Pingsan?

1 0 0
                                    

Alice terbangun, tapi badannya kurang enak kepalanya sangat pusing dan dadanya sesak, sebenarnya dia ingin minta izin untuk hari ini tapi ia takut kalau papanya tau dan akan menghukumnya, jadi menghindari hal tersebut Alice terpaksa sekolah hari ini, sungguh kepalanya sangat sakit

"akh dadaku sesak" ringis Alice

"Apa penyakit kemarin itu kambuh lagi, sebenarnya aku ini sakit apa"

Tapi belum sempat beranjak dirinya dikejutkan karena tiba-tiba pintunya didorong keras dan menampakkan adeknya, yang sedang membawa seragamnya dan kemudian dilemparnya seragam itu tepat dimuka Alice

"Sana setrikain baju gw, ga pake lama kalau lama gw aduin ke papa"

"Tapi lyin kepala kakak pusing banget ini"

"LO ITU MALES ATAU GIMANA SIH"

"Jadi orang ga becus banget, pasti lo itu cuma ALESAN KANN!!"

"mood gw hancur gara-gara lo kak, awas aja terima hukuman dari papa"

Belum sempat Ailyin melangkah tapi tangannya sudah di tahan oleh Alice

"Ailyin kakak mohon jangan bilang ke papa yaudah iya kakak setrika in"

"Tapi sayangnya lo udah telat gw mau bilang ke papa sekarang, sebelum papa berangkat" Senyum miring Ailyin berikan untuk kakaknya

"Lyin kakak mohon jangan"

"Apasih lepas, jangan sentuh tangan kotor lo ke gw, gw ga sudi disentuh pembunuh kaya lo"

Ailyin langsung berlari menghampiri Argantara dan memasang muka pura-pura sedih

"Pa"

"Iya kenapa sayang?"

"Kakak ga mau setrikain seragam aku pa malah dia marah-mara ke aku"

"Dasar anak kurang ajar, yaudah tenang sayang ga usah sedih biar papa yang kasih pelajaran" Argantara langsung pergi ke kamar Alice dan muka nya yang sudah tersulut emosi, ketika sudah sampai...

"Plakk"

"Dasar anak ga tau diuntung kamu ya, berani-beraninya marahin putri saya"

"P-pa Alice ga marahin Ailyin tapi ailyin yang maksa buat setrikain seragamnya sedangkan kepala Alice sedang sakit pa"

"Terus kamu menolak gitu dengan alasanmu itu, cih kepala pusing saja minta dikasihani lagian separah sakit apa sih kamu, lumpuh? Engga kan!"

Ctass, Satu
"Itu hukuman karena menolak perintah anak saya"

Ctass, Dua
"Itu hukuman karena kamu banyak alasan"

Alice tidak mendapatkan cambukan lagi tapi Argantara melihat Alice dengan dingin dan menarik tangannya kemudian menyeret ke kamar mandi

"Pa lepasin sakit" lirih Alice karena Argantara mencengkeram tangan Alice sangat kuat

"Tidak usah banyak drama"

Argantara menyalakan air di bak mandi, dan mencelupkan wajah Alice ke air tersebut, membuat ia susah bernafas

"Hah pa t-tolong berhenti, dada aku sakit pa"

"TIDAK USAH BANYAK ALASAN, nikmati hukumanmu"

Ctass ctass!!!

"Akh pa Alice mohon udah, Alice harus berangkat ke sekolah"

PLAKK

"Tidak ada ampunan untukmu pembunuh"

"Pah jangan sebut aku pembunuh, bukan aku yang bunuh kak Raven itu kecelakaan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alice dan lukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang