II. ࿐SURVIVE►◁

4 1 0
                                    

Evan baru saja kembali dari mengambil kayu bakar nya, dia melihat ke sekitar, 'oo kelompok Sion belum datang' pikirnya.

Dia membantu beberapa orang untuk menyiapkan api unggun nya. Walaupun dia hanya kenal Sion disini, bukan berarti dia orang yang tidak bisa beradaptasi, dia sangat ramah kepada orang-orang disekitarnya.

15 menit berakhir, kelompok Sion sudah kembali, tapi Sion belum, Evan khawatir? Tentu saja, Sion sudah sangat berarti bagi nya. Saat mereka akan kuliah di kota, ibu dan ayah nya menitipkan Sion kepada Evan, dan Evan benar-benar menjaga Sion dengan hangat dan penuh kasih sayang.

Evan menunggu di pepohonan dalam hutan selama 7 menit, karena dia rasa Sion mungkin ditenda jadi dia kembali, dan saat dia kembali....

"SEMUANYA LARI" teriakan itu mengejutkan semua orang termasuk dirinya.

BWOOM BWOOM

Aneh nya ledakan itu tidak membuat tubuh Evan hancur, tapi mementalkannya entah kemana.

Brugh

Evan terjatuh keras, lalu dia pingsan.

10 menit berlalu

Kepala dan punggung Evan sakit akibat benturan, namun dia masih bisa berusaha berdiri.

"akh, g-gue dimana" Evan bangun, agak linglung karena dia mencoba berdiri.

"Hati-hati, duduk dulu, lu baru sadar" tiba-tiba saja dia mendengar suara yang membuat nya sedikit merinding, ternyata itu adalah salah satu peserta yang ikut kepulau ini, tapi aura dia agak... Dark ya...

"siapa lu?" tanya Evan.

"tenang, gue bukan orang jahat, gue juga kena ledakan itu tadi" jawab orang itu dan menatap Evan.

"apa yang terjadi?, d-dan dimana kita?, oh iya Sion dimana?" tanya Evan bertubi-tubi, pasalnya dia sangat takut sekarang, bukan, bukan karena dia takut dirinya kenapa-napa, tapi karena Sion, dia takut Sion yang kenapa-napa.

"Berisik, gw juga ga tau ini dimana, dan tentang orang yang tadi lu tanyain, gw ga kenal" jawab orang itu lagi, ya Evan tau sih dia tidak akan mengenali Sion, tadi dia hanya panik jadi tidak sempat berfikir untuk bertanya.

"Oh iya lu siapa? nama lu?" tanya Evan.

"Ben" jawab singkat nya.

"Gw Evano, panggil Evan, semoga kita bisa bekerjasama ya" Evan duduk disamping Ben, karena memang disini tak ada siapapun lagi?

"siapa yang ingin kerjasama bareng lu lagi" Ben menatap sinis kepada Evan.

"tenang tenang, kalau bukan gw, siapa lagi yang bakalan nemenin elu?" ucap Evan sembari tersenyum sombong.

"Gw bisa sendiri" orang itu hendak berdiri, tapi ditahan oleh Evan.

"jangan begitu, masalahnya gw takut kalau sendiri" Evan tersenyum pasrah, Ben menghembuskan nafas kasar, 'dasar orang lemah'.

oke kita balik ke 30 menit lalu dengan orang yang berbeda.

"hah ini dua bocah kemana dah" seorang lelaki bernama Park Jonha menaruh tangannya dipinggang dan memasang wajah marah tapi khawatir juga.

"awas aja pas kembali, gw jewer lu berdua" dua anak yang membuat Jonha marah itu siapa lagi kalau bukan Jujur dan Raki. Jonha menenangkan dirinya, dia melihat orang-orang bekerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

࿐SURVIVE►◁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang