03

1.4K 129 7
                                    

Hari itu, Jeongwoo demam tinggi karena nekat bermain hujan-hujanan. Padahal Haruto, sang kakak sudah melarang namun Jeongwoo bersikeras hingga bermain sendirian di halaman rumah dan berakhir jatuh sakit keesokan paginya.

Jeongwoo kecil tentu saja merasa menyesal karena tidak mendengarkan perkataan Haruto dan sekarang kakaknya itu merajuk padanya. Belum lagi tubuhnya yang terasa tidak enak ini membuat Jeongwoo semakin rewel dan membuat para suster serta maid yang merawatnya kewalahan.

"Kak Lulu hiks, mau kak Lulu..." Kata Jeongwoo kecil sambil terisak di atas kasurnya.

Akhirnya, salah satu maid pun pergi untuk memanggil Haruto yang sedang menyusun balok seorang diri di ruang khusus untuk bermain.

Namun karena masih marah, Haruto enggan menemui Jeongwoo dan lebih memilih untuk pergi ke kamarnya dan tidur dengan pintu yang di kunci agar tidak ada siapapun yang bisa masuk dan mengganggunya.

"Di mana Tuan muda?" Tanya suster yang merawat Jeongwoo saat melihat maid hanya datang sendirian.

"Tuan muda Haruto tidak ingin menemui Tuan muda Jeongwoo. Dia sekarang sedang mengunci diri di dalam kamar dan tidur." Lapor maid wanita itu membuat suster menghela nafas.

"Kak Lulu masih malah sama Uwo..." lirih Jeongwoo menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih.

Lantas anak itu pun bangkit dari kasurnya membuat dua orang yang menjaganya terkejut.

"Tuan muda mau kemana?" Tanya suster.

"Cali kupu-kupu buat kak Lulu." Jawab Jeongwoo seadanya sambil bergerak turun dari kasur dan berlari keluar kamar menuju ke halaman belakang rumah.

Tentu saja, suster dan maid panik karena di luar sedang hujan deras.

"Tuan muda tunggu, jangan keluar!" Larang suster yang tidak di hiraukan oleh Jeongwoo. Bocah laki-laki itu tetap nekat mencari kupu-kupu di taman bunga milik sang Bunda dengan tubuh yang basah kuyup.

Namun tentu saja bukan kupu-kupu yang Jeongwoo dapatkan melainkan tubuhnya yang terasa semakin tidak enak. Terutama di bagian kepala.

"Tuan muda!" Suster pun rela ikut hujan-hujanan untuk menggendong tubuh anak majikannya dan membawa Jeongwoo masuk ke dalam rumah.

"Kak Lulu..." Panggil Jeongwoo lirih. Haruto sangat suka dengan kupu-kupu, maka dari itu dia berniat untuk memberikan makhluk indah bersayap itu pada sang kakak sebagai permintaan maafnya.

"Adek!"

Haruto dengan tergesa berjalan menuruni tangga membuat dua orang maid yang berada di belakangnya memekik tertahan karena takut jika Haruto akan terjatuh dari tangga. Kan tidak lucu.

"Adek..."

Melihat Haruto sudah berdiri di hadapannya, membuat suster segera menurunkan Jeongwoo dari gendongannya dan memberikan anak itu pada kakaknya.

"Adek, hiks!" Haruto menangis merasakan tubuh Jeongwoo di pelukannya yang basah kuyup serta mulai gemetar karena kedinginan.

Tak hanya itu, suhu tubuh Jeongwoo juga semakin meninggi.

"Maaf kalna Uwo udah nakal, kak" kata Jeongwoo pelan dengan kedua matanya yang terasa memberat.

Haruto menggeleng. "Adek kenapa hujan-hujanan lagi?"

"Uwo.. mau cali kupu-kupu buat kak Lulu bial..."

"Kak Lulu nda malah lagi sama Uwo..." Setelah mengatakan kalimat tersebut, Jeongwoo pun memejamkan kedua matanya. Benar, anak itu pingsan.

Stepbrother || Jeongharu√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang