9. Tak bertakdir

11 2 0
                                    

pagi ini Vanessa sedang berjalan di lorong sekolahnya. ia baru saja sampai disekolahnya 10 menit yang lalu dan sudah banyak orang di sekolahnya. kini ia sedang menuju kelasnya dengan perasaan yang ia tidak bisa artikan, ia tidak mengerti mengapa ia merasakan keanehan setelah tahu ia dan Arkana tidak bisa bersatu.

"Ness, lo kenapa?" tanya Ratu saat melihat Vanessa yang terlihat lesu

"gapapa Rat, cuma lagi males aja" jawab Vanessa singkat

Ratu akhirnya pergi meninggalkan Vanessa di kelas sendirian. kini Vanessa sedang menulis surat untuk Arkana yang mungkin bisa membuat perasaan nya cukup lebih tenang lagipula buat apa ia berharap untuk bisa bersatu dengan Arkana sedangkan iman antara mereka berdua saja berbeda. tak ada yang ia bisa harapkan lagi untuk Arkana, mereka sangat jauh berbeda mulai dari harta hingga keyakinan

"good morning Vaness" sapa Lulu pada Vanessa

"good morning too, Lulu" jawab Vanessa lemas

"kenapa Ness?, masih mikirin Kak Arkan" tanya Lulu

"aku ga ngerti sama perasaanku sendiri,Lu" jawab Vanessa dengan mata yang berkaca kaca

Lulu merangkul bahu Vanessa dan berusaha menenangkanya. ia tahu jika hal yang harus Vanessa lalui sangatlah berat. ia melihat surat yang Vanessa tulis dan Lulu bertanya

"itu surat untuk kak Arkan?"

"iya, semoga dengan surat ini perasaanku bisa lebih jauh tenang ataupun sedikit tenang"

"I hope also"  Jawab Lulu

       ****

Kini Vanessa sedang meminta tolong Shirley untuk memberikan suratnya. ia malu untuk memberikan suratnya secara langsung dan ia juga takut jika ia bertemu dengan Arkana ia malah makin sakit hati dengan perasaanya sendiri. ia harap dengan surat itu ia bisa berdamai dengan Arkana dan juga Perasaanya

"KAK ARKAN!!" panggil Shirley

cowok yang bernama Arkana itu segera menghampiri Shirley dengan langkah yang besar. saat sampai dihadapan Shirley ia bertanya

"Kenapa?, Vanessa mana??" 

"Vaness ada di kelas, ada surat dari dia tapi bacanya pas gue pergi aja" Shirley memberikan surat yang Vanessa buat dan ia pamit untuk pergi. kini Arkana tengah membaca surat yang di buat Vanessa

Dear  Kak Arkan Kelas XIII IPA 2

Hai kak...

dengan ini Vaness mau bilang. kalau memang kita gabisa bersatu kakak bisa lepasin Vaness untuk cari orang yang diktakdirkan bersama kakak. Vaness tahu ini berat untuk kita berdua yang saling memiliki perasaan satu sama lain tapi akan lebih berat kalau kita maksa untuk bersama. hubungan kita pasti tidak akan direstui oleh dunia karena iman kita yang beda. Kak Arkan.... Vaness cinta sama kakak tapi Vaness mau kakak bahagia sama yang lain, walaupun nantinya kakak lupain Vaness gapapa. Vaness akan terima itu semua dan Vaness akan memeluk dengan erat semua perassan Vaness ke Kakak

-Vanessa Abigail Grace XII IPA 3

Arkan yang membaca surat dari Vanessa itu langsung emosi. ia tidak terima jika Vanessa mengatakan ia harus bahagia bersama orang lain, bukan bersamanya seketika itu Arkana segera menelepon Vanessa dengan perasaan yang kesal. saat itu juga Vanessa menjawab telepon Arkana

Vanessa : Ha- halo kak?

Arkana :   NESS MAKSUD LO APA DENGAN SURAT INI???!!!!

Vanessa : semua itu benar kak, kita berbeda dari harta maupun keyakinan

Arkana : GAK!, GUE CUMA MAU BAHAGIA SAMA LO NESS

Vanessa ; gak bisa kak, kita berbeda" jawab Vanessa terisak

Arkana :  GUE GAK PEDULI, GUE CUMA MAU BAHAGIA SAMA LO NESS!! LO DENGER ITU!!!???

Vanessa : gak akan bisa kita bersatu kak, walau kakak maksa

Arkana : NESS, LO JANGAN BIKIN GUE LEBIH EMOSI NESS!

Vanessa : mau bagaimanapun kita tidak di takdirkan untuk bersama kak, kakak harus bahagia dengan yang lain

Arkana : GUE CUMA MAU LO, LO! VANESSA ABIGAIL GRACE

Vanessa : Gak bisa kak, Gak akan bisa!! kita tidak ditakdirkan bersama

Arkana ; TERSERAH LO! GUE CUMA MAU LO NESS, INGAT LO CUMA PUNYA GUE!!

Arkana mematikan teleponya dan mengacak rambutnya dengan frustasi ia segera pergi ke rooftop sekolah dan ia meninju dinding disana hingga ia merasa tenang. sedangkan Vanessa di kelas hanya bisa menangis dengan terisak, jika boleh jujur ia juga hanya ingin dengan Arkana namun itu semua tidak mungkin karena mereka berbeda. ia tidak bisa berbuat apa apa dengan itu semua, ia hanya bisa pasrah dengan perasaanya yang tak kunjung membaik

My Favorite GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang