Bab 8: Mengabdi di Bumi Kalimantan

820 49 2
                                    

Setelah sukses menjalani sidang akhir, para taruna Akademi Kepolisian, bersama dengan taruna dari berbagai akademi kedinasan lain, bersiap untuk Latsitarda Nusantara. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan melatih para taruna dalam pengabdian masyarakat serta aplikasi pengetahuan di lapangan. Lokasi tujuan mereka adalah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Para taruna dan taruni berangkat dengan kapal menuju Kalimantan Timur. Perjalanan ini penuh semangat dan antusiasme, meski mereka sadar akan tantangan yang menanti.

"Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, Fabiola," ujar Khalifah saat mereka berdiri di dek kapal, melihat laut yang luas.

"Aku setuju, Khalifah. Kita akan belajar banyak dan memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat," balas Fabiola dengan senyum.

Di kapal itu, taruna dan taruni dari berbagai akademi kedinasan berbaur. Ada dari Akademi Kepolisian, Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Politeknik Siber dan Sandi Negara. Suasana di kapal menjadi ajang untuk saling mengenal dan berbagi pengalaman.

Setibanya di Penajam Paser Utara, mereka langsung disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat. Minggu pertama diisi dengan berbagai kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah, memperkenalkan nilai-nilai kepolisian, nasionalisme, dan pentingnya hukum.

Di sekolah-sekolah, para taruna memberikan penyuluhan, mengadakan permainan edukatif, dan berinteraksi dengan para siswa. Khalifah dan Fabiola, yang berada dalam satu satuan pelaksana (satlak), bekerja sama dengan Helena dari Akademi Kepolisian dan taruna-taruni dari akademi lain.

"Kita harus memberikan yang terbaik di sini, ini adalah kesempatan kita untuk mengaplikasikan semua yang kita pelajari," kata Helena dengan semangat.

"Benar sekali, Helena. Kita juga bisa belajar banyak dari masyarakat di sini," jawab Fabiola.

Pada akhir minggu pertama, mereka melaksanakan gladi bersih untuk kirab drumband di Penajam Paser Utara. Maulidya, stickmaster dari Akademi Kepolisian, memimpin latihan ini dengan semangat tinggi. Khalifah dan Fabiola, meski tidak ikut dalam drumband, turut membantu mengatur dan memastikan semua berjalan lancar.

Hari kirab drumband tiba, dan suasana di Penajam Paser Utara menjadi sangat meriah. Warga berbondong-bondong datang untuk menyaksikan penampilan para taruna dan taruni. Khalifah dan Fabiola bertugas menjaga ketertiban dan memastikan jalannya acara berlangsung lancar.

"Pastikan semua berjalan sesuai rencana, kita tidak boleh mengecewakan masyarakat di sini," ujar Khalifah kepada timnya.

Fabiola, yang berada di sisi lain lapangan, memberikan arahan kepada para petugas keamanan. "Kita harus bekerja sama dengan baik. Ini adalah momen penting untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita bisa diandalkan."

Kirab berjalan dengan sukses, diiringi tepuk tangan dan sorakan dari warga. Maulidya memimpin drumband dengan brilian, menunjukkan keahlian dan ketepatan yang luar biasa.

Selama satu bulan penuh, Khalifah dan Fabiola terus bersosialisasi di berbagai sekolah di Penajam Paser Utara. Mereka memberikan penyuluhan tentang keselamatan, hukum, dan pentingnya peran kepolisian dalam menjaga ketertiban masyarakat. Mereka juga mengadakan berbagai kegiatan edukatif yang melibatkan siswa-siswi di sana.

"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran kalian di sini. Anak-anak sangat antusias dan banyak belajar dari kalian," kata salah satu kepala sekolah kepada Khalifah dan Fabiola.

"Ini adalah bagian dari tugas kami, Pak. Kami juga belajar banyak dari masyarakat di sini," jawab Khalifah dengan senyum.

Di sela-sela kesibukan mereka, Khalifah dan Fabiola juga menyempatkan diri untuk mengeksplorasi keindahan alam Penajam Paser Utara. Mereka mengunjungi hutan, pantai, dan tempat-tempat lain yang menawarkan pemandangan menakjubkan.

Pada akhir bulan, Latsitarda Nusantara berakhir dengan sukses. Para taruna dan taruni kembali ke akademi dengan perasaan puas dan penuh pengalaman berharga. Mereka telah belajar banyak tentang pengabdian kepada masyarakat dan pentingnya bekerja sama dengan berbagai pihak.

Misi dan Cinta (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang