Bab-1

12 0 0
                                    

BAB 1

AWAL PETAKA

Pertemuan pertama penuh kekeliruan menginginkan pertemuan selanjutnya

Beberapa bulan yang lalu....

"Astaga, kenapa kiriman ini isinya sabun cuci piring? Padahal aku pesan skincare Remmie!" Vini mengeluh sambil menelpon layanan pelanggan Serba Ada Mart.

"Maaf atas kesalahan barang yang sampai, mohon untuk menunggu sebentar. Nanti ada pengantar barang yang menghubungi Mbak kembali,"

"Saya nggak mau tau, pokoknya lima belas menit lagi barang itu harus sudah datang."

"Mohon ditunggu, kami tidak bisa memprediksi mbak karena pesanan belanja online lagi ramai, terima kasih."

Pemutusan sepihak semakin membuat Vini geram.

Hah? Tidak bisa diprediksi katanya, batin Vini kesal.

Untuk mengisi waktu luang, sembari menunggu proses bimbingan skripsi dan sebagai mahasiswa akhir yang produktif Vini memilih menjadi konten kreator yang fokus bidang konten kecantikan dan review makanan dengan membuat berbagai konten review barang demi meraup pundi-pundi rupiah untuk membiayai kuliahnya karena dia sebagai anak ketiga dari keempat saudara tau betapa kerja keras orang tuanya mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan dia pun memilih merinitis perjalanan hidupnya sendiri, memutuskan merantau untuk meraih pendidikan.

Pagi itu, Vini bangun lebih awal dan membuat konten Review, Get Ready With Me yaitu skincare terbaru dari series Remmie. Dia sudah memiliki rencana untuk hari ini: merekam video baru untuk saluran YouTube-nya, dia telah mempersiapkan peralatan rekamannya. Kamera, mikrofon, dan pencahayaan - semuanya harus sempurna. Baginya, kualitas di atas kuantitas, karena kualitas adalah segalanya. Dia tak mau membuat konten biasa-biasa saja; dia ingin membuat karya seni yang menginspirasi dan menghibur penontonnya

Seketika harapan pun pupus, dalam sekejap karena kesalahan pengiriman membuat Schedule kontennya berantakan. Padahal dia sudah memiliki janji untuk mereview salah satu barang brand terkenal yang tersedia di Serba Ada Mart.

"Vin, lima belas menit lagi take ya, barang udah ada?" tanya Cahaya, partner pembuat konten sekaligus teman satu indekosnya dan sepupunya dari pihak ibu.

"Pending, Ya, soalnya barang yang mau kita review belum datang," balas Vini lesu.

"Yah, gimana dong, masalahnya kamu sudah terlanjur janjian sama followers jam tujuh teng bakal upload Youtube."

"Mau bagaimana lagi. Risiko terburuknya, paling aku kehilangan pengikut karena mereka melabeli aku konten kreator yang buruk dan ingkar janji. Semua ini gara-gara pengantar barang sotoy Serba Ada Mart!"

"Kita coba live sekarang," putus Vini mantap, dia mulai menata letak kamera, pencahayaan, dan posisi yang pas untuk merekam.

"Yakin?"

"Terkadang kita suka terjebak dengan ekspetasi yang belum tentu terjadi, kalau kita nggak mencoba mana tau akan berhasil. Setidaknya kita udah berusaha, walaupun aku live hanya buat klarifikasi sekalian ganti jadwal meriview."

Riuh tepuk tangan dari Cahaya menggema di seluruh ruangan, gadis itu salut dengan sikap berani Vini. "Ini yang kusuka dari anak milenial, the next goldbest creator."

[Okey let's Go, dengan Vini disini yang akan menemani beberapa menit kedepan. Sebelumnya aku pernah janji akan meriview produk remmie series terbaru, yang sudah tersedia di Serba Ada Mart di seluruh Indonesia. Tapi maaf sebelumnya, karena ada kendala teknis, konten meriview akan aku re-schedule. Jadi aku bakal bahas sesi sharing penggunaan skincare Remmie saja, okay stay tune terus di channelYoutube dan Jangan lupa follow, like, and subscribe girls! See you!]
Belum sampai lima menit, akun stargram @Vinilala_ sudah ramai kebanjiran komentar sekaligus banyak pengikutnya yang bergabung dalam ruang live miliknya. Seperti dugaan, kali ini komentar dari instagramnya penuh dengan hujatan karena dianggap tidak konsisten. Cewek itu menanggapinya dengan santai

"Sekian live hari ini guys!"

Cahaya baru saja membawa nampan dua gelas susu terkejut melihat layar ponsel milik Vini,

 "Panen hujatan?"

Vini mengangguk mantap. "Kita nggak perlu mengemis agar disukai orang 'kan? jadi biarkan saja secara alami ada yang suka konten karyaku atau membencinya."

Dibalik senyuman manis saat camera on cam, siapa sangka menyimpan cerita dibalik layar seperti kekhawatiran dengan pengikutnya, konten yang kurang menarik, dan memperhatikan penampilan agar tidak menjadi sasaran empuk oleh netizen.

"Sekarang sudah jam berapa?"


TBC

MASIH TENTANG KAMU [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang