"Apa ini? Kau mau memukulku?"
Pria bajingan ini.
Iblis dari hatinya mendorongnya untuk menabok pria ini berulang kali hingga K.O. Ia bisa saja meninjunya dengan kepalan tangannya. Banyak hal yang bisa dilakukan pada pria ini dengan kepalan tangannya. Apa ia harus menjambak pria ini dengan tangannya? Atau mencakar wajahnya layaknya kucing garong?
Namun dengan cepat, Malaikat mengambil alih hati nuraninya. Sakura menarik napas panjang, menetralkan emosinya. Ia sedang berakting menjadi wanita kasmaran sehingga emosinya tidak boleh mengendalikannya.
"Ah tangan ini?" Sakura menaikkan tangannya sejajar dengan bahunya.
Sasuke menaikkan salah satu alisnya heran sembari tangan lainnya masih berpegangan satu sama lain."Tangan ini menunjukkan betapa bersemangatnya aku menemuimu hari ini. Ini adalah bentuk cintaku padamu sasuke-sama~" Dengan cepat ia merubah kepalan tangannya membentuk finger heart dan mengedipkan salah satu matanya manja. Sakura berharap Sasuke tidak menyadari senyum palsunya kali ini.
Sasuke mengernyitkan matanya heran dengan gebrakan tidak terduga dari tuan putri merah mudanya tersebut."..."
Keheningan dari pihak sebelah membuat rasa malu menjalar di sekujur tubuh Sakura. Sasuke hanya menatapnya datar tidak berniat memberikan respon apapun terhadap kata-katanya barusan. Semburat wangi cherry asing memenuhi hidungnya dan membuatnya pusing. Sasuke menutup mulut dan hidungnya dengan tangannya berupaya menjauhkan wangi itu darinya. Wanita dihadapannya menatapnya dengan ketidakkepercayaan di wajahnya. Bagaimana bisa pria ini merespon demikian dihadapan seorang lady. Dasar sialan. Sakura melepaskan pegangan tangannya dan mencium bau badannya sendiri. Ia tidak mencium apapun selain wangi sabun dan parfum yang dikenakankannya pagi ini dan itu menurutnya masih dalam batas wajar tidak sampai membuat pria ini harus bereaksi berlebihan seperti habis mencium bau sigung. Sakura jelas tersinggung dengan bahasa tubuh yang dilakukan Sasuke.
"HEI DENGAR AKU MANDI TIGA KALI SEHARI ASAL KAU TAHU. AKU BAHKAN MENAMBAHKAN BUNGA TAMBAHAN DALAM MANDIKU. AKU JUGA BERGANTI BAJU UNTUK MENEMUIMU!" Ujarnya tidak terima. Wajahnya cemberut. Ia berbalik sambil menghentakkan kaki ke bumi dengan kesal meninggalkan Sasuke yang menatap punggungnya yang kian menjauh dengan tatapan bingung.
Wangi cherry itu tidak tercium lagi setelah Sakura menjauh. Sakit kepala yang sering dirasakannya kembali kambuh. Apa ini semua karena bertemu wanita itu? Ia dapat merasakan tubuhnya kembali normal atau mungkin menurutnya normal karena ia telah terbiasa dengan sakit kepala yang dialaminya. Seluruh keluarganya merasakan sakit yang sama yang membuatnya berpikir hal tersebut adalah hal yang wajar.
Ia menggelengkan kepalanya dan kembali ke area pelatihan dan mendapati sorotan tatapan penasaran dari seluruh prajurit-prajuritnya. Ia menatap mereka kembali dengan tajam tidak berniat menjawab apapun pertanyaan yang muncul dari benak mereka.**
Disisi lain, Sakura kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal. Ia meninju bantalnya sebagai pelampiasan. Ia bahkan bertanya ke pada pelayan pribadinya tentang bau badannya, pelayan itu tidak mencium apa-apa dari nona muda yang dilayaninya.
Memang Uchiha ini layak dipukul.
Sejenak Sakura berpikir mengenai aura permurnian yang dimilikinya. Dalam novel, Sakura aslinya tidak mengetahui bahwa dia memiliki aura permurnian bahkan sampai ia mati. Sakura tahu dari awal Kaisar ingin menikahkannya dengan Sasuke tidak hanya sebatas menghadiahkannya sebagai hadiah atas kemenangan perang tetapi juga untuk menyiksanya. Kaisar telah lama mengetahui kutukan keluarga Uchiha dan memanfaatkannya untuk memenangkan perang. Uchiha merupakan senjata utamanya dalam peperangan. Tidak lebih sebagai alat penghancur kerajaan musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Operation Love Story [Sasusaku]
Random[UPDATE KALAU MOOD] Jendral pasukan dari Kekaisaran Senju serta Pewaris dari Wilayah Duke Uchiha yang dingin dan keji yang menikah dengan tuan putri kerajaan kecil Haruno yang telah runtuh. Mereka tidak menikah berdasarkan cinta melainkan untuk bala...