion yang merasa tangannya makin berat menengok kedua gadis disampingnya.
'lah bocah enak banget tidurnya, pantes tangan gw berat banget, menerima tekanan dari segala arah buset, untung rajin ngegym gw' barin Rion

"heh ini adeknya pada pindahin ke kamar sana" suruh Rion pada anak-anak
"lah udah pada tidur aja bocah" ucap Gin
"ahahah berat ya beh" ejek Riji
"brisik klean"

Setelah itu Gin menggendong Echi, Mako menggendong Mia, Souta digendong Riji.

"tidur juga yuk krow ngantuk akuu" kata jaki
"yeeuu, yaudah ayo" krow beranjak dari ruang tamu sambil menggandeng jaki
"mami papi duluan yaa" pamit jaki
"iyyaa, sweet dreams" balas caine

Melihat anak-anak yang mulai ke kamar, Rion juga ingin ke kamar sebenarnya, namun bagaimana dengan caine?

"caine, kamu gak ngantuk?"
"ngga"
"istirahat yu, gak kasian kamu sama ade?"
"aaaa, iya iyyaa bentar lagii pwiiss"
"5 menit ya"
"tidur juga kalian sana weh" suruh Rion
"iya pih bentar, tinggal 20 menit lagi tuh durasinya" jawab Elya
"hadeh kalian tuh sama aja yaa"

Setelah 5 menit tanpa basa basi Rion langsung menggendong caine.
"iihhh ioonn itu tinggal dikit agiiii" rengek caine
"engga caine, lanjutin besok kalo mau nonton lagi" Rion tetap membawa caine menuju kamar
"heh kalian jangan lama-lama, 15 menit lagi belum tidur kubuang semua tv di rumah ini" ancam Rion pada anak-anak yang belum tidur, Rion setegas itu karna mereka susah dibilangin. Masih saja sering begadang.

Dikamar rioncaine
"udah yaa tidur, nontonnya besok lagi"
caine tak menjawab karna terlanjur malas dengan suaminya
"jangan gitu ah, kamu sekalinya nonton gitu sih ga inget waktu. rion gasuka caine..."
"iyyaa maaf" sepertinya caine terpaksa minta maaf?
Rion mengusap lembut pipi caine
"besok pagi jogging mau?"
"emmm boleh deh, kaki aku udah mulai bengkak soalnya"
"yaudah tidur yaa"

Karna perut Caine yang sudah besar, tidurnya semakin susah pula. Telentang, miring kiri, telentang, miring kiri, begitu terus sampai membuat Rion terbangun.

"kenapa sayang?" Rion melihat caine sudah duduk setengah tiduran di sampingnya
"susah, ga nyaman" keluh caine
"maaf aku buat kamu ngerasain ini yaa?" rion mengelus perut caine
"it's okey, ini udah jadi takdir buatku, bukan salah kamu kok" ucap caine mengelus surai rion

Setelah itu Rion mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu pada keyboardnya.

Rion mengambil bantal yang lebih tipis kemudian meletakkannya di samping caine.
"sini tiduran lagi coba, miring ke kiri, sangga perut kamu sama bantal" suruh Rion diikut langsung oleh caine
"tangan kamu yon.."
Rion dengan segera memindahkan tangannya untuk dijadikan bantal oleh caine, karna dengan begitu caine bisa mencium wangi rion.

Rion mengusap lembut kepala dan perut istrinya, hingga beberapa menit berlalu namun dirinya tak tertidur juga, padahal biasanya caine cepat tidur ketika diusap seperti itu.

"masih ngga nyaman sayang?"
"kaki aku"
tanpa aba-aba Rion langsung bangun dan memijat-mijat kaki caine dengan lembut.
"makasih sayaangg"
"kiss dulu dong" pinta rion mendekatkan pipinya ke caine. Caine pun mengecup pipi, dahi juga bibir rion. Rion kepalang senang dan malah melumat bibir cantik istrinya.

--SELESAI--

__________________________________

short story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang