08

647 86 11
                                    

Seperti yang kalian ketahui sebelumnya, jika Jihoon memutuskan untuk menyita motor serta kartu kredit milik Jeongwoo sebagai hukuman untuk laki-laki berkulit Tan itu, maka mulai hari ini dan beberapa hari ke depan, Haruto harus berboncengan dengan sang adik untuk berangkat dan pulang sekolah.

Karena kelas Haruto selesai lebih dulu hari ini, maka ia pun harus menunggu sampai Jeongwoo menyelesaikan kelasnya. Haruto memilih untuk menunggu di parkiran sambil memainkan game baby bus. Adakah yang sama?

"Ayo. Gue yang bawa."

Haruto mendongak. Menemukan presensi Jeongwoo yang hanya mengenakan seragam basket tanpa lengan serta celana pendek pas selutut. Dilihat dari penampilannya sih, adiknya itu baru selesai bermain basket. Terlihat dari keringat yang masih ada di pelipis Jeongwoo dan area leher laki-laki itu.

Sedetik kemudian Haruto menoleh ke sekitarnya. Di mana beberapa orang siswi terlihat mencuri pandang pada adiknya lalu tertawa sambil berbisik dengan teman di sebelahnya.

"Ru, nih helmnya."

"Hah? Oh, iya." Haruto pun mengambil alih helm miliknya dari Jeongwoo dan segera memakainya.

"Woo! Lo di panggil pak Dino, di suruh ke ruangannya sekarang" Kata rekan satu tim Jeongwoo yang kita sebut saja namanya Midam.

Jeongwoo yang baru saja hendak memundurkan motor milik Haruto untuk ia keluarkan seketika menoleh kearah Midam. Cowok itu diam beberapa detik sebelum menaikkan kaca helmnya. "Bisa lo bilangin ke pak Dino kalau gue bakal nemuin dia besok aja? Soalnya gua gak enak sama kakak gue dia udah nunggu lama dari tadi."

"Gak papa, lo temuin aja Pak Dino. Gue juga mau ke loker dulu kok ngambil sesuatu." Ucap Haruto cepat.

"Beneran?" Tanya Jeongwoo memastikan.

"Iya. Sana buruan pergi, siapa tau beliau mau nyampein hal penting sama lo." Jawab Haruto yang akhirnya membuat Jeongwoo pergi bersama dengan Midam untuk menemui pak Dino di ruangannya.

Sementara Haruto sendiri pun juga ikut pergi menuju ke lokernya untuk mengambil sesuatu seperti yang tadi ia katakan.

Setibanya di depan loker, Haruto langsung memasukkan angka untuk membuka kunci dan mengambil sebuah jaket miliknya yang memang Haruto simpan di sana untuk brrjaga-jaga.

Setelahnya, Haruto pun menutup kembali lokernya dan berniat untuk kembali ke parkiran. Namun, seseorang lebih dulu menghadangnya.

Bisa kalian tebak siapa?

"Yoshi?" Kaget Haruto.

Tersenyum tipis, "hai. Kita ketemu lagi."

***

"Jadi gimana? Lo setuju sama permintaannya pak Dino tadi?" Tanya Midam pada Jeongwoo yang berjalan di tengah-tengah antara dirinya dan Joshua.

"Belum tau. Masih gue pertimbangin." Jawab Jeongwoo jujur.

"Kalau boleh gue ngasih saran sih, terima aja ya. Toh, kan emang kemampuan lo udah gak di raguin lagi. Pak Dino juga percaya lo bisa bawa nama baik sekolah." Kata Joshua panjang lebar yang membuat Jeongwoo kembali memikirkan tawaran pak Dino beberapa waktu lalu.

"Iya. Besok gue kasih jawabannya. Thanks ya buat hari ini. Gue duluan" pamit Jeongwoo lalu melakukan tos dengan Midam dan Joshua sebelum berlari meninggalkan keduanya menuju ke parkiran.

