"Lalu dimana mereka sekarang? Ayah? Ibu?" pertanyaan Renjun itu membuat suasana yang tadinya hangat dan ramai menjadi sepi dan sunyi. Semua orang dewasa itu terdiam. Merangkai kata sebagai jawaban.
Akhirnya Jin Wook yang mengalah untuk menjawab. Keeempat cucunya sudah akan memasuki SMA. Sudah cukup mengerti apa yang akan ia katakan nanti. Dan seharusnya juga sudah bisa menanggapi dengan benar akan faktanya nanti. Sebelum menjawab, Jin Wook menatap besannya. Won Hae dan Mi Kyung pun mengangguk secara bersamaan.
"Aku akan menjelaskan dari awal mulanya agar kalian paham. Kalian sudah cukup besar walau belum sampai usia 17 tahun. Namun aku harap kalian bisa menanggapi ini dengan benar" ucap Jin Wook menatap keempat cucunya secara bergantian. Keempatnya kompak mengangguk kecil dan menatap dengan serius ke arah kakeknya.
"Kedua orangtua kalian menikah bukan karena cinta. Ayah kalian memiliki perusahaan besar yang sekarang kembali aku pimpim. Selayaknya perusahaan lainnya, ayah kalian juga punya saingan. Ada salah satu saingan yang sangat tidak suka pada ayah kalian. Dia nekat melakukan apapun untuk menjatuhkan ayah kalian. Dan pada akhirnya hari itu, dari sekian banyak renacana jahat yang ia lakukan pada ayah kalian, ia nekat melakukan hal gila. Ayah kalian saat itu memang belum tertarik dengan perempuan walau umurnya sudah cukup untuk menikah" Jin Wook kembali menatap satu per satu cucunya yang menyimak dengan wajah sangat serius. Ia akhirnya melanjutkan ceritanya setelah mendesah cukup panjang.
"Orang itu, saingan ayah kalian itu akhirnya menjebak ayah kalian saat di suatu acara dengan pebisnis lainnya. Ia sengaja membuat ayah kalian mabuk dan membawanya ke kamar. Disana ia juga menjebak ibu kalian yang saat itu ikut hadir karena diajak temannya yang juga pebisnis. Dan yah,,, mereka melakukan itu dalam keadaan sama-sama mabuk. Ayah kalian adalah orang yang sangat bertanggung jawab. Ia menceritakan semua kejadian malam itu pada kami. Ia juga bertanggung jawab atas ibu kalian walau ini tidak sepenuhnya kesalahannya. Ayah kalian bersedia menikahi ibu kalian terlepas dari apakah ibu kalian hamil atau tidak. Singkat cerita mereka akhirnya menikah walau tidak saling mencintai. Ibu kalian juga menyutujuinya sebab ia berpikir. Lelaki mana yang mau menikahi gadis kotor sepertinya" cerita Jin Wook.
"Jadi kami hasil hubungan diluar nikah? Karena saat itu ibu dan ayah belum menikah?" tanya Renjun dengan nafas tercekat.
"Tidak. Ceritanya belum selesai. Saat itu ibu kalian tidak hamil sebab ia langsung meminum obat pencegah kehamilan dan beruntungnya masih bisa tertolong. Setahun setelah kejadian itu, ayah dan ibu kalian masih belum bisa menumbuhkan rasa cinta. Kami yang salah karena saat itu kami sangat ingin segera memiliki cucu. Ditambah tekanan sosial yang juga menekah mereka. Akhirnya ayah dan ibu kalian melakukkan walau terpaksa" lanjut Mi Kyung.
"Dan menghasilkan kami?" potong Jaemin dengan nada yang cukup dingin.
"Maafkan kami!" ucap Mi Kyung penuh penyesalan.
"Lalu dimana mereka sekarang?" tanya Jeno. Nadanya cukup dingin walau tak sedingin Jaemin.
"Setelah melahirkan kalian. Ibu kalian menggugat cerai ayah kalian. Dan sehari setelah persidangan perceraian orangtua kalian, mereka berdua menghilang tanpa jejak. Diawali dengan ibu kalian paginya. Lalu ayah kalian di malam harinya" jelas Mi Kyung.
"Kalau memang tidak mau hamil mengapa harus memaksa untuk memiliki anak? Akhirnya ditelantarkan kan?" perkataan yang cukup kasar ini muncul dari si bungsu Jaemin. Begitu selesai mengatakannya, ia langsung pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Twins
FanfictionDipertemukan dengan kembar tak seiras setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Oh jangankan bertemu, tahu kalau mereka memiliki kembaran saja tidak. Terkejut? Tentu. Tapi mereka memang saudara kembar. Dibuktikan dengan akta kelahiran serta tes D...