L

15 1 0
                                    

Hari libur harusnya waktu yang digunakan untuk bersenang-senang dengan teman-teman sebaya tetapi tidak dengan Zoe, dia harus mengejar dead line di depan mata yang membuatnya sedikit pusing dan lelah karena tidak ada hiburan lain kecuali disini, didepannya ada Cadenz yang sedang berkutat pada laptopnya dan gadis itu melakukan hal yang sama, karena jadwal penting akan ada untuk beberapa minggu kedepan dijadwal Cadenz.

Istirahat? Itu tidak ada di kamus seorang Cadenz seorang anak dari Cadla keturunan keluarga Yael.

Mereka sedang berada disebuah cafe dekat dengan tempat tinggal Zoe karena jam tujuh pagi Cadenz sudah mengetuk pintu Zoe dengan bar-barnya dan berjanji akan memberikan Zoe tambahan gaji dari Cadenz yang langsung diiyakan oleh gadis itu.

Waktu menunjukkan jam sepuluh pagi, tempat itu diramaikan oleh banyak pelanggan seperti halnya sepasang kekasih yang berkencan walaupun sebenarnya banyak perempuan yang sudah memiliki pacar melirik kearah Cadenz berkali-kali karena ketampanan dari seorang seperti Cadenz yang tak dapat dihiraukan lagi dengan tubuh jangkungnya pakaian santainya yang masih terlihat cocok dengannya, itu adalah hal yang telah dianugerahkan tuhan.

Cadenz melihat kearah Zoe yang terus menatapnya seperti anak kucing yang kelaparan, "Kenapa? Mau tambah minuman lagi? Atau dessert?" Tanya Cadenz lalu mengangkat satu alisnya menatap orang yang ada dibelakang Zoe.

"Ng-."

"Iya, tambah satu americcano no sugar, please." Ucap Sheward mengambil kursi lalu duduk tepat disebelah Zoe sehingga gadis itu terkejut melihat kantung mata Sheward yang sedikit menghitam seperti kurang tidur.

Cadenz segera menuju ke kasir untuk membeli pesanan Sheward dan menambah beberapa camilan lalu membayarnya. Dengan cepat Cadenz kembali ke tempat duduknya dan mengerjakan dokumennya lagi dengan kacamata yang bertengger di hidungnya yang menawan itu.

"Kalian lagi buat apa?" Tanya Sheward mengambil garpunya lalu memakan cheese cake milik Zoe.

"Lagi ngerjain dokumen sama sekretarisku." Jelas Cadenz melirik kue yang tadi Sheward makan. "Itu punyanya main nyomot aja, padahal kan aku sudah pesan beberapa lagi buatmu."

"Apasih makan doang, lagian aku suka aku comot, gak masalahkan Zoe?" Tanya Sheward memonyong-monyongkan bibirnya kesal terhadap ucapan Cadenz.

"Iya tuan iya, makan yang banyak, ya." Ucap Zoe dengan menaikkan nadanya sedikit agar Sheward sedikit tersinggung, sebenarnya Zoe sedikit kesal akan tetapi karena dua pria tampan itu sudah memberinya stamina karena ketampanan mereka, maka Zoe memaafkannya.

Sheward hanya menunjukkan wajah mengejeknya yang dibalas Cadenz dengan cibiran dari mulutnya. Zoe merasa bahwa sifat mereka terlalu kekanak-kanakkan jika bersama dan sisi inilah yang membuat Zoe berpikir jika keduanya bukan hanya memiliki ketampanan dan sikap dingin akan tetapi dirinya hanya belum mengenal lebih dalam, ada baiknya juga begini karena sisi yang mereka perlihatkan ini sangat manis dan menunjukkan bahwa mereka juga manusia.

Perdebatan antara Cadenz dan Sheward terhenti sejenak melihat gadis yang ada dihadapan mereka tiba-tiba terkekeh kecil dan kemudian tersenyum sangat manis seperti melihat anak kucing yang bahagia karena dielus.

Tentang mengelus Sheward dengan cepat mencubit pipi Zoe jahil yang membuat sang empu meringis kesakitan.

"Sheward, kau mengenali Zoe?" Buyar Cadenz yang jengkel melihat Sheward lalu bertanya kembali, "Kenal darimana? Apa jangan-jangan di universitas?"

"Dah kenal lama tuh, sudah lima tahun dia part time di hotel milikku dari waktu dia SMA. Tapi baru minggu-minggu ini aja sih banyak ngobrolnya." Jelas Sheward enteng sambil memakan kuenya kembali.

My 1001 Heart series OSH [Oh SeHun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang