Chapter 3- Our Wedding

490 38 31
                                    





      🔞🔞

      🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




  






     Bianca menatap pada cermin lalu menemukan wajahnya memiliki riasan yang tidak biasa.Gaun pengantin berwarna putih membalut indah tubuhnya yang mungil.Hari ini ia dan Richard akan melangsungkan pernikahan.

      Bianca menatap wajah Lucy yang sembab dari pantulan kaca di depannya.Sejak tadi gadis pelayan itu tidak mau berbicara padanya.

     Ada perintah datang jika mempelai wanita harus segera menuju pelaminan.Bianca berjalan pelan,puluhan pelayan berbaris sepanjang pintu ruangan pribadinya.Tapi begitu ia berada dekat dengan Lucy,gadis itu berhenti.

     Tangis Lucy pecah dan dengan suara bergetar ia mengatakan,"Nona,kau benar benar akan menikah lalu pergi dari rumah ini.Aku sangat sedih."

     Bianca mendongak agar air matanya tidak ikut tumpah dan merusak riasannya yang cantik.Nyatanya begitu singkat kebersamaan mereka dalam kehidupan ini.Lucy sudah Bianca anggap seperti adik kandungnya sendiri.

      Lucy ingin memeluk Bianca namun ia mengerti batasan kasta di antara keduanya.Tapi di luar dugaan nona mudanya itu yang lebih dulu memberinya pelukan hangat dengan tulus.

      Detik demi detik terus berjalan.Bianca melihat seluruh kediaman Byun di hiasi bunga berwarna perpaduan biru muda dan putih.Gadis itu mengeratkan pelukan di lengan Ayahnya yang akan mengantarnya menuju altar pernikahan.

     Jantung Bianca tidak henti berdetak hingga rasanya nyaris meledak.Ia bisa menyaksikan siluet tinggi tubuh Richard yang sudah lebih dulu menyambutnya di depan altar dari balik wedding veil yang menutupi wajah.

     Puncaknya terjadi ketika Yunho melepaskannya pada Richard lalu pria itu membawanya pada pendeta yang akan menikahkan keduanya.Pandangan Bianca mengabur karena air-mata menggantung di pelupuk saat janji suci itu terucap dari bibir  secara bergantian.Yang tidak gadis itu tahu Ayahnya menangis dalam diam ketika itu.

      Jantung Bianca berhenti berdenyut selama beberapa detik ketika Richard membuka veil yang menutupi wajahnya.Ketampanannya membuat Bianca tidak bisa berkata kata.

     Richard menggengam kedua tangan yang tampak kecil di antara jemarinya.Jika jantung Bianca berdebar tak menentu maka Richard berada di posisi yang lebih dari itu.

      Bianca sangat cantik dengan riasan natural dan bibirnya yang ranum.Gaun pengantin putih menampilkan lekuk tubuhnya yang indah.

     Bianca kini telah menjadi miliknya secara utuh.Maka Richard tidak ragu untuk mendekat lalu membawa bibir gadis itu dalam pagutan yang lembut.

     Richard tahu Bianca sempat shock sebentar karena tubuhnya berjingkat kecil saat pinggangnya di rengkuh.Gadis itu membelalakkan matanya yang sipit sebelum bibir mungilnya di pagut.

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang