Hari semakin gelap, cahaya di hutan semakin berkurang, hanya ada cahaya obor yang dinyalakan oleh Jiva dan beberapa orang yang selalu berada didekatnya.
Orang orang bertopeng itu selalu menjaga ketat penjagaan didekat dimana Archel digantung.
"Baba, baba, bababa, babababa." Ucap Ten yang kini sudah menyamar menjadi Tarzan.
Shiren dan ketiga inti Black Blood mereka mendadani Ten dan Rian persis seperti Tarzan yang sudah lama berada dihutan itu.
Rotan dan dedaunan yang mereka kumpulkan, sudah diatur dan mereka pakaikan pada tubuh Ten dan juga Rian.
Untuk menarik perhatian para orang bertopeng itu, Ten dan Rian mulai menjalankan tugasnya.
"Bababa, babababa, baba bababa." Ucap Rian yang mengikuti ucapan Ten.
"Bababa, bababa." Jawab Ten, sambil bergoyang goyangkan badan dihadapan Jiva dan orang-orang bertopeng itu.
"Ngapain kalian diem aja? Cepetan usir mereka." Titah Jiva kepada orang bertopeng itu.
"Pergi, pergi!" Ucap orang bertopeng itu, sambil mendorong Ten dan juga Rian.
Ten dan Rian mereka kembali mendorong orang itu hingga terjatuh, yang membuat beberapa orang bertopeng itu datang mendekati mereka berdua.
Hal itu menjadi sebuah kesempatan untuk Shiren dan ketiga pria itu keluar dari persembunyiannya, dan menyelamatkan Archel.
Dengan perlahan mereka mulai mendekati tempat dimana Archel digantung.
"KALIAN BERDUA?!" Ucap Jiva dengan suara yang sedikit keras, saat tidak sengaja melihat wajah Ten dan juga Rian.
Jiva menyiramkan air kepada kedua pria itu, hingga membuat wajah asli dari mereka terlihat, saat tanah yang menutupinya luntur.
"Biar gue yang selamatin Archel, lo tahan mereka." Ucap Jendra kepada Marchel.
Marchel mengangguk, lalu mereka membantu Ten dan juga Rian yang kini sedang melawan beberapa orang bertopeng itu.
BUGG
BUGG
Serang Marchel dan Kevan kepada orang orang bertopeng itu, mereka menendang punggungnya hingga membuat dua orang bertopeng terjatuh.
"LO GA BISA SELAMATIN ARCHEL, JENDRAAA!" Teriak Jiva saat melihat Jendra yang kini mulai menaiki pohon itu.
"TAHAN DIA." Titah Jiva, sambil menunjuk ke arah Jendra.
Shiren langsung keluar dari persembunyiannya saat melihat dua orang bertopeng hendak menghalangi Jendra.
Shiren tidak akan membiarkan dua orang itu, mengganggu Jendra yang akan menyelamatkan Archel.
"JEN, SELAMATIN AJA SI BOCIL, LO GA USAH PEDULIIN MEREKA. BIAR MEREKA GUE YANG URUS." Ucap Shiren.
"KAMU HATI HATI." Ucap Jendra.
"Lo ga akan bisa gagalin itu." Ucap Shiren.
"Shiren, lo mau apa? Oh gue tau, lo pasti mau antar nyawa lo ke sini kan?" Ucap Jiva yang menghampiri Shiren.
"Lo kira gue bakalan mati semudah itu?" Ucap Shiren dengan tatapan tajamnya.
"Serang." Ucap Jiva pada dua pria itu.
Kedua orang bertopeng itu satu persatu menyerang Shiren, bukan Shiren jika tidak berhasil membuat keduanya terjatuh kesakitan.
Saat didunianya ia sudah sangat jago dalam urusan bela diri, walaupun ia belum terlalu menguasainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Anak Manja
Teen Fiction"Wtf! Sialan! Brengsek! Kenapa bisa gue bertransmigrasi ke tubuh si antagonis, cuman gara-gara tabrakan sama tiang listrik?" Kesalnya. "Kenapa gue harus masuk ke novel yang ga jelas alurnya gimana? Gue ga tau harus hidup kayak gimana." "AKHHH SIALL...