Chapter 4

282 49 9
                                    

"Sialan kau!" Chris langsung memaki Minho yang dengan sengaja melemparnya menggunakan bola tenis. Ia berkunjung ke bengkel untuk melepas penat setelah seharian dimaki oleh kakaknya perkara model yang bekerja sama dengan mereka kabur dari lokasi pemotretan. Sesampai di bengkel, ia justru dimaki untuk yang kedua kalinya.

"Kau yang sialan! Aku tidak habis pikir kenapa ada manusia bodoh sepertimu. Selama ini kau mengatai Seungmin bodoh, tapi kaulah yang bodoh!"

Chris mengernyitkan dahi melihat Minho yang mendadak emosian. Padahal kemaren hubungan mereka baik-baik saja bahkan mereka saling melempar candaan seperti biasanya.

"Kemaren kau bersama Miyeon dan Lily bukan?" Minho mencoba mengatur nafasnya dan menahan diri agar tidak memukul lelaki di hadapannya ini.

"Kau tahu dari mana?"

"Jadi benar?"

"Aku sudah memberi tahumu sebelumnya bahwa keponakanku keluar dari rumah sakit."

"Kemaren Seungmin melihat kalian makan di restoran. Dan kau tahu, dia terlihat sangat shock! Seungmin itu bukan anak kecil lagi, melihatmu bersama seorang wanita dan anak kecil pasti membuatnya berpikir yang tidak-tidak!"

Chris menatap Minho dengan acuh dan terlihat tidak terkejut sama sekali.

"Baguslah. Setidaknya dia tahu bahwa aku bisa melakukan apa saja yang aku mau. Memang sudah saatnya dia menyerah pada hubungan ini."

Minho benar-benar tidak mengerti dengan pola pikir sahabatnya ini. Chris yang ia kenal pantang sekali menyakiti hati seseorang, kini menjadi sangat kurang ajar.

"Ya kau benar, sudah seharusnya dia menyerah. Karena kau memang tidak pantas untuk diperjuangkan!"

"Hei apa masalahmu? Seharusnya kau berada dipihakku? Kau yang paling tahu bagaimana perasaanku setiap kali dia menekan hidupku karena perjodohan ini."

"Kau masih berpikir Seungmin menekan hidupmu? Dia justru membiarkanmu hidup bebas dan melakukan apapun yang kau mau, termasuk melukai hatinya! Apa kau tidak sadar sudah berapa banyak luka yang kau torehkan di hatinya? Tapi dia tidak pernah protes dan tidak pernah mengadu pada ayahnya dan juga pada orang tuamu!"

"Dia tidak seharusnya menyukaiku dan meminta kakeknya bicara pada orang tuaku! Kalau disuruh memilih, lebih baik dulu aku jatuh miskin dari pada harus berhutang budi pada keluarganya!"

Minho tahu dan sangat mengerti apa yang Chris rasakan. Memang tidak seharusnya Chris membayar balas budi ini dengan menyerahkan diri sebagai calon menantu keluarga Kim. Tapi, Chris juga harus memahami perasaan Seungmin. Yang dijodohkan dengannya adalah anak baik yang teramat tulus hatinya. Dan seharusnya Chris beruntung dijodohkan dengan seseorang yang sudah sangat ia kenal sejak kecil.

"Kau tidak menginginkannya bukan karena kau tidak menyukainya. Sebenarnya mudah bagimu membuka hati untuk seseorang yang tumbuh bersamamu sejak kecil. Kau hanya merasa insecure karena dia lebih unggul darimu. Dia lebih kaya, lebih di hormati, lebih tulus, dan dia punya segalanya."

Chris mengepalkan jemarinya mendengar kalimat yang terucap dari mulut Minho. Selama mengenal Minho, baru kali ini lelaki itu menyudutkannya seperti ini.

"Kau merasa tersaingi oleh tunanganmu sendiri."

Dear LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang