6. Enam

14 1 0
                                    

Luka di masa lalu akan tetap terasa, meski kisahnya sudah berlalu.

Valeria Raqueen

Happy reading❤️

Valeria berjalan menyusuri lorong sekolah yang masih sepi, dia sengaja datang pagi karna ingin cepat cepat bertemu dengan pujaan hatinya. Padahal Reynard datangnya selalu siang.

Karna dia belum sarapan, jadi valeria memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perutnya yang sedari tadi sudah meminta untuk diisi.

Sesampainya di kantin dia langsung membeli roti dan susu rasa strawberry kesukaannya, setelah membayarnya valeria pun pergi menuju kelas sambil memakan rotinya.

"WOY ALE" teriak Sadira yang berlari ke arahnya, sepertinya iya baru datang.

"Tumben lo berangkat pagi" ucapnya sadira.

"Biar keliatan rajin" ucap Valeria sambil cengengesan.

"Pret, palingan udah gak sabar ketemu si Reynard" ucap sadira menebak.

"Tau aja lo" ucapnya sambil tersenyum.

"Si Catlyn tumben dah belum datang" ucap Valeria.

"Dia izin, mau kerumah nenek nya" ucap sadira.

"Lo ga liat grup emang" ucapnya lagi yang hanya di balas gelengan kepala oleh Valeria.

"Oh iya Le, lo udah tau kalo besok sekolah kita ada turnamen Basket  sama SMA Tri Bakti" ucap Sadira.

"Iya tau, gue ga sabar buat nonton" ucap Valeria semangat.

"Ga sabar buat nontonin Reynard doang lo mah" ucap Sadira malas.

"Tentu aja, gue harus semangatin calon pacar gue" ucap Valeria.

"Calon pacar calon pacar, Kaya doi peka aja" ucap Sadira meledek.

"Sialan lo" umpat valeria yang dibalas kekehan dari sahabatnya.

***

Kelas XI Ips dua terdengar sangat ricuh, karna memang sedang jamkos, terlihat Sebastian yang sedang merayu Selin si bendahara kelas yang galaknya menyamai kak Ros.

"Lin lo cantik banget hari ini" ucap Sebastian.

"Gue setiap hari juga cantik, mata lo aja yang buta" sarkas selin.

"Eh lin bapak kamu tukang becak ya" ucapnya lagi sambil tersenyum, yang di balas dengan delikan oleh selin.

"Bapak gue tukang cilok" ucapnya sinis.

"Mending lo pergi sana, ganggu aja dasar buaya darat" ketus Selin, yang membuat Sebastian mau tak mau harus pergi, bahaya jangan sampai pantat mulusnya terkena gagang sapu.

Mereka tertawa melihat gombalan si buaya darat yang tidak berpengaruh kepada Ibu bendahara, Ya kecuali Reynard, dia hanya  melirik sekilas lalu menenggelamkan kepalanya dimeja.

***

Roftop

Terlihat dua gadis cantik sedang menyesap sebatang rokok di tangannya, ya mereka valeria dan sadira, sudah sangat lama mereka tidak menyesap benda nikotin itu. 

"Kapan lo balik, mereka kangen sama lo" ucap sadira.

"Belum waktunya" ucap valeria.

"Tapi ... "

"Stop it, gue bakal kembali dira, tapi gak sekarang" sentak Valeria memotong ucapan Sadira.

"Lo tau dira, hati gue sakit, bayangan dia selalu terlintas di otak gue" ucap valeria

"Meski sudah 2 tahun berlalu, tapi gue belum bisa berdamai sama diri gue sendiri" lanjutnya, langsung saja dira memeluk sahabatnya untuk menguatkan.

Sadira hanya menghela nafas, dia tau seberapa berat hidup sahabatnya, hidup yang dibayangi rasa bersalah. Meski ia sudah meyakinkan sahabatnya bahwa kejadian itu bukan salahnya.

"Ayo balik ke kelas" ucap valeria sambil melangkah menuju pintu keluar, yang di ikuti oleh sadira. Ketika mereka akan membuka pintu, mereka dikagetkan dengan pintu yang dibuka kasar oleh Sebastian sambil cengengesan terlihat juga Azka dan Reynard yang berdiri di belakang Sebastian.

"Hayo abis ngapain lo berdua" ucap Sebastian sambil memicingkan matanya curiga.

"Kepo lo" ucap Sadira.

Valeria melebarkan senyumnya ketika melihat Reynard, diapun berjalan mendekati Reynard.

"Lo pasti nyariin gue ya" uca valeria pede, setelah ada di hadapan Reynard.

Reynard hanya menatapnya, lalu membawa Valeria berlalu begitu saja, meninggalkan Sadira dan kedua sahabatnya.

"HEH LU BERDUA MAU KEMANA"teria Azka.

"MAMI SAMA PAPI MAU PACARAN DULU YA ANAK ANAK" teriak Valeria membalas teriakan azka sambil melambaikan tangannya.

***

Ditaman belakang kini mereka berada, Mereka duduk di kursi dengan Reynard yang sedari tadi terus menatapnya.

Bisa bisa gue mimisan kalo ditatap mulu kaya gini, ucapnya dalam hati.

"Ngapain" ucap Reynard.

"Hah ngapain? maksudnya" ucap Valeria tidak mengerti.

"Di roftop" ucap Reynard membuat Valeria mengangguk ngangguk kepalanya mengerti apa yang di tanyakan cowok di sampingnya ini.

"Ngadem sayang" jawab valeria genit, jawabannya itu membuat Reynard menghela napasnya kasar.

"Jangan merokok" ucap Reynard, membuat Valeria yang sedari tadi tersenyum melunturkan senyumnya itu, lalu ia menatap balik mata tajam yang menatapnya begitu dalam.

"Jadi pacar gue dulu sayang, baru boleh larang gue" ucap Valeria sambil mengedipkan matanya menggoda, hal itu membuat Reynard mendengus sebari menatap tajam gadis di sampingnya.

"Gausah natap gue kaya gitu!" ucap Valeria sambil menutup wajah Reynard menggunakan tangan kecilnya.

"Sialan! gue salting mulu kalo ditatap sama lo" ucapnya lagi pelan, namun masih terdengar oleh Reynard. 

Reynard melepaskan tangan kecil yang menutupi wajahnya itu, lalu dengan sengaja ia menatap gadis itu lagi.

"Eres hermosa" ucapnya sambil mengacak lembut rambut Valeria, lalu berlalu begitu saja meninggalkan valeria yang terdiam dengan pipi memerah.

"AJIR GUE BAPER, TANGGUNG JAWAB GA LO SIALAN" Teriaknya setelah tersadar.

Eres hermosa ( Kamu cantik)

Terimakasih sudah membaca cerita saya, jangan lupa bantu vote yaa biar makin semangat up nya❤️

Valeria Raqueen (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang