12 February 2023
06.35 WIB
Pagi ini keadaan rumah anak tunggal yang berasal dari keluarga Kasmirah sedang bersantai, karena hari ini ia tidak masuk sekolah maka dari itulah dirinya malas untuk sekedar keluar rumah.
Namun, hari ini berbeda dari hari-harinya yang biasanya karena di rumah ini ada seorang anak kecil yang ia temukan di dekat halte bus.
"Kakak."
Cempaka yang tengah rebahan di sofa bed menoleh kearah sumber suara.
"Kenapa dek?"
"Kak Cempaka nanti mau pergi ya?"
"Iya, tapi kakak berangkatnya masih nanti malem, kenapa dek?"
"Nanti kalo Hazel kangen sama kakak gimana? Hazel takut kalo mereka jahat sama Hazel kak."
Cempaka membenarkan posisi rebahannya menjadi tengkurap dan ia mengusap lembut rambut adiknya itu.
Ya, adik semenjak dirinya bertemu dengan sesosok anak kecil di dekat halte bus ia memilih untuk merawat anak itu dan menganggapnya sebagai adiknya, karena ia adalah anak tunggal di keluarganya jadi ia ingin merasakan memiliki seorang adik.
"Hazel gak perlu khawatir okey? Kalo mereka jahatin Hazel lapor sama kakak biar kakak kasih pelajaran, atau enggak kakak bakal suruh bodyguard kakak buat jagain Hazel selama Hazel ingin keluar rumah."
Anak itu hanya terdiam, ia masih memikirkan perkataan Cempaka.
"T-Tapi kak-"
"Kalo adek gak mau ya, gak pa-pa tapi jangan harap kakak bantuin adek."
"M-maaf."
"It's okay."
Lalu salah satu maid datang dan memberitahukan bahwa sarapan pagi sudah siap.
Dengan malas Cempaka beranjak dari tempatnya dan menuju kearah ruang makan dengan diikuti oleh Hazelyn.
(・∀・)
10.00 WIB
Matahari sudah lumayan terik namun, keduanya bersantai di ruang tengah dengan Cempaka yang kembali rebahan di paha Hazelyn.
Sedangkan sang empu tidak mempersalahkan hal itu, ia juga sudah menganggap Cempaka sebagai kakaknya walau pertemuan keduanya sangat tidak elit.
Untuk saat ini Hazelyn belum ingin bersekolah, awalnya memang Cempaka lah yang menawarkan Hazelyn untuk bersekolah namun, anak itu menolaknya dengan alasan ia tidak ingin membuat perempuan yang sudah ia anggap sebagai kakaknya itu kerepotan karena dirinya.
"Kak."
"Hmmm?"
"Kakak tidur?"
Cempaka yang hanya memejamkan matanya pun kembali terbuka dan menatap wajah sang adik.
"Enggak, cuma merem doang kenapa dek?"
"Hazel mau ikut anterin kakak boleh?" Cempaka tersenyum menanggapi.
"Boleh, kalo adek pengen sekolah lagi ya, gak pa-pa masalah biaya nanti biar kakak yang urus."
"E-Enggak usah kak."
"Kenapa? Adek tau kena marah sama Mama?" Hazelyn lantas menganggukkan kepalanya dan Cempaka pun tersenyum.
"Tenang aja, masalah Mama sama Papa biar kakak yang omongin sama mereka."
"T-Tapi kalo mereka marah sama kakak karena gak setuju gimana?"
"Masalah mereka gak setuju kakak gak permasalahan hal itu, kan punya warisan dari eyang jadi mau bagaimana pun nanti kakak bilang sama eyang tentang warisan."
KAMU SEDANG MEMBACA
2 element
General FictionKisah tentang kedua sahabat yang awalnya sedang menghabiskan waktu liburan bersama, dan tidak bertemu dengan kedua pemuda di sebuah taman Akankah kedua sahabat itu berhasil masuk kedalam kehidupan kedua pemuda itu? Penasaran dengan kelanjutan cerita...