Namun sesampainya di sana, Jeongwoo tidak menemukan keberadaan Haruto. Justru yang Jeongwoo temukan adalah sebuah jaket dengan sticky note di atasnya.

Gue pulang sama Yoshi. Lo balik sendiri gak papa, kan?
Btw ini jaket punya gue jangan lupa lo pake ya? Biar gak di liatin sama ciwi-ciwi

From, kakak lo.

Jeongwoo sukses di buat kesal dengan satu nama yang tertulis di sana. Pulang bersama Yoshi, katanya?

Tapi tunggu dulu, kenapa Haruto mau-mau saja di ajak pulang bersama dengan si Yoshi-Yoshi ini? Bukannya mereka berdua baru kenal tadi pagi, ya?

Apa Jeongwoo yang kurang tau kalau sebenarnya Haruto dan Yoshi sudah saling mengenal sejak lama?

"Ck, sialan." Umpat Jeongwoo sambil membuang nafas kasar. Tatapannya lalu beralih pada jaket milik Haruto yang berada di jok belakang motornya.

"Gimana kalau Haruto suka sama Yoshi?" Gumamnya dengan sorot mata yang memancarkan ketidakrelaan.

"Lo kalau suka sama Haruto jangan denial."

Menoleh, "lo temennya Haruto kan?" Tanya Jeongwoo pada sosok berwajah datar di sampingnya.

"Hm, nama gue Asahi." Katanya memperkenalkan diri.

"Kenapa?" Tanya Jeongwoo lagi merasa bingung karena Asahi tiba-tiba saja datang menemuinya. Padahal setahu Jeongwoo, Asahi ini introvert yang berbicara saja seperlunya. Kalau tidak perlu ya, Asahi memilih diam.

"Lo suka sama Haruto?" Tanya Asahi dengan air muka serius.

"Gue enggak."

"Yakin? Tapi kenapa lo marah banget waktu Haruto deket sama Yoshi?"

"Lo cemburu kan?" Skakmat Asahi langsung yang membuat Jeongwoo terdiam di tempatnya.

"Apa gue beneran suka sama Haruto?" Tanya Jeongwoo pada dirinya sendiri.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Haruto baru saja selesai mengerjakan tugas-tugasnya. Karena masih ada waktu sekitar 1 jam sebelum tidur, Haruto pun memutuskan untuk menonton film di Netflix.

Di temani beberapa cemilan, Haruto pun mulai memilih film apa yang akan ia tonton.

Ceklek!

Pintu kamarnya terbuka dan memunculkan sosok Jeongwoo yang mengenakan kaos hitam polos tanpa lengan serta celana panjang berwarna cream. Haruto menatap lamat adiknya itu dengan pandangan heran.

"Kenapa?"

Jeongwoo tak langsung menjawab melainkan menutup pintu kamar Haruto dan menguncinya dari dalam. Lalu mendekati sang empunya.

"Berdiri bentar." Kata Jeongwoo sambil menarik pelan lengan Haruto agar kakaknya itu mau berdiri.

"Mau ngapain sih?" Tanya Haruto bingung namun tetap menuruti permintaan sang adik.

"..."

Jeongwoo menatap dalam netra kecoklatan milik Haruto. Entah apa maksud dan tujuannya.

"L-lo ngapain sih?" Tanya Haruto bingung dengan apa yang adiknya lakukan.

"Ada yang bilang sama gue kalau, seseorang lagi jatuh cinta sama orang lain, itu dia gak bisa natap mata orang yang dia suka."

"Gue cuman mau uji kebenarannya aja." Lanjut Jeongwoo tanpa mengalihkan pandangannya dari sepasang mata indah milik Haruto.

"Maksud lo?"

"Gue bisa natap mata lo. Tapi di sini, gemuruhnya terlalu hebat." Kata Jeongwoo sambil menunjuk kearah dadanya sendiri.

"Lo ngomong a--"

"Kayanya bener, kalau gue emang suka sama lo, kak." Aku Jeongwoo yang sukses membuat Haruto termangu di tempatnya.

Tbc.

Stepbrother || Jeongharu√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang