Prolog

17 0 0
                                    


Apa lagi yang kamu mau?
Semua sudah kuberi,
walau terus disakiti

Tiara Andini—


"Bagian paling sakit dalam rumah tangga ini adalah; kamu minta aku bertahan—tapi itu demi anak kita."


Delapan belas tahun yang lalu, Ana menyerahkan bayi laki-laki yang ia gendong di tangannya kepada Dio. Ana pikir, perannya dalam rumah tangga buatan orang tua Dio itu, sudah selesai. Status, dan keturunan sudah ia berikan. Lantas, tak ada lagi alasan baginya untuk bertahan.

"Kamu gila?" tanya Dio. Pria itu mengetatkan rahangnya. Merasa tak habis pikir dengan ide yang tercetus dari bibir Ana.

"Kamu mau apa lagi? Semua yang perlu aku lakuin di sini udah selesai, kan? Aku dan kamu tahhu dari awal kalau pernikahan kita sama sekali nggak dilandaskan perasaan cinta. Kamu terpaksa, aku pun sama. Sekarang, satu-satunya hal yang paling keluarga kamu harapkan, udah lahir. Aku rasa, ada baiknya kalau kita juga selesai."

Ana menatap kedua tangan Dio yang praktis terkepal. Ia sadar kalau keputusannya pada saat itu adalah keputusan paling ekstrem yang pernah ia ambil dalam hidupnya. Namun, tetap berada di sisi Dio, dan berperan sebagai sepasang suami istri di hadapan sanak keluarga tanpa adanya perasaan cinta sama sekali, juga sesuatu yang salah. Belum lagi, ia tahu kalau perasaan Dio masih begitu dalam untuk seorang wanita yang bahkan Ana sendiri tidak tahu siapa namanya.

"Dia bukan cuman sekedar 'hal'! Dia manusia! Bernyawa! Dia anak saya sama kamu!" kata Dio menggebu-gebu.

Mendengar itu, Ana tersenyum culas. Ia bahkan masih ingat betul bagaimana tanggapan Dio saat diajak membahas perihal anak.

"Jadi, biar aku tanya, sekarang apa mau kamu?" Ana berusaha sebisa mungkin menyembunyikan nada bicaranya yang mulai tidak stabil.

"Bertahan. Seenggaknya sampai dia paham apa itu perceraian, dan tahu caranya bertahan sebagai anak yang kedua orang tuanya nggak bisa sama-sama lagi."

"Kapan dia paham?"

"Nanti."

"Kapan?"

"Delapan belas tahun lagi, kamu bebas untuk gugat cerai saya."



Den Dio's

Tatjana's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatjana's

Tatjana's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Journey on AugustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang