Dua insan terkurung dalam lara tanpa saling mengerti, ego dan diri yang tak mau mengalah, gagal memahami, hanya serpihan debu yang menjadi asin dari rintik netra kornea di keheningan malam tanpa telinga yang mendengar, tanpa suara yang menenangkan, tanpa bujuk rayu yang tentram, sunyi... Bagai dipaksa sendiri, ku ulangi lagi seperti malam sebelumnya, kau pun mengulangi lagi seperti tak peduli.
Gumpalan darah dan daging yang tak lagi utuh, tolong selamatkan aku tuan. Racun sekaligus penawar ada pada diri mu, selamatkan diri ini, kau membawa ku terlalu jauh sampai terjerumus dalam lubang hitam penuh lara, ulurkan tangan mu tuan, kembali lah membawa penawar, karena racun tak akan berhenti menyebar. Selamat kan hati ini, tolong....