Suami manja Mala

802 51 9
                                    

Lo cowok tapi manja ya. Gw kira lo itu mandiri loh kha.
-
-
-
-
-
-

Pagi ini mala kembali bangun lebih pagi dari suaminya. Ia melihat jam yang masih menunjukan pukul 4:30. Mala melirik ke arah samping di mana Rakha memeluknya. Mala menjauhkan tangan Rakha dengan perlahan lalu ia. Merubah posisinya untuk duduk. Setelah itu ia menempelkan punggung tangannya pada dahi Rakha. Ternyata laki laki ini masih panas. Mala turun dari kasur dan beranjak ke dapur untuk masak.

Sudah satu jam mala memasak akhirnya masakannya jadi juga. Ia meletakkan masakannya beserta dengan air putih di atas nampan. Setelah itu ia membawa nya kembali pada Rakha. Yang masih terlelap.

Mala memasuki kamar Rakha. Ternyata laki laki itu memang belum bangun. Sembari menunggu mala memainkan HPnya ia masuk ke dalam aplikasi WhatsApp dan menjawab pesan pesan yang yang ada. Ia juga mengirim pesan pada Devi karna hari ini ia masih tetap tidak masuk. Padahal Sekarang adalah perpisahan sekolah kelas nya.

Sesungguhnya ia ingin sekali sekolah. Tapi melihat Rakha yang belum membaik membuatnya mengurungkan niatnya.

Tanpa mala sadari Rakha terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah wanita yang sekarang sibuk dengan HP nya entah ia sedang apa

Rakha ikut merubah posisi nya seperti mala. Mala yang menyadari itu. Ia segera membantu Rakha.

"Udah bangun" Rakha menggeleng. Karna ia merasa bahwa dirinya yang sudah ada di kasur dalam kondisi duduk masih ditanya sudah bangun?
"Makan dulu ya" mala meraih piring yang ada di nampan beserta makanannya.

"Suapin" Mala tersenyum. Entah kenapa jika Rakha sakit dia seperti memomong bayi tapi bayi ini bayi besar. Tapi jika Rakha tidak apa apa. Atau baik baik saja. Sifatnya berubah menjadi menyebalkan. Jika di luar. Berubah menjadi cowok dingin. Sebenarnya Rakha ini ada berapa?

Beberapa menit setelah nya. Rakha sudah selesai makan. Mala meraih air yang ia taruh di nampan. Bersama makanan tadi. Ia menyodorkan air nya pada Rakha. Dengan senang hati Rakha menerima air yang mala berikan. Setelah itu mala tampak mengambil pil dan membukanya lalu memberikannya pada Rakha.

"Nih minum biar cepet sembuh. " ujarnya saat membuka bungkus pil tersebut.

"Nggak! " mala mengernyit, kenapa tak mau? Bukannya pil ini bisa membuatnya sembuh?

"Kenapa udah minum aja entar gak sembuh sembuh gimana?" Rakha masih tetap menggeleng seraya memalingkan Wajahnya

"Gak papa gak sembuh. Yang penting gw di jaga sama lo. Kalo sembuh pasti cuma bisa Ribut" Mala terdiam. Ini Rakha? Mengapa dia bisa berpikir demikian? Aneh tapi nyata.

"Kan lo biasanya yang ngajak Ribut." ujar mala. Rakha segera menghadap pada mala dan menatap gadis itu.

"Kok gw? Kapan gw ngajak Ribut? " jawabnya seperti orang yang sedang amnesia. Mala menatap ke arah depan

"Yah udah lupa. Kasian banget gak sih? Dia masih muda lho. Kok bisa pikun? " sindirnya pada rakha. Dengan mimik wajah yang di buat buat.

"Gw gak pikun anjir" hardik nya. Mala tersenyum tipis.

"Gak ada yang nyebut nama. Raden Rakha ya disini" ucapnya tetap menghadap depan.

Awal Dari PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang