Awal permulaan

7 2 0
                                    

Hai aku alice reana argantara, Anak yang selalu dibenci oleh papanya sendiri kalau dipikir lucu bukan anak sendiri dibenci? Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Aku ingin menceritakan kisahku dari awal dan sampai akhir bagaimana nasib hidupku. Semua luka yang ku dapat kalau luka dari fisik aku bisa menerimanya tapi kalau omongan yang menusuk ke hati aku tidak bisa, satu kata untuk Papa: "terima kasih luka yang kau beri, hebat pah aku sampai tidak mau mengingat cerita tersebut"

akan aku ceritakan mulai sini

Awal permulaan dari cerita ini

Flashback on

Keluarga cemara, yang sedang berlibur di taman dekat rumah. Anak perempuan yang berumur 6 tahun dan kakak laki-laki nya yang berumur 9 tahun

"Pah aku sama adek main bola dulu ya"

"iya hati-hati dijaga adek kamu"

"iya pah"

"dek kamu yang jaga gawangnya ya"

"iya kak, jangan kencang-kencang nendangnya nanti ke jalan bolanya"

"iya iya"

Dan bola itu meleset bukan masuk ke gawang tapi mengarah ke tengah jalan

"kamu disini aja dek, biar kakak yang ambil bolanya"

"iya kak, awas hati-hati banyak motor"

Ketika anak laki-laki tersebut mengambil bolanya ada motor yang melaju kencang dan kemudian

"Brukk"

"KAKAK!!"

Tubuh anak tersebut terpental jauh dan terjatuh ke arah pembatas jalan. Penabrak tadi kabur entah kemana, menyisakan anak perempuan tadi yang sedang menangis

"kak bangun kak, jangan tinggalin alice, alice takut nanti papa sama mama marah ke alice nanti siapa yang lindungin alice, siapa yang belain alice kalau di marahin"

"Revann" teriak histeris mama dan papa

"Kamu apain revan hahh" murka papa terhadap alice

Papa ingin menampar alice tapi untungnya mama menghalanginya

"Dasar pembunuh, kamu bunuh kakak kamu sendiri"

"Bukan aku pa, tap-"

"halah jangan banyak alasan kamu jangan dekat-dekat saya"

"udah mas jangan marah-marah, tadi raven kena tabrak lari"

"halah sudah, kalau kamu mau belain pembunuh itu silahkan saya tidak sudi"

Flashback of

Kalau di ingat-ingat kejadian tersebut aku ingin menyalahkan orang yang membawa motor tapi aku ga bisa apa-apa selain menerima semua

"semangat untuk diriku sendiri, peluk raga yang lemah ini tuhan, aku ingin bahagia"

"Kak, kenapa kakak memilih untuk meninggalkan aku sendiri dalam situasi rumit ini, kakak sekarang udah punya adek loh, perempuan lagi namanya ailyin putri argantara, nama yang cantik bukan, papa sekarang lebih sayang ke lyin bukan aku kak"

Gadis tersebut bernama alice reana argantara, perempuan yang memeluk raga yang rapuh sendirian, Anak yang dibenci. Dia ada tapi tidak dianggap ada

"apa iya aku akan kuat menjalani semua ini sendiri?"

"harus kuat lah al siapa coba yang mau bantu kamu" monolog yang dikatan alice sambil tertawa pedih

"sudahlah mending aku tidur, lagian aku ga diajak makan malam bersama buat apasih kamu kan selalu digituin al, sampai terbiasa gini"

Alice dan lukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang