two

210 17 0
                                    

Seorang lelaki bersurai abu-abu muda, gemar melukis, suka traveling, juga menyukai seorang pinky boy.
boy? rainbow? that's he mean...

Krow Thornes, nama lelaki itu. Lalu siapa laki laki yang mencuri hatinya itu?
it's Kei Zaki lelaki bersurai pink, lelaki terlembut yang pernah krow temui. Berbeda dengan krow, zaki sangat penyabar, semua orang yang berada di sampingnya akan merasa seperti di bawah pohon besar yang rindang tak lupa dengan semilir angin dari pedesaan.

Bagaimana krow bisa bertemu zaki?

Dahulu sewaktu masih kuliah ia bertemu zaki di tengah kerubungan manusia, nampaknya zaki terserempet motor, dirinya terluka hingga berdarah, tapi tak parah. Yang membuat orang-orang merubungi zaki adalah ketika hendak ditolong dia malah berteriak, membuat orang yang hendak menolongnya kebingungan.

Karna teriakan zaki orang-orang semakin merubunginya. Ia menutup mata juga telinganya rapat-rapat, napasnya tak beraturan, keringat dingin mulai bercucuran. Orang-orang semakin bingung dengan lalaki bersurai pink ini.

Ketika krow dalam perjalanan ke kelas, ia melihatnya kemudian ingin tahu apa yang sedang terjadi. Mencoba pergi ke tengah kerubungan itu karna krow juga mendengar teriakan seseorang.

Setelah krow menagap zaki dan melihat apa yang terjadi, krow memahami situasi, berteriak menyuruh orang-orang agar menjauh, atau sebaiknya bubar.

"tolong minggir dulu! bubar aja kalo bisa! dia butuh oksigen! jagan dikerimunin!" begitu teriaknya

Setelah orang-orang mundur dan ada beberapa yang pergi, zaki membuka matanya namun masih dalam keadaan yang sama, tatapannya kosong. Krow tiba-tiba saja jongkok bertumpu dengan lututnya, membawa kepala zaki dalam peluknya, ikut menutup telinga zaki dengan kedua tangannya.

"it's okey it's okey. berisik ya? jangan didengerin, degerin gue aja. bisa denger gue kan? jawab coba" kata krow, lelaki itu menganggukkan kepalanya.

"gapapa, orang-orang udah pada pergi kok, kenapa tadi jatoh? ada yang luka? katanya kena motor ya? biadab banget sih orangnya! udah tau area kampus bisa-bisanya bawa motor ugal-ugalan yakan! udah ada korban gini malah ngga tanggung jawab kan" bicara krow pada lelaki itu.

Beberapa orang yang menyaksikannya menatap mereka dengan tatapan geli dan jijik, namun itu tak masalah bagi krow, ia memang orang yang tidak peduli dengan 'omongan' orang lain.

Ketika zaki terlihat mulai nyaman dengan keadaan, krow melepas peluknya, berganti jongkok bertumpu dengan satu lutut. Terlihat lelaki itu sesegukan. Krow membantunya mengatur nafasnya. tarik napas...buang...tarik... buang. Begitu terus sampai zaki tenang.

"gimana? better?" tanya krow, zaki mengangguk menanggapi sedikit memberi senyum sambil menatap krow.

Orang-orang kini pergi ketika melihat zaki sudah  baikan.
"bisa jalan gak? duduk kesana dulu yuk?" ajaknya
"bisa" jawab zaki
walau zaki bilang bisa berjalan sendiri, krow tetap membantunya.
"tunggu sini bentar ya, duduk dulu jangan kemana-mana!" setelah mengatakan itu krow berlari meninggalkan zaki sendiri.

Tentu zaki bingung dengan perlakuan orang tak dikenal itu padanya, tetapi zaki tetap menunggu krow karna dia sudah menolongnya tadi.
Selang beberapa saat, krow kembali sambil ngos-ngosan, membawa 2 kantong plastik berwarna putih.

"hah..hah..untungh-masih-dih-sinih. hadeehh" kata krow tersengal-sengal kemudian duduk di samping zaki, mengatur napasnya. Zaki sungguh hanya terdiam menatap orang asing di depannya ini, sungguh aneh bagi zaki.

Krow membuka kantong plastik yang dibawanya, ternyata satu berisi obat juga plester, satunya lagi 2 minuman dan roti. 1 botol air mineral ia buka dan diminumnya.

short story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang