BarbeQue-an

651 42 8
                                    

(Guys maaf ya🙏😞 sebenarnya aku mau nulis yang gaya kampus. Tapi gak jadi. Karna aku gak tau prosedur kampus tuh kaya apa, maaf ya. Sekali lagi maaf ya. Maaf)
______________________________________

Masih dengan posisi Devi afan, eby, dan vio yang sedang berkunjung di rumah Rakha dan Mala. Mereka membicarakan sesuatu rendom

"Kalian mau gak barbeQue-an?" tanya mala tiba tiba. Semua orang menatap padanya.

"Wah seru tuh kayaknya" ujar Devi dengan senyum manisnya.

"Iya dapet makanan gratis juga" seru vio. Sebenarnya mereka sama sama kaya ya. Meski lebih kaya mala. Tapi tetap saja. Rumah mereka berdua juga besar. Tapi memang asalnya vio adalah gadis yang cinta gratisan

Plak!

Satu jitakkan maut yang melayang dari tangan Devi terkena di bagian kepala vio.

"Uh enak banget tuh kayaknya. Gak sakit kan itu" ledek afan membuat vio kesal.

"Kenapa sih? " vio bertanya mengapa dirinya di jitak oleh Devi.

"Lo gak tau malu banget anjir Rumah orang ini" kesalnya vio acuh dengan ucapan sahabatnya. Sepertinya urat malunya memang sudah putus.

***

Malam sudah tiba. Sesuai yang mala ucapkan. Ia mempersiapkan kebutuhannya untuk barbeQue-an bersama teman temannya. Sembari menunggu mereka untuk datang.

5 menit mala menunggu akhirnya mereka sudah tiba mala segera. Memerintahkan para kaum laki laki. Untuk membuat arang nya. Sedangkan para wanita. Mereka menyiapkan daging untuk di bakar. Mala juga membeli jagung.

Selesai membakar daging beserta jagung nya. Mereka menyantap makanannya sembari mengobrol mengisi keheningan di malam hari

"Lo tau gak sih" ujar afan menunjuk kearah kelima manusia manusia yang menganggap afan adalah seseorang yang perlu control ke dokter jiwa.

"Gak!" ujar mereka serentak. Kecuali afan.

"Gw kan tadi waktu mau berangkat kesini ngaca kan di sepion mobil. Gw baru nyadar anjir. Kalo gw ini salah satu spesies manusia ter tampan di indo" semua yang ada di sana menatap jengkel pada afan. Kecuali Rakha ia tetap saja dengan gaya stay cool nya

"Orang yg ngaku ganteng itu biasanya ga ganteng, untung gue gak biasa" cibir eby tanpa sadar ia juga mengatakan dia itu tampan tapi tidak dengan kalimat itu langsung.

"Sama aja pe'a" sentak afan tepat di sebelah telinga eby.

"Udah udah kalian berdua jangan berantem. Udah kaya tikus sama kucing aja" ujar Devi.

Sat ini mereka merasa sangat akrab satu sama lain. Entah karna apa. Tapi jujur mereka semua memang mudah untuk bergaul.

"Gw pengen deh jadi pusat perhatian cewek. Gimana ya caranya" tanya afan bingung meletakan jari nya di dagu 🤔

"Lo pengen di cariin cewek" tanya vio mendapat anggukan dari afan "kalo lo mau jadi pusat perhatian cewe. Jadi murid yang pinter. Setiap hari kerjain PR nya sampe selesai. Gw jamin setiap pagi lo dicariin sama cewek cewk" jelas vio.

Awal Dari PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang