Chapter 1: Lembaran baru

15 1 1
                                    

Di Suatu pagi dengan langit yang terlihat mendung. Terlihat seorang Gadis yang sedang bersiap berangkat ke sekolah, sambil memandang cermin Panjang di samping lemarinya, dia merapikan pin kerudungnya. "Sip... Aku sudah siap untuk hari pertamaku masuk sekolah." Ucap Rindu dengan senyuman penuh semangat sambil mengkerutkan kedua alisnya. Dia melihat kearah jam dinding di kamarnya yang jarumnya menunjukan angka 6, dia pun memasang jaketnya karena hari sedang dingin dan langsung keluar dari kamar, saat di ruang tamu perhatian dia teralihkan oleh berita dari TV 'Terdapat lagi seorang mayat misterius yang meninggal pagi ini di tengah jalan, dengan kondisi yang mengenaskan' ucap pembawa berita dari TV tersebut. "Eh- Lagi? akhir-akhir ini pembunuhan sering terjadi pada malam hari, hih... takut kali lah aku." ucap Rindu pelan sambil memeluk dirinya sendiri dengan wajah pucat dan badan gemetar. "Rindu... Bekal makan siang mu ketinggalan." Teriak seorang wanita dari arah dapur. "Iya Bu..." Sahut Rindu dari ruang tamu dan berlari ke dapur. "Kau terlihat tenang sekali Rin, kau tidak takut terlambat di hari pertamamu?" Tanya sang ibu. "Haha... tak usah risau wahai ibuku, anakmu ini udah siap siap dari jam 6 pagi Hoho..." Ucap Rindu dengan percaya diri sambil membusungkan dadanya. "Jam 6 jidatmu, noh liat noh jam berapa." Ucap ibunya rindu sambil menunjuk kearah jam dinding yang ada di dapur, jarum jam itu menunjukan pukul 7:30. 'AAAKHHHH' teriak Rindu dalam hati sambil terdiam membatu. 'Oh ya ampun, kemarin kan aku lupa ganti batre jam di kamar, omaygat mati aku...' Ucap Rindu dalam hati. Tanpa pikir Panjang Rindu langsung ngibrit lari keluar rumah dengan sangat cepat. "Ibu aku berangkat dulu!!!" teriak dia sambil berlari kencang. "Hadeh kebiasaan anak itu" ucap ibu Rindu yang heran melihat kelakuan anaknya.

Rindu pun terus berlari sampai ke sebuah halte angkot, dan dengan sangat kebetulan sekali ada angkot yang baru saja datang di halte itu. Tanpa pikir panjang rindu langsung berlari kesamping angkot dan melompat ke pintu samping angkot sambil berteriak. "PAKKKK JALAN PAAKKK!!" Teriak Rindu di dalam angkot itu. " Ya Allah Kaget!!! Tapi neng saya kan baru mangkal, tunggu penuh dulu atuh." ucap sang sopir sambil meneteskan keringat dingin saat melihat Rindu yang mukanya seperti binatang buas. "TAPI SAYA UDAH TERLAMBATT PAK!!!" Teriak Rindu meminta penawaran kepada sang sopir. "Ta-tapi Neng Sa-" ucap sopir itu sambil gemetar. "PAK!!! Nanti saya bayar lebih ya~" ucap Rindu dengan nada lembut dan membuat mukanya terlihat imut. "AKKKHHHH INI KAWAIIII!!! (Kawai adalah ungkapan yang artinya imut dalam bahasa jepang) LANGSUNG GASPOLLL!!!" Teriak sang Sopir angkot tadi yang langsung menginjak pedal gasnya, dan kita mendapatkan sebuah fakta bahwa sopir angkot ini seorang wibu akut. "YEAAAHHH AYOOO PAAKK!!!" teriak Rindu di dalam angkot tersebut sambil merasakan kebahagiaan yang tiada tara.

10 menit kemudian, mereka pun terjebak macet. "Aduh neng... Sepertinya bakal macet total ini." ucap sang Sopir kepada Rindu. Rindu yang panik pun tak bisa berpikir panjang dia langsung melompat dari pintu Angkot dan melempar uang ongkos angkotnya ke jendela samping di depan angkot tersebut sambil berteriak. "Tidak apa-apa terima kasih!!!" teriak Rindu sambil berlari. "Eh- Neng ini uangnya-!!" teriak sopir itu ingin menegur Rindu. "Ambil aja pak kembaliannya-" Teriak Rindu sambil berlari dan melambaikan tangan kirinya. 'Tapi kan ini uangnya kurang...' ucap sang sopir dalam hati sambil memandangi uang 2ribu yang di lemparkan oleh rindu.

'Bentar kyaknya aku melupakan sesuatu deh, ahhh masa bodo... aku harus cepat mencapai sekolah.' ucap Rindu dalam hati sambil terus berlari. Tepat di depannya sudah terlihat gerbang dari sekolah Rindu yaitu SMA 2 Metro, melihat papan nama sekolahnya Rindu pun sangat semangat sekali dan bahagia dia tidak terlambat, dia pun berhenti sejenak dan memandang gerbang sekolahnya. "Ini dia, gerbang SMA 2 Metro. Woah akhirnya aku sudah SMA, mulai dari sini mulailah lembaran baru dari kisahku, akan ku buat langkah pertama aku di sekolah ini terasa epic dengan cara memasukan langkah pertamaku secara perlahan ke dalam sekolah ini." Ucap Rindu yang sangat bersemangat di masa SMAnya. Dia pun mengangkat kaki kanannya dan memasukannya secara perlahan dan masuklah kaki Rindu di dalam SMA untuk pertama kalinya dan berteriak. "SAAVVVEEEE!!!" teriakannya seperti pemain Baseball yang berhasil mecetak angka. Tiba-tiba datang sesosok pria muda yang mendekati Rindu dari samping dan berkata. "You are not save at all... Rindu Anggraini, terlambat 1 menit di hari pertamamu. Menyedihkan sekali" ucap pria itu. Rindu pun seketika tersentuk kaget dan merasa mengenal suara yang dia dengar itu, dia pun menghadap ke samping dan melihat seorang pria muda dengan mata sayu dan tubuh lumayan tinggi, dengan kulit putih dan bulu mata yang lentik, tipikal sugar daddy muda tampan di komik komik Shoujo. Dia adalah Arya Anggraini kaka sepupu dari Rindu, dia bekerja menjadi Guru Bahasa inggris dan pengurus administrasi di sekolah ini. "Ka Arya... kamu ngapain disini?" Tanya rindu sambil senyum-senyum dan mencoba mengalihkan pembicaraan. "Jangan coba mengalihkan pembicaraan, kau tau bahwa kau telah terlambat di hari pertama di SMA, dan panggil aku pak saat kita berada di sekolah." ucap Arya menegur Rindu. "Ya Ampun Ka, aku hanya terlambat 1 menit apa engga ada konpensasi." ucap rindu masih melakukan Negoisasi dengan Arya. "Kau terlambat 60 detik penuh, dan kau tau kan SMA ini adalah SMA nomor 1 di kota ini, maka dari itu kau harus disiplin, dan panggil aku pak saat kita di sekolah." ucap arya. "Tapi... Tapi... Tapi..." ucap Rindu "Tidak ada tapi tapian, sekarang kau berdirilah di samping pintu depan gedung aula itu, dan saat semua murid sudah keluar dari aula tersebut, saat itu kau baru boleh memasuki kelasmu." ucap Arya sambil menunjuk ke arah Gedung aula yang ada di dalam sekolah, Rindu pun tidak bisa berkutik dengan hal itu dan mulai berjalan menuju Gedung aula, diperjalanannya rindu menapaki sebuah halaman yang sangat besar dengan 2 gedung di sampingnya, disebelah kiri terdapat Gedung tinggi yang bertuliskan "Keilmuan Alam" dan disamping kanannya terdapat Gedung berukuran sama yang bertuliskan "Keilmuan Social". Rindu memandangi kedua Gedung itu seperti orang yang baru pertama kali menginjak sebuah mall, tapi memang wajar karena SMA 2 Metro adalah sekolah terbesar dan terbaik di kota Metro.

Highschool memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang