Tags: Jaemren. ABO. heat. nsfw.
"Oh my god, Renjun..."
"What???"
"Y.. You're leaking!"
Mengalami heat di tengah keramaian adalah hal terakhir yang diinginkan Renjun. Terlebih saat lubrikan alami dari tubuhnya keluar tanpa bisa dikendalikan, menetes hingga ke betis.
kepalanya mendadak pening dan pandangannya buram. Ia berjongkok, berharap ada yang bisa melindunginya, menutupi aroma feromon manis yang menguar dari tubuhnya.
Chenle yang pertama memberikan pertolongan. Menutupi tubuh Renjun dengan hoodie miliknya. Menyamarkan aroma feromon Renjun dengan feromon tubuhnya. Ini tidak akan berlangsung lama, tapi setidaknya bisa menjauhkan para alpha yang mungkin akan mengincar Renjun.
"Ayo, kita pulang!"
Keduanya berlari dari area taman kota menuju parkiran. Meninggalkan tikar dan setumpuk makanan yang mereka bawa untuk piknik.
"Kenapa nggak bilang sih, kalau lo mau heat. Bahaya tahu!"
"My heat is supposed to come in 2 weeks. Mana gue tahu ternyata heat nya sekarang?!"
Renjun sudah aman berada di kursi belakang mobil, meringkuk sambil menyemprotkan feromon buatan yang bisa menyamarkan aroma heat yang ia alami.
"Fuck.. Le.. please drive faster."
"Please jangan coli di mobil gue, Ren!!! Baru dicuci!!"
Chenle hampir menangis karena hal terakhir yang ingin ia saksikan adalah melihat sahabatnya melakukan hal-hal senonoh di dalam mobilnya.
"Gue bawa lo ke rumah Jaemin."
"Jangan!"
"Loh, kenapa?"
"Gue lagi marahan!"
"Bodoh! Malah mentingin marahan sih?! Heat lo gimana?!"
"Bodo amat. Gue bisa pake dildo! Gue gak butuh titit si jaemin-jaemin itu!"
"Jangan becanda, Ren. You two have bonded, bisa mati lo kalau nggak diurus Jaemin."
"Pokoknya, gak, aduh! Fuuckk sakit!"
Renjun tiba-tiba merasakan ketegangan luar biasa pada penisnya.
"Jangan berisik. Pokoknya gue bawa lo ke rumah Jaemin."
Ketika sampai, Chenle mengetuk pintu rumah Jaemin dengan tak sabar. Beruntung Jaemin sedang ada di rumah, meski muncul dengan tampilan kumal karena baru saja bangun tidur.
"Kenapa ke sini? Katanya mau piknik sama Ren.."
"Pacar lo heat. Urusin please, jangan sampe mobil gue kenapa-kenapa."
Menit berikutnya Jaemin menggendong Renjun ke dalam rumah. Renjun bahkan sudah melepaskan pakaiannya sejak pintu ditutup saat ia mencium feromon alpha kesayangannya.
Jaemin tentu saja terpancing mengeluarkan feromon posesifnya. Ia mengendus mating gland Renjun sebagai penanda bahwa ia adalah pemilik sang omega.
"Na... please na.., mau kamu.."
"Udah ga marah lagi?" Tanya Jaemin. Ia memang sedang bertengkar dengan Renjun dan sudah dua hari tak saling bicara.
"Jangan banyak omong deh, buruan."
"I don't wanna have sex unless you're not mad anymore."
"Ah, banyak omong banget sih. Iya udah gak marah lagi. Iya kamu udah aku maafin. Now give me your cock."
Renjun dengan terburu-buru membuka celana Jaemin lalu mendorong tubuh kekasihnya itu hingga bersandar di kursi sofa.
Ia lalu naik ke atas pangkuan Jaemin sembari mengarahkan penis Jaemin ke dalam analnya. Sambil menggigit ujung kaus dengan mulutnya, Renjun turun perlahan hingga penis Jaemin masuk seluruhnya.
"Gosh.. that feels good... Move, Na.."
Tapi Jaemin hanya diam, menatap Renjun dengan jenaka.
"Why don't you move yourself darling. Ride me, ride my cock until you satisfied. Milk my cock until it dries."
"Alpha... please do something, my hole feels itchy.."
"Really?"
"Please alpha... mau knot nya.."
"Because you ask nicely. "
Jaemin lalu bergerak perlahan dalam tempo lambat, kemudian secara bertahap meningkatkan ritme tubuhnya. Sesekali ia menyesap puting Renjun dan si omega mendesah nikmat.
"Enak?"
Renjun hanya bisa mengangguk. Tubuhnya terguncang dengan gerakan Jaemin.
"Alpha... fill me... wants your pup.."
"Oh, sweetheart I will fill you to the brim until you carry my pup."
Renjun tak ingat berapa kali ia meminta Jaemin untuk bersatu dengannya hari itu. Ia baru benar-benar tersadar saat bangun keesokan pagi dengan tubuh lengket dan nyeri pada bokong.
"Jaem.."
"Hmm?" Jaemin masih sangat mengantuk saat Renjun bertanya.
"Berapa kali?"
"Apanya sayang?"
"Gituannya."
"No idea. You keep asking for my knot, titit aku udah lemes nih, Ay, peyot gak berdaya. Kayak abis kamu hisap sari-sari jiwa raga aku tahu gak. Istirahat dulu ya."
Renjun hanya bisa menutupi wajahnya yang merona merah setelah mendengar jawaban Jaemin. Seks setelah bertengkar ternyata panas juga, benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page
Fanfictionkumpulan drabble noren, jaemren, dongren yang sudah di publish di twitter @milkttalgistory